Jakarta, CNN Indonesia —
Sekitar 11 orang menjadi korban penembakan massal di kelab malam di Queens, New York, Amerika Serikat pada Rabu (1/1) waktu setempat.
Sejumlah sumber di Amerika Serikat mengatakan insiden tersebut terjadi pada pukul 11.20 waktu setempat, demikian dikutip News.com.au.
Menurut laporan awal tercatat 11 orang mengalami luka-luka, tiga orang di antaranya dilarikan ke rumah sakit.
Hingga kini petugas masih memburu pelaku dan mencari motif di balik insiden tersebut.
Di luar penembakan massal ini, serangkaian kekerasan terjadi di beberapa wilayah di Amerika Serikat.
Di New Orleans, pengendara menabrak kerumunan tahun baru hingga menewaskan 15 orang.
Beberapa sumber mengatakan, pelaku diidentifikasi sebagai Shamsud Din Jabbar (42), lahir di Texas.
Asisten agen khusus yang bertanggung jawab di kantor FBI New Orleans, Althea Duncan, menyebut Jabbar seorang veteran Angkatan Darat Amerika Serikat.
Dalam video yang diunggah pada 2020, Jabbar mengaku lahir dan besar di Beaumont, Texas dan menghabiskan satu dekade di militer AS.
Hari-hari di militer, dia habiskan untuk bekerja sebagai spesialis sumber daya manusia dan teknologi informasi.
Jabbar lalu alih profesi menjadi makelar properti di Houston.
Di Las Vegas, kendaraan Tesla Cybertruck meledak di dekat Trump Hotel dan menewaskan satu orang.
Tim investigasi sedang menyelidiki apakah dua insiden tersebut berkaitan atau tidak.
(isa/bac)
[Gambas:Video CNN]