Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pendiri Garuda Bahrain Mudik ke Tanah Air Demi Nonton Timnas Indonesia: Puas Bisa Balas Tragedi 90+6

Pendiri Garuda Bahrain Mudik ke Tanah Air Demi Nonton Timnas Indonesia: Puas Bisa Balas Tragedi 90+6

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM – Sepak bola bukan sekadar olahraga. Lebih dari itu, sepak bola adalah bahasa universal yang mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat.

Itulah yang terjadi di berbagai belahan negara dan kini tengah dirasakan di Indonesia.

Perjuangan Timnas Indonesia dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026 membuat masyarakat sejenak lupa dengan berbagai persoalan yang tengah dihadapi saat ini.

Apalagi, hasil yang didapat malam tadi sebuah kemenangan yang menjaga asa timnas untuk berlaga di Piala Dunia 2026 tetap terjaga.

Antusiasme suporter untuk menyaksikan langsung perjuangan Rizky Ridho dkk di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (25/3/2025) memang begitu besar.

Stadion kebanggaan Indonesia itu penuh diisi oleh para suporter merah putih. Hasil minor di Australia dan debut mengecewakan pelatih Patrick Kluivert seakan tak menjadi trauma bagi mereka mendukung langsung perjuangan timnas.

Suporter yang datang pun tak hanya dari Jakarta dan sekitarnya. Banyak dari luar kota, luar pulau bahkan dari luar negeri.

Bahkan, ada pula yang datang dari Bahrain. Bukan sebagai suporter tim tamu, melainkan mereka para Warga Negara Indonesia (WNI) atau diaspora yang selama ini berkarir di Bahrain.

Satu diantaranya yakni Body Fernandes alias Bondes selaku salah satu pendiri suporter Garuda Bahrain.

“Saya kebetulan pendiri Garuda Bahrain, saya wakil ketua Garuda Bahrain. Domisili di Bahrain, sekarang saya lagi cuti dan pulang ke Indonesia,” kata Bondes membuka obrolan saat ditemui di area GBK, Selasa (25/3/2025).

Bondes kemudian menjelaskan terbentuknya Garuda Bahrain.

Hal itu bermula ketika Indonesia memulai perjalannya di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, dimana skuat Garuda tergabung di Grup C yang juga diisi oleh Bahrain.

“Garuda Bahrain ini tergabung dalam Garuda Timur Tengah dan kini juga menjadi bagian dari Garuda Buana.” tuturnya.

Ia mengaku puas dengan kemenangan yang didapat Timnas Indonesia atas Bahrain. Menurutnya, tiga poin yang didapat begitu berharga.

Sebab, selain menjaga peluang untuk bisa ke Piala Dunia, Bondes menganggap kemenagan ini untuk membungkam “nyinyiran’ Bahrain selama ini atas Indonesia.

Bondes mengaku masyarakat Bahrain memang masih memandang Timnas Indonesia sebelah mata.

“Sebenarnya orang Bahrain melihat timnas itu mereka tetap mereremehkan kita. Salah satu alasanya karena mereka pernah bantai Indonesia 10-0.

Dan sekarang meskipun pemain kita diaspora tetap mereka meremehkan kita. Tapi dengan hasil sekarang ini, hasil 10-0 itu banya tinggal sejarah dan sekarang sejarah baru sudah dimulai. Kita sudah tidak lagi di bawah mereka tapi kita di atas mereka,” paparnya.

Selain itu, Bondes merasa kemenangan ini juga cukup membalaskan kekecewaan para suporter Indonesia atas tragedi 90+6 di pertemuan pertama lalu yang membuat kemenangan Indonesia buyar di akhir laga.

Kebetulan saat itu Bondes turut menjadi koordinator terhadap 1.700 WNI dari berbagai negara di timur tengah untuk menonton langsung di stadion kandang Bahrain.

“Waktu itu mereka meremehkan kita, tapi mereka seri 2-2 aja seneng lawan kita. Itu kan aneh, padahal kan mereka itu main di kandang dan sekarang kita bisa menang pas main di Indonesia,” ujarnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Merangkum Semua Peristiwa