TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Damai Cartenz menangkap mantan anggota Polres Yalimo, Aske Mabel, yang membelot jadi pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yalimo, Papua Pegunungan.
Aske Mabel sebelumnya membunuh 3 warga sipil dan seorang anggota Brimob.
Aske Mabel ditangkap di Yalimo pada Rabu (19/2/2025), sekitar pukul 07.15 WIT.
Aske Mabel diterbangkan ke Jayapura untuk proses penyelidikan lebih lanjut di Polda Papua.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Adat Papua, Jan Cristian Arebo, memberikan apresiasi tinggi terhadap Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz atas keberhasilan menangkap Aske Mabel.
Keberhasilan ini dinilai sebagai langkah signifikan dalam upaya menegakkan keamanan dan ketertiban di Papua.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, sebelumnya telah menegaskan bahwa pihaknya akan menangkap Aske Mabel dalam keadaan hidup atau mati.
Namun, dalam pelaksanaan tugasnya, Satgas berhasil menangkap pemimpin KKB tersebut dalam keadaan hidup, menunjukkan profesionalisme dan ketegasan dalam penegakan hukum.
Jan Cristian Arebo menilai keberhasilan ini merupakan bukti nyata bahwa negara hadir dalam melindungi masyarakat Papua dari ancaman kelompok kriminal bersenjata.
Ia menegaskan bahwa tindakan tegas dan terukur dari Satgas Damai Cartenz menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.
Selain itu, Jan Cristian Arebo juga berharap bahwa penangkapan Aske Mabel akan membawa dampak positif bagi masyarakat Papua.
Ia menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan aparat keamanan untuk menciptakan kondisi yang lebih aman dan damai.
“Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada Satgas Damai Cartenz atas keberhasilan ini. Kami berharap Kapolri dapat memberikan kenaikan pangkat yang luar biasa kepada para personel yang terlibat dalam operasi ini sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam menjaga keamanan Papua,” ujar Jan Cristian Arebo, Rabu (19/2).
Penangkapan ini diharapkan dapat menjadi momentum dalam upaya pemberantasan kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Adat Papua, Jan Cristian Arebo bersama Kapolri.
Ia menambahkan, keberhasilan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara tidak akan tinggal diam dalam menghadapi ancaman terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sosok Aske Mabel
Aske Mabel merupakan pecatan polisi dengan pangkat Bripda yang membelot ke KKB.
Bripda Aske Mabel awalnya merupakan Anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan.
Informasi menyebutkan, Aske Mabel adalah Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Pada pertengahan tahun 2024 lalu, Aske Mabel kabur dengan membawa 4 pucuk senjata api jenis AK China, Minggu (9/6/2024).
Aske Mabel melancarkan aksinya dalam kondisi mabuk.
Lalu dengan menenteng tas, ia berdalih untuk mengisi daya baterai telepon seluler miliknya.
Bripda AM membawa lari empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK.
Tak hanya itu, dia juga membawa puluhan butir amunisi milik Polri.
Informasi yang diterima Tribun, sebelum melakukan aksinya, pelaku mendatangi Mapolres Yalimo di Elelim menggunakan pakaian preman dan menumpang charge handphone.
Pelaku yang dalam keadaan mabuk kemudian membawa ransel besar dan mendatangi ruangan tempat penyimpanan senjata api.
Bripda Aske Mabel lalu memasukkan tiga pucuk senjata ke dalam tas ransel serta satu pucuk dipegang.
Usai memasukkan empat senjata api laras panjang ke dalam tas, Aske kabur dan sempat menodongkan senjata ke rekannya petugas piket.
Ia meninggalkan Polres Yalimo pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIT.
Aske membawa lari empat senjata api dan 60 butir amunisi.
Ia diperkirakan kabur ke dalam hutan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIT.
Benny mengatakan, Aske Mabel masuk ke salah ruangan SPKT dengan dalih mengisi daya handphone.
“Setelah beberapa saat keluar dengan membawa tas ransel,” ujar Benny.
Sementara itu, Kapolres Yalimo, Kompol Rudolof Yabansabra mengatakan dirinya telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku.
“Sampai dengan saat ini yang bersangkutan masih dalam pengejaran dan pencarian oleh anggota Polres Yalimo,” ujarnya.
Diduga Tewaskan Briptu Iqbal Anwar Arif
Aske Mabel diduga sosok yang melakukan penembakan terhadap Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz.
Briptu Iqbal Anwar Arif tewas dalam insiden penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1/2025) pukul 16.30 WIT.
Peristiwa ini terjadi ketika Briptu Iqbal Anwar tengah berpatroli melintasi Jalan Trans Jayapura–Wamena, Kampung Hobakma, Distrik Elelim.
Insiden penembakan berlangsung di sekitar PT AMO.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan, awalnya mobil yang membawa anggota Satgas Damai Cartenz sedang melakukan patroli.
Sebelum melewati tanjakan, sebuah motor yang dikendarai oleh dua orang melintas.
Namun saat hendak melewati tanjakan, mobil patroli Satgas Damai Cartenz terpaksa berhenti karena ada kayu papan yang melintang di jalan.
Briptu Iqbal yang saat itu sedang berdiri pada bagian tengah bak mobil patroli, terkena peluru di bagian leher dan langsung terjatuh.
Rekan-rekannya segera melakukan manuver perlindungan dan evakuasi darurat untuk menyelamatkan korban.
Pengejaran terhadap pelaku pun sempat dilakukan, namun belum membuahkan hasil.
Sayang Briptu Iqbal Anwar Arif dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.35 WIT setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Elelim.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan kronologis penyerangan hingga menewaskan anggotanya, Briptu Iqbal Anwar Arif.
Kombes Yusuf mengatakan, awalnya mobil yang membawa anggota Satgas Damai Cartenz sedang melakukan patroli.