Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Penenun di Kupang Dapat Pendampingan Kurator asal Jepang untuk Tembus Pasar Internasional – Halaman all

Penenun di Kupang Dapat Pendampingan Kurator asal Jepang untuk Tembus Pasar Internasional – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Relawan Incorporated atau Relawan Inc menggelar pelatihan mendesain kain tenun di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pencetus sekaligus pendiri Relawan Inc, Utje Gustaaf Patty mengatakan pelatihan ini sebagai bagian dari upaya mempromosikan dan memasarkan kain tenun Kupang ke pasar internasional, khususnya di kawasan Asia Timur, seperti Jepang dan Korea.

“Dengan pelatihan ini diharapkan penenun kain di Kupang dapat menghasilkan kain tenun dengan beragam corak dan model, sehingga konsumen mancanegara tertarik untuk memilikinya,” kata Utje Gustaaf Patty di Jakarta, Kamis (8/1/2025).

Kepada penenun, tidak hanya dari segi corak, kuraktor asal Jepang menekankan kualitas kain tenun agar dapat bersaing di pasar internasional.

Pembinaan terhadap penenun di Kupang ini akan dilakukan secara berkelanjutan.

Bahkan, Relawan Inc akan menjembatani dan turut mempromosikan kain tenun Kupang ke berbagai negara.

“Anggota kami yang mayoritas adalah pelaku usaha akan memperkenalkan dan mempromosikan kain tenun Kupang ini ke berbagai negara,. Selain itu, Relawan Inc akan bekerja sama dengan kedutaan-kedutaan besar Indonesia di negara sahabat akan mempromosikan juga. Mudah-mudahan semuanya berjalan sesuai rencana,” tutur Utje.

Ke depannya, lanjut Utje Gustaaf Patty, tak hanya kain tenun asal Kupang saja yang akan dipasarkan ke pasar global, tapi juga ke daerah-daerah lainnya di Indonesia.

“Setiap daerah di Indonesia memiliki wastra (kain) tradisional. Sebut saja beberapa di antaranya seperti Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan dengan ciri khas masing-masing batiknya. Sumatera Utara dengan ulosnya, di Sulawesi Selatan (Sulsel) ada kain tenun Sengkang, kain tenun Bugis, dan kain tenun Toraja,” jelas Utje.

“Masih banyak wastra-wastra lainnya. Setiap daerah punya wastra tradisional,” katanya.