Jakarta, CNN Indonesia —
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut para pencari suaka yang mendirikan tenda-tenda di depan kantor United Nations High Commisioner For Refugees (UNHCR) mengganggu estetika Kota Jakarta.
“Kemarin saya lihat di berita, saya tidak banyak komentar. Tetapi itu mengganggu estetika kota ya,” kata Heru di RPTRA Pulo Bundul, Jakarta Pusat, Senin (1/7).
Heru mengaku sudah mengecek secara langsung ke lokasi tersebut. Ia juga akan mengajak wali kota bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) pada kunjungan selanjutnya.
“Nanti kami bicara. Ini kan masalah kemanusiaan, jadi kita bicara dengan UNHCR gimana caranya supaya mereka juga terakomodir dari sisi kemanusiaan dan tidak mengganggu,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Intelijen Imigrasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Jakarta Selatan Bhimsa Sanlito mengatakan pihaknya dengan mudah melakukan deportasi, jika para pencari suaka itu terbukti melanggar aturan Imigrasi.
Namun, lanjut dia, mereka dari awal masuk tidak melalui TPI lantaran sudah terdata oleh pihak UNHCR sebagai warga dari negara konflik yang mayoritas berasal dari Afghanistan dan Irak.
“Jadi rata-rata mengantongi kartu UNHCR dan mereka sedang menunggu keputusan untuk geser ke negara berikutnya yang bakal menampung mereka,” ujarnya mengutip Antara.
Bhimsa mengatakan para pencari suaka membutuhkan waktu lama dalam menunggu keputusan tersebut, sehingga mereka memilih untuk tinggal di Indonesia. Salah satunya mendirikan tenda di sekitar kawasan UNHCR.
(lna/pmg)
[Gambas:Video CNN]