Jakarta, CNN Indonesia —
Warga Orange County New York, dikejutkan oleh penemuan fosil rahang lengkap seekor mastodon di halaman belakang sebuah rumah.
Seorang pemilik rumah yang sedang membersihkan pekarangan menemukan fosil rahang seekor mastodon bersama dengan potongan tulang jari kaki dan fragmen tulang rusuk. Temuan ini dilaporkan oleh Museum Negara Bagian New York.
Pemilik rumah, yang identitasnya dirahasiakan, mengaku awalnya hanya melihat “dua gigi yang aneh tersembunyi di bawah dedaunan”. Setelah memeriknya lebih dekat, ia merasa temuan itu istimewa dan memutuskan untuk menghubungi para ahli.
“Ketika saya menemukan gigi dan memeriksanya di tangan saya, saya tahu mereka adalah sesuatu yang istimewa dan memutuskan untuk memanggil para ahli,” ujar pemilik rumah, yang namanya tidak diketahui, melansir CNN, Rabu (18/12).
Tim dari New York State Museum dan Universitas New York Orange segera datang untuk melakukan penggalian. Ini adalah pertama kalinya dalam 11 tahun fosil mastodon ditemukan di negara bagian New York.
Orange County dikenal sebagai “hotspot” fosil mastodon, dengan lebih dari 50 dari total 150 penemuan di negara bagian ini berasal dari wilayah tersebut.
Robert Feranec, Direktur Penelitian dan Koleksi Museum Negara Bagian New York, mengatakan bahwa temuan ini memberikan peluang unik untuk mempelajari ekologi spesies tersebut.
“Rahang mastodon ini memberikan kesempatan unik untuk mempelajari ekologi spesies yang luar biasa ini, yang akan meningkatkan pemahaman kita tentang ekosistem Zaman Es dari wilayah ini,” ujarnya.
Para peneliti akan menganalisis secara mendalam rahang dan potongan tulang yang ditemukan, termasuk melakukan penanggalan karbon dan rekonstruksi pola makan. Hasil penemuan ini direncanakan untuk dipamerkan kepada publik pada tahun 2025.
Rahang tersebut diperkirakan berasal dari zaman es, ketika mastodon, kerabat jauh gajah modern, menjelajahi Amerika Utara sekitar 3,75 juta hingga 11.000 tahun yang lalu. Hewan ini memiliki tinggi 2,5 hingga 3 meter dan berat hingga 5.400 kilogram.
Para ilmuwan percaya, leluhur gajah ini punah karena persaingan untuk makanan semakin ketat, perubahan iklim, dan terlalu banyak diburu oleh manusia zaman dulu.
(wnu/dmi)
[Gambas:Video CNN]