Sistem distribusi yang efektif perlu direncanakanJakarta (ANTARA) – Pengamat Kesehatan Dicky Budiman meminta pemerintah melibatkan produsen untuk program makan sehat gratis agar terjamin dari segi gizi, higienis, dan penyaluran.
“Sistem distribusi yang efektif perlu direncanakan, termasuk kerja sama dengan produsen makanan lokal dan penggunaan fasilitas penyimpanan dan transportasi yang memadai untuk menjaga kualitas makanan,” kata Dicky saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Anggota DPR usul Program Makan Bergizi Gratis dibarengi edukasi
Dicky mengatakan solusi itu untuk mengatasi hambatan saat pemerintah menjangkau daerah terpencil atau wilayah yang infrastrukturnya minim.
Dikhawatirkan hambatan akses itu bisa menyebabkan penurunan kualitas makanan seperti menjadi basi atau rusak.
Terlebih, ketidakteraturan dalam menjaga standar kebersihan bisa menyebabkan risiko kontaminasi dan wabah penyakit.
“Penting juga memastikan adanya porsi dan variasi menu yang kaya akan sumber protein, serat, vitamin, dan mineral yang disusun oleh ahli gizi,” jelasnya.
Diharapkan makanan yang masuk ke tubuh bisa sesuai dengan kebutuhan usia dan kondisi kesehatan anak.
Dengan demikian, dia menilai program ini sangat bermanfaat, namun harus dipastikan bahwa kualitas makanan benar-benar memenuhi kebutuhan gizi dan juga harus diintegrasikan dengan edukasi bagi orang tua tentang pentingnya asupan gizi di rumah.
BUMD itu yakni PT Food Station Cipinang Jaya bekerjasama dengan PT Jakarta Tourisindo dengan memberikan sekotak makanan dengan porsi Rp25 ribu.
Menu makanan yang disediakan adalah nasi putih, ayam teriyaki, telur dadar, tahu cabai garam, salad sayur dan juga buah pisang. Total kalori satu porsi makanan tersebut sebesar 758 kkal.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI juga menggandeng sejumlah BUMD lainnya seperti Dharma Jaya maupun PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro).
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024