Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Ruang Publik Baru Ikon Jaksel Megapolitan 14 Oktober 2025

Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Ruang Publik Baru Ikon Jaksel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Oktober 2025

Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Ruang Publik Baru Ikon Jaksel
Penulis
KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menghadirkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung di Jakarta Selatan (Jaksel). Kawasan baru ini dirancang menjadi ikon kota sekaligus ruang usaha representatif, destinasi kuliner, serta pusat edukasi fauna bagi masyarakat.
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Chico Hakim mengatakan, sentra tersebut tak sekadar menjadi tempat berdagang, melainkan juga ruang interaksi warga.
“Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung disiapkan sebagai ruang publik yang mempertemukan ekonomi rakyat, kreativitas, dan rekreasi keluarga. Di sini juga akan menjadi pusat edukasi fauna serta wadah kegiatan seni, budaya, dan komunitas,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (14/10/2025).
Menurut Chico, pembangunan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung mencerminkan semangat Jakarta Global — kota yang modern, tertib, manusiawi, dan berpihak pada pelaku usaha lokal.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, menjelaskan bahwa pembangunan sentra tersebut merupakan wujud komitmen Pemprov DKI dalam menyediakan fasilitas usaha yang lebih tertata dan berdaya saing bagi para pelaku UMKM.
“Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung kami hadirkan sebagai ruang usaha baru yang lebih keren, modern, dan nyaman. Para pedagang, termasuk yang sebelumnya berjualan di kawasan Barito dan terdaftar sebagai anggota PPUKM, akan mendapat tempat yang lebih layak serta peluang berkembang yang lebih besar,” ujar Ratu.
Kawasan tersebut dibangun sejalan dengan rencana pengembangan Taman Bendera Pusaka, yang menggabungkan Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser sebagai ruang hijau bersejarah di Jakarta Selatan.
Para pedagang Barito akan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi baru di Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, sehingga aktivitas ekonomi tetap berlanjut dalam lingkungan yang lebih tertata dan representatif.
Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung memiliki total 125 kios yang terbagi ke dalam beberapa zona dengan fungsi berbeda. Zona A diperuntukkan bagi pelaku usaha kuliner dengan 22 kios, sementara Zona B menghadirkan amfiteater berkapasitas 70 kursi sebagai ruang pertunjukan dan interaksi publik.
Adapun Zona C dan D difokuskan untuk usaha burung serta pakan hewan dengan total 74 kios, sedangkan Zona E menyediakan 29 kios yang digunakan bagi usaha parcel dan kuliner tambahan.
Kawasan itu juga dilengkapi area pertunjukan seni dan budaya, lahan parkir luas, toilet, musala, serta desain ramah lingkungan dan ramah keluarga.
Sistem sirkulasi udara dan sanitasi dirancang modern, sementara akses transportasi publik dapat ditempuh melalui Stasiun Commuter Line Lenteng Agung, Transjakarta (4B Manggarai–UI, D21 Lebak Bulus–UI), dan Jak Lingko 44 (Andara–Lenteng Agung).
“Kami ingin para pedagang tidak hanya memiliki tempat baru, tetapi juga bisa naik kelas. Melalui fasilitas, pelatihan, dan promosi yang terintegrasi dengan program Jakpreneur, kami berharap mereka tumbuh lebih besar dan menjadi bagian dari wajah baru Jakarta,” tutur Ratu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.