Peneliti: Vaksin Herpes Zoster Berpotensi Kurangi Risiko Demensia

Peneliti: Vaksin Herpes Zoster Berpotensi Kurangi Risiko Demensia

Jakarta, Beritasatu.com – Seiring meningkatnya jumlah penderita demensia dan alzheimer, para ilmuwan terus mencari solusi baru untuk menekan dampak penyakit tersebut. Salah satunya, menggunakan vaksin herpes zoster.

Dilansir dari Medical Daily, pada Selasa (8/4/2025), sebuah penelitian terbaru mengungkap vaksin herpes zoster, yang umumnya digunakan untuk mencegah ruam akibat infeksi virus, juga dapat menurunkan risiko demensia pada kelompok usia lanjut.

Beberapa studi sebelumnya telah menunjukkan adanya penurunan risiko demensia pada orang yang telah menerima vaksin herpes zoster. 

Namun, hasil tersebut sempat diragukan karena adanya potensi bias terhadap individu yang divaksin biasanya memiliki kesadaran kesehatan yang lebih tinggi, seperti menjalani pola makan sehat dan aktif berolahraga, sehingga menyulitkan untuk mengetahui apakah manfaat tersebut berasal dari vaksin atau gaya hidup sehat.

Untuk mengatasi bias ini, peneliti dari Stanford Medicine memanfaatkan kebijakan vaksinasi di Wales yang cukup unik. Pada 2013, program vaksin herpes zoster diberlakukan dengan ketentuan usia yang ketat, yakni hanya warga yang tepat berusia 79 tahun telah memenuhi syarat menerima vaksin tahun itu. 

Sementara itu, mereka yang telah genap berusia 80 tahun sebelum tanggal tersebut tidak lagi memenuhi kriteria. Kedua kelompok ini memiliki latar belakang pendidikan, kebiasaan menerima vaksin, serta tingkat penyakit penyerta seperti diabetes dan penyakit jantung yang relatif sama. 

Perbedaan utama hanyalah pada akses terhadap vaksin sehingga memberikan peluang langka bagi peneliti untuk mengamati dampak vaksin secara lebih objektif tanpa campur tangan faktor gaya hidup.

“Penelitian ini sangat istimewa karena secara tidak langsung menciptakan kondisi seperti uji klinis acak, kelompok kontrol adalah mereka yang terlalu tua untuk menerima vaksin dan kelompok intervensi adalah mereka yang masih memenuhi syarat usia,” ujar Dr Pascal Geldsetzer, peneliti utama studi tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan, seseorang yang menerima vaksin herpes zoster memiliki risiko demensia 20% lebih rendah dalam periode tujuh tahun dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksin. 

Menariknya, efek perlindungan ini terlihat jauh lebih signifikan pada perempuan dibandingkan laki-laki yang diduga berkaitan dengan perbedaan biologis dalam respons sistem imun atau cara demensia berkembang berdasarkan jenis kelamin.

“Untuk pertama kalinya kami dapat mengatakan dengan lebih yakin bahwa vaksin herpes zoster memang dapat mengurangi risiko demensia. Jika efek ini bersifat kausal, maka temuan ini sangatlah penting dalam konteks kesehatan masyarakat,” pungkas Geldsetzer.