PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, memasak 300 kilogram rendang sapi di Benteng Kuto Besak pada Kamis 27 Maret 2025 sebagai upaya memperbaiki citra daerah yang sempat tercoreng akibat insiden rendang yang melibatkan konten kreator Willie Salim.
Kegiatan ini diinisiasi oleh berbagai pihak swasta, termasuk selebgram Richard Lee, komunitas Gerakan Cinta Palembang (Gencar Palembang), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Palembang. Selain rendang sapi, panitia juga memasak 1.000 kilogram ayam yang diolah menjadi hidangan khas Kota Palembang, ayam kecap.
“Hari ini kita memasak 300 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak secara tertib. Ini membuktikan bahwa anggapan citra Palembang tercoreng akibat insiden sebelumnya tidaklah benar,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini telah dipersiapkan dengan matang dan melibatkan berbagai pihak agar berjalan lancar. Hal ini berbeda dengan aksi Willie Salim, yang memasak rendang di tempat yang sama pada 18 Maret 2024 tanpa koordinasi dengan pemerintah setempat, hingga akhirnya berujung pada kerusuhan pengambilan rendang secara massal oleh warga.
Distribusi Rendang Berujung Ricuh
Meski bertujuan positif, acara ini disebut berujung ricuh. Panitia yang menyiapkan 4.000 kupon untuk pembagian rendang dan ayam kecap tak mampu mengendalikan antrean warga. Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @medsos_rame, terlihat warga berebut makanan hingga menyebabkan seorang ibu bersama anaknya terguling.
“Saya tidak dapat rendang, sakit sekali terguling-guling bersama anak saya,” ujar seorang ibu yang kecewa karena terserobot saat antre.
Beberapa warga lain mengaku telah menunggu sejak pukul 10.00 WIB, tetapi tetap tidak mendapatkan bagian akibat kekacauan yang terjadi. Kendati ricuh, Pemkot Palembang tetap mengapresiasi antusiasme warga yang mengikuti kegiatan tersebut.
Salah seorang warga menyebut bahwa kericuhan terjadi akibat tingginya antusiasme masyarakat yang ingin mendapatkan makanan gratis. Namun, situasi kembali kondusif saat pembagian makanan dimulai, meski beberapa warga tetap tidak kebagian kupon.
“Iya (memang) saat pembagian kupon sempat berlangsung ricuh, tetapi saat pembagian makanan dimulai, situasi kembali tertib meskipun ada warga yang tidak kebagian,” ujar seorang warga.
Sebelumnya, insiden serupa terjadi ketika Willie Salim memasak 200 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak pada 18 Maret 2024. Ia sempat meninggalkan lokasi untuk ke toilet, dan saat kembali, ia mendapati rendang yang dimasaknya telah habis diambil warga. Kejadian ini memicu stigma negatif terhadap warga Palembang di media sosial.
Akibat insiden tersebut, Sultan Palembang Darussalam, YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja, mendesak Willie Salim untuk menjalani tradisi tepung tawar sebagai bentuk permintaan maaf sesuai adat Melayu Palembang.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News