Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Penerapan Ideologi Pancasila di Era Milenial, dari Sila Pertama hingga Kelima – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Penerapan Ideologi Pancasila di Era Milenial, dari Sila Pertama hingga Kelima

Penerapan Ideologi Pancasila di Era Milenial, dari Sila Pertama hingga Kelima

loading…

Sejumlah warga mengunjungi Museum Pancasila Sakti pada Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (1/10/2024). FOTO/Aldhi Chandra Setiawan

JAKARTA – Penerapan ideologi Pancasila di era milenial perlu diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini penting agar identitas bangsa tidak tergerus oleh perkembangan zaman.

Dilansir dari artikel jurnal berjudul “Penerapan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Generasi Milenial”, generasi milenial hidup di tengah arus globalisasi. Nilai-nilai Pancasila yang seharus terpatri dalam jiwa mulai terkikis.

Diperlukan upaya agar Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara terinternalisasi dalam jiwa generasi milenial. Salah satunya adalah dengan menerapkan Pancasila sebagai tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.

5 Penerapan Ideologi Pancasila pada Era Milenial

1. Sila Pertama

– Mempunyai satu agama dan melaksanakan peribadatan sesuai dengan agama yang diikuti serta tidak memaksa orang lain untuk masuk ke agama yang dianutnya.

– Membuat konten positif di media sosial yang menginspirasi nilai-nilai toleransi beragama.

– Menghindari penyebaran ujaran kebencian atau hoax yang menyerang keyakinan orang lain.

2. Sila Kedua

– Menghargai segala perbedaan ditengah masyarakat yang meliputi perbedaan suku, agama, dan ras.

– Melakukan kampanye donasi online untuk membantu korban bencana.

– Menyebarkan konten yang mempromosikan hak asasi manusia dan anti diskriminasi.

3. Sila Ketiga

– Harus memiliki rasa cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat.

– Menghindari penyebaran informasi yang memicu perpecahan di media sosial.

– Mengikuti komunitas yang mempromosikan persatuan dan keberagaman di Indonesia.

4. Sila Keempat

– Turut serta dalam mengawasi dan memberikan saran terhadap penyelenggaraan kedaulatan rakyat.

Merangkum Semua Peristiwa