Jakarta (ANTARA) – Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) mempercepat penanggulangan tuberkulosis (TB), mengingat kasus penyakit tersebut terus meningkat.
“Pemerintah kota perlu bergerak lebih agresif, bukan hanya menunggu pasien datang ke fasilitas kesehatan,” kata Ketua Rekan Indonesia DKI Jakarta Martha Tiana Hermawan di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan data Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, sebanyak 4.423 pasien TB telah ditangani pada periode Januari-Mei 2025, sementara lebih dari 13.000 kasus tercatat pada 2024.
Dia mengatakan angka tersebut menandakan penularan TB masih aktif di masyarakat, sehingga Pemkot Jaksel diminta agar segera menjalankan strategi deteksi dini, pelacakan kontak, serta pendampingan pengobatan.
Rekan Indonesia juga menyoroti terbatasnya 65 Kampung Siaga TB yang dibentuk pada 2024 sehingga berpengaruh pada minimnya data publik mengenai cakupan skrining kontak dan keberhasilan pengobatan.
Tiana menilai Pemkot Jaksel harus mendorong gerakan kota yang komprehensif untuk eliminasi TB, karena program yang ada saat ini masih berorientasi administratif dan belum menyentuh intervensi kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Pihaknya pun mendesak perluasan kampung siaga, transparansi data, dan pelibatan organisasi masyarakat serta relawan kesehatan untuk memperkuat edukasi serta pengawasan pengobatan.
Sebelumnya, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan membidik sebanyak 130 Kampung Siaga Tuberkulosis (TBC) terbentuk pada 2025 dalam upaya mewujudkan Jakarta yang lebih sehat.
“Kami menargetkan sebanyak 130 Kampung Siaga TB pada 2025,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta pada 18 Juni 2025.
Dia menuturkan di Jakarta Selatan sudah ada 65 kampung siaga TBC dan masih terus bertambah per kelurahan.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan Kampung Siaga TB diinisiasi minimal satu RW per kelurahan, sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 28 Tahun 2018 tentang Penanggulangan Tuberkulosis (TB).
“Kalau menurut pergub, minimal satu kelurahan ada satu kampung TB dan itu sudah tercapai di Jaksel. Namun pada 2025, atas dukungan wali kota, akan ditambah satu kampung TB per kelurahan,” ungkap Yudi.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
