Pengecer di Jaksel Mengaku Belum Didatangi Pertamina untuk Jadi Subpangkalan Gas 3 Kg Megapolitan 7 Februari 2025

Pengecer di Jaksel Mengaku Belum Didatangi Pertamina untuk Jadi Subpangkalan Gas 3 Kg
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Februari 2025

Pengecer di Jaksel Mengaku Belum Didatangi Pertamina untuk Jadi Subpangkalan Gas 3 Kg
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Beberapa pengecer gas 3 kilogram (kg) di Jakarta mengaku belum didatangi oleh pihak Pertamina untuk mengubah status usaha mereka menjadi subpangkalan.
Sya’bani (31), pemilik toko kelontong di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengaku hanya sempat didatangi oleh pihak kelurahan.
Akan tetapi, tidak ada pembahasan mengenai perubahan status pengecer menjadi subpangkalan yang dibicarakan.
“Kemarin dari kelurahan, tapi nanya-nanya aja, enggak nanya nomor usaha,” kata Sya’bani saat ditemui di lapaknya, Jumat (7/2/2025).
Sementara itu, Hus (60), pedagang kelontong lainnya di Kebayoran Baru, mengaku tidak pernah didatangi oleh Pertamina setelah terjadi kelangkaan
gas 3 kg
.
Sebelumnya, dia kerap kali didatangi oleh pihak Pertamina untuk memastikan harga jual gas 3 kg di lapaknya.
“Waktu dulu saya masih ngecer Rp 20.000, sering (Pertamina) ke sini, ngontrol. Dia bilang, ‘Pak ini dijual jangan lebih dari Rp 22.000 ya’ dari Pertamina gitu,” kata Hus.
Akan tetapi, semenjak gas 3 kg menjadi langka, Hus tidak pernah lagi didatangi oleh Pertamina.
Padahal, dia berharap untuk dapat menjelaskan permasalahan yang dialaminya ke Pertamina.
“Enggak sempet (didatangi Pertamina), kalau didatangi kan enak,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar pengecer boleh berjualan gas LPG 3 kg seperti biasa.
Sambil berjualan, para pengecer akan diproses menjadi sub pangkalan.
“Ya, DPR RI sudah berkomunikasi dengan Presiden sejak semalam. Dan bahwa kemudian ada keinginan dari Kementerian ESDM untuk menertibkan harga di pengecer supaya tidak mahal di masyarakat,” ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
“Namun setelah komunikasi dengan Presiden, Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa, sambil kemudian pengecer-pengecer itu akan dijadikan sub daripada pangkalan,” sambungnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.