Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pengangguran Banten "Juara" 2, Ini Program Airin-Ade dan Andra-Dimyati Regional 7 November 2024

Pengangguran Banten "Juara" 2, Ini Program Airin-Ade dan Andra-Dimyati
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 November 2024

Pengangguran Banten “Juara” 2, Ini Program Airin-Ade dan Andra-Dimyati
Tim Redaksi
SERANG, KOMPAS.com
– Provinsi Banten menempati peringkat kedua sebagai daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, daerah yang dikenal dengan julukan Tanah Jawara ini mencatatkan 414.750 pengangguran, berdasarkan hasil survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS pada Agustus 2024.
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten,
Airin Rachmi Diany
-Ade Sumardi dan
Andra Soni
-Achmad Dimyati Natakusumah, telah menyiapkan program untuk mengatasi masalah pengangguran di provinsi tersebut.
Pasangan calon nomor urut 1, Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi, menaruh perhatian khusus terhadap isu ketenagakerjaan.
Mereka berkomitmen untuk mengubah status Provinsi Banten sebagai daerah dengan pengangguran tertinggi di Indonesia.
“Salah satu tantangan pembangunan Banten adalah pengentasan angka pengangguran. Kami sudah menganalisis masalah dan membuat rencana program untuk bidang ketenagakerjaan ini,” ujar Airin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Sejumlah program yang telah disiapkan oleh pasangan ini antara lain, revitalisasi dan peningkatan jumlah Balai Latihan Kerja (BLK), training center yang bekerja sama dengan dunia industri, pendirian sekolah vokasi.
“Kami akan membangun BLK sesuai potensi daerah. Kami akan meminta industri untuk membangun training center. Secara khusus, kami siapkan sekolah vokasi untuk menciptakan lulusan yang siap kerja,” tambah Airin.
Selain itu, Airin dan Ade juga memiliki program Muda Berdaya, Generasi Berkompeten Banten (Gen Banten), dan kreasi melalui UMKM.
“Paling utama, kita bangkitkan UMKM. Kita dorong semua pelaku UMKM untuk bisa naik kelas. Kita dampingi mulai dari permodalan, kualitas produk, hingga pemasaran,” kata Airin.
Menurut mantan wali kota Tangsel ini, terdapat dua sisi dalam pengentasan pengangguran, yaitu pembukaan lapangan pekerjaan dan penciptaan generasi yang siap mengembangkan usaha atau berjiwa entrepreneur.
“Melalui program Muda Berdaya, kami akan memberikan pelatihan gratis dan
supporting system
bagi generasi muda dalam mengembangkan usaha. Kami akan membuka peluang dan wadah bagi para pemuda di dunia ekonomi kreatif,” jelas Airin.
Program lain yang diusung Airin adalah ‘Kreasi’, yang mendorong inkubasi bisnis dengan mengintegrasikan industri besar dan sedang (IBS) dengan industri mikro dan kecil (IMK) untuk mengembangkan produk lokal.
“Kami juga perlu mendorong skema pembiayaan inovatif dan bantuan modal bagi
startup
dan UMKM di Banten,” tambahnya.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2, Andra Soni dan Achmad Dimyati Natakusumah, juga telah menyiapkan program untuk mengatasi pengangguran di Provinsi Banten.
Tiga program yang diusulkan, yakni program Plat-A atau pelatihan dan pendidikan vokasional, program Tunas Lokal untuk tenaga kerja unggulan dan sinergi, dan program Zona Serlok untuk zonasi serapan tenaga kerja lokal.
Andra menjelaskan bahwa tingginya angka pengangguran berkorelasi dengan tingginya angka kemiskinan.
“Saya akan berjuang menciptakan lapangan pekerjaan, karena tugas pemerintah melayani,” kata Andra.
Salah satu upaya yang akan dilakukan Andra adalah berkomunikasi dengan pelaku usaha agar dalam perekrutan tenaga kerja dilakukan secara adil.
“Sehingga, warga Banten, terutama yang berada di wilayah industri, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.
Andra, yang merupakan mantan Ketua DPRD Banten, juga menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap bekerja, dimulai dari SMK hingga pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Itu yang akan saya lakukan jika saya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Banten,” ujarnya.
Selain itu, Andra dan Dimyati berencana menghadirkan Balai Latihan Kerja (BLK) di setiap kantor desa dan kelurahan, dengan materi pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja di masing-masing wilayah.
“Dengan dilakukan di kantor-kantor desa, selain bisa efektif dan efisien, program ini juga bisa tepat sasaran,” kata Andra.
Melalui program Zona Serlok, Andra berharap dapat menekan angka pengangguran di Provinsi Banten.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.