Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Penabulu rilis platform belanja barang bekas untuk atasi kemiskinan

Penabulu rilis platform belanja barang bekas untuk atasi kemiskinan

Penabulu Shop memadukan gaya hidup berkelanjutan dengan misi sosial, menciptakan dampak yang bermakna bagi komunitas dan lingkungan

Jakarta (ANTARA) – Organisasi nirlaba Yayasan Penabulu meluncurkan platform belanja barang bekas Penabulu Shop sebagai bentuk kontribusi dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

Direktur Program Yayasan Penabulu Esti Nuringdyah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menjelaskan masyarakat yang memiliki barang-barang yang sudah tak lagi digunakan namun masih layak pakai, seperti pakaian, sepatu, perhiasan dan alat-alat elektronik dapat mendonasikan barang-barang tersebut untuk dijual di platform Penabulu Shop.

Hasil penjualan akan disalurkan ke program-program pengentasan kemiskinan berdasarkan isu-isu strategis, seperti lingkungan dan perubahan iklim, pemberdayaan desa, kesehatan masyarakat, keadilan transformasi digital, serta kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat.

“Penabulu Shop memadukan gaya hidup berkelanjutan dengan misi sosial, menciptakan dampak yang bermakna bagi komunitas dan lingkungan,” kata Esti.

Selain itu, perilaku generasi muda Indonesia menunjukkan minat terhadap barang bekas (pre-loved), sebagaimana yang tercermin pada data McKinsey & Company mengenai aktivitas gen Z terhadap ekonomi sirkular. Melihat tren tersebut, Penabulu Shop hadir untuk memberikan pilihan gaya hidup yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berdampak sosial.

Agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, Penabulu Shop hadir secara luring maupun daring.

Business Advisor Yayasan Penabulu Budi Santosa menambahkan dengan mendukung gaya hidup berkelanjutan, masyarakat bisa bersama-sama menciptakan perubahan nyata untuk kehidupan yang lebih baik.

“Di Penabulu Shop, komitmen kami adalah untuk membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia. Mari teruskan cerita keberlanjutan, karena dengan kekuatan bernarasi, itikad baik ini dapat terus dikembangkan,” tutur dia.

Sementara itu, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengatakan inisiatif Penabulu selaras dengan program Badan Percepatan Taskin, yaitu Berdata, Berdana dan Berdaya.

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024