Jayapura, Beritasatu.com – Pemerintah provinsi dan pemerintah daerah diminta segera menertibkan aktivitas tambang emas yang dikelola secara ilegal di wilayah Papua. Hal ini menyusul insiden penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap para pendulang emas ilegal, yang menewaskan 13 orang.
Menurut Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin, selain mencegah pengelolaan liar, penertiban juga diperlukan untuk mengetahui secara pasti letak tambang yang rawan gangguan keamanan. Lokasi tambang yang diserang KKB mayoritas berada di pedalaman Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
“Lokasi penambangan yang saat ini jadi sasaran KKB dilaporkan ilegal. Ini menjadi perhatian Polda Papua,” tegasnya, Minggu (13/4/2025) dilansir Antara terkait tambang emas ilegal di Papua seusai penyerang oleh KKB.
Patrige menambahkan, selain melakukan operasi kemanusiaan untuk evakuasi korban, Polda Papua juga tengah menyelidiki kejahatan pertambangan di kawasan tersebut. Koordinasi dengan pemerintah daerah akan segera dilakukan, mengingat serangan serupa pernah terjadi pada 2019 dan 2023.
Akses menuju lokasi tambang emas ini diketahui cukup sulit, hanya bisa ditempuh melalui jalur sungai dari Kabupaten Asmat dan Boven Digoel di Provinsi Papua Selatan.
Saat ini, aparat kepolisian masih terus mengumpulkan barang bukti terkait penyerangan berdarah yang menewaskan belasan pendulang tambang emas ilegal tersebut.