Pengamen Ondel-ondel Masih Marak di Jakarta meski Dilarang, Beraksi di Jalanan Padat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Praktik mengamen menggunakan ondel-ondel masih terjadi meski Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah melarang aktivitas tersebut.
Praktik itu salah satunya terlihat di Jalan Haji Agus Salim, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (27/6/2025).
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, sebanyak tujuh pengamen ondel-ondel beraksi di lokasi tersebut. Mereka tampil secara berkelompok dan memiliki peran berbeda-beda.
Empat orang terlihat memainkan gong yang dipanggul menggunakan bambu, satu orang membawa gerobak dorong berisi
speaker
portabel. Satu orang lagi memainkan rebab, alat musik gesek khas Betawi.
Alunan musik khas budaya Betawi pun menggema di sepanjang jalan, menarik perhatian pengguna jalan.
Sementara, dua orang lainnya membawa ember yang digunakan untuk meminta uang dari pengendara maupun pejalan kaki di sekitar lokasi.
Seorang lainnya menggerakan ondel-ondel dari dalam boneka besar itu, berjoget riang, dan berputar-putar di jalanan meskipun kondisi lalu lintas sangat padat.
Aksi mereka sempat menyendat arus kendaraan. Beberapa pengemudi mobil membunyikan klakson agar sang ondel-ondel sedikit menyingkir.
Namun, para pengamen ondel-ondel ini tak segan mengadang mobil yang tengah melaju untuk meminta uang.
Tak hanya itu, mereka juga sempat mendatangi setiap orang yang tengah makan di lapak pedagang kaki lima di sepanjang jalan.
Salah seorang pedagang, Dimas (37) mengatakan, praktik mengamen ondel-ondel sudah biasa terjadi di kawasan ini.
“Di sini hampir setiap hari masih ada yang ngamen. Biasanya mereka itu keluar dari habis isya (sekitar pukul 19.05 WIB) nanti keliling terus muter ada lagi,” kata Dimas.
Salah satu pengunjung, Nesya, merasa terganggu dengan kehadiran ondel-ondel untuk mengamen.
“Kalau mintanya maksa itu sudah mengganggu banget. Apalagi kawasan sini kan bising ya, ditambah mereka jadi tambah pusing,” ucap Nesya.
Adapun Gubernur Jakarta Pramono Anung telah meminta agar ondel-ondel tidak lagi digunakan untuk mengamen di jalanan. Ia menilai, ondel-ondel adalah warisan budaya Betawi yang harus dihormati.
“Ya sekarang ini saya akan meminta ondel-ondel bukan untuk di jalanan. Tapi merupakan bagian dari budaya utama Betawi,” ucap Pramono saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah perlu memberikan dukungan serta ruang yang layak bagi para seniman ondel-ondel untuk tampil secara pantas.
Saat ini, tercatat ada 42 sanggar ondel-ondel di Jakarta yang sedang mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Nantinya mereka akan dilibatkan di acara acara kedinasan.
“Sehingga, kita undang berbagai acara di ibu kota, acara yang banyak banget,” ucap Pramono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Pengamen Ondel-ondel Masih Marak di Jakarta meski Dilarang, Beraksi di Jalanan Padat Megapolitan 27 Juni 2025
/data/photo/2025/06/27/685ea5b4370e1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)