Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Penembakan Brutal Sasar Konvoi Kelompok Syiah, 43 Orang Tewas

Penembakan Brutal Sasar Konvoi Kelompok Syiah, 43 Orang Tewas

Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok bersenjata melepaskan tembakan ke kendaraan yang membawa warga Muslim Syiah di wilayah Barat Laut Pakistan, Kamis (21/11/2024). Insiden itu menewaskan setidaknya 43 orang.

Serangan itu terjadi di Kurram, sebuah distrik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Wilayah ini sendiri merupakan tempat bentrokan sektarian antara mayoritas Muslim Sunni dan minoritas Syiah dalam beberapa bulan terakhir.

Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru tersebut. Serangan itu terjadi seminggu setelah pihak berwenang membuka kembali jalan raya utama di wilayah tersebut yang telah ditutup selama berminggu-minggu setelah bentrokan mematikan.

Pejabat polisi setempat Azmat Ali mengatakan beberapa kendaraan sedang melakukan perjalanan dalam konvoi dari kota Parachinar ke Peshawar, ibu kota Khyber Pakhtunkhwa, ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan. Dia mengatakan sedikitnya 10 penumpang berada dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit.

Seorang Menteri Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Aftab Alam, mengatakan 42 orang tewas dalam serangan itu yang belakangan bertambah menjadi 43. Ia menegaskan bahwa petugas sedang menyelidiki untuk menentukan siapa yang berada di baliknya.

Warga Kurram, Mir Hussain, 35 tahun, mengatakan dia melihat empat pria bersenjata keluar dari sebuah kendaraan dan melepaskan tembakan ke bus dan mobil.

“Saya pikir orang lain juga menembaki konvoi kendaraan dari ladang pertanian terbuka di dekatnya. Penembakan itu berlanjut selama sekitar 40 menit,” ujarnya kepada Associated Press. “Saya mendengar teriakan wanita, dan orang-orang berteriak minta tolong,” katanya.

Ibne Ali Bangash, seorang kerabat salah satu korban, menggambarkan serangan konvoi itu sebagai hari paling menyedihkan dalam sejarah Kurram.

“Lebih dari 40 orang dari komunitas kami telah menjadi martir. Ini adalah masalah yang memalukan bagi pemerintah,” ujarnya.

Seorang pemimpin Syiah setempat, Baqir Haideri, mengecam serangan itu dan mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat. Ia menuduh pemerintah setempat tidak menyediakan keamanan yang memadai untuk konvoi tersebut.

“Pemerintah tidak menyediakan keamanan yang memadai meskipun ada kekhawatiran akan kemungkinan serangan oleh militan yang baru-baru ini mengancam akan menargetkan Syiah di Kurram,” tuturnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Presiden Asif Ali Zardari mengutuk serangan itu. Mereka berjanji akan mengusut tuntas kejadian ini.

“Mereka yang berada di balik pembunuhan warga sipil yang tidak bersalah tidak akan luput dari hukuman,” ucap Sharif.

Muslim Syiah merupakan sekitar 15% dari 240 juta penduduk Pakistan yang mayoritas beragama Sunni. Keduanya memiliki sejarah permusuhan sektarian.

Meskipun kedua kelompok tersebut umumnya hidup bersama dengan damai, ketegangan telah terjadi selama beberapa dekade di beberapa daerah, terutama di beberapa bagian Kurram, tempat Syiah menjadi mayoritas.

Puluhan orang dari kedua belah pihak telah terbunuh sejak Juli ketika sengketa tanah meletus di Kurram yang kemudian berubah menjadi kekerasan sektarian umum.

 

(luc/luc)