Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat melakukan mediasi unjuk rasa warga Kampung Kebon Sayur, Kapuk, Cengkareng yang meminta agar aktifitas penggusuran rumah di wilayahnya untuk dihentikan.
“Ya kita akan mediasi. Saya minta kepada pemilik lahan, yang punya gitu kan, untuk diajak diskusi, dialog langsung. Itu kan urusan internal antara pemilik lahan dengan yang penghuni,” ujar Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.
Pihaknya juga telah meminta kepada pengunjuk rasa agar juga menyampaikan aspirasinya kepada pemilik lahan.
“Itu, makanya saya hanya minta mereka menyampaikan aspirasi kepada yang punya lahan untuk memperhatikan aspirasinya (warga) itu,” ujar Uus.
Mediasi antara warga dengan pemilik lahan dilakukan untuk mencapai kesepakatan bersama, sehingga bisa ditemukan jalan keluar.
“Mungkin ada kerohiman (dari pemilik lahan) atau seperti apa, silahkan saja,” kata Uus.
Sementara itu, pendamping pengunjuk rasa, Saiful Watoni mengatakan pihak pemilik lahan bahwa untuk sementara menghentikan proses penggusuran rumah warga sampai ada mediasi.
“Pihak kelurahan menjanjikan mediasi di kantor lurah antara warga dan pihak Sri Herawati pada Rabu (19/3),” kata Saiful.
Menurut dia, warga menerima kesepakatan tersebut dan berharap hasil mediasi bakal menemukan titik terang. Artinya ada jalan keluar bagi warga yang sudah puluhan tahun tinggal di sana.
“Warga sepakat, mau gak sepakat. Dan tadi aktifitas penggusuran sudah dihentikan sampai ada mediasi, ujarnya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
