Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pemicu Dokter Koas Dipukul lalu Dirawat di RS, Berawal Mahasiswi Minta Ganti Jadwal, Ortu Bertindak

Pemicu Dokter Koas Dipukul lalu Dirawat di RS, Berawal Mahasiswi Minta Ganti Jadwal, Ortu Bertindak

TRIBUNJATIM.COM – Jadwal jaga disebut-sebut menjadi penyebab Chief Koas Mahasiswa Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Luthfi, menjadi korban penganiayaan.

Dia juga harus dirawat di rumah sakit akibat berbagai luka di wajahnya.

Kejadian ini pun menyita perhatian publik hingga akhirnya viral di media sosial.

Dalam video viral, Luthfi tampak dihajar oleh seorang pria berkaos merah.

Meski sudah dilerai, pria tersebut tampak terus-menerus melemparkan pukulan ke Luthfi.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Usut punya usut, kejadian ini terjadi di sebuah cafe di Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Rabu (11/12/2024).

Pria berkaos merah itu merupakan sopir pribadi dari mahasiswa sekaligus junior Luthfi, diduga bernama Lady.

Akibat insidne ini, Luthfi harus dirawat di Rumah Sakit Bhayangkari sebab memar di bagian wajah dan mata kirinya memerah.

Belakangan terbongkar pemicu keluarga LAP aniaya dokter koas tersebut ternyata diduga hendak pergi berlibur ke Eropa.

Lady disinyalir tidak terima dengan pembagian jadwal jaga koas di rumah sakit yang telah diatur Lutfi.

Padahal Lutfi adalah ketua stase mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang.

“Korban ketua stase anak. Sudah 3 kali ganti jadwal jaga karena budak ini (Lady) tidak pernah puas selalu ngomong tidak adil padahal teman-teman sudah setuju,” isi chat kronologi yang beredar di linimasa.

Tak terima dengan jadwal jaga koas, Lady diisukan mengadukan hal itu ke orang tuanya.

Langsung bertindak, ibunda Lady pun mengajak dokter koas Lutfi untuk bertemu dan membincangkan soal jadwal jaga koas tersebut.

Namun tak disangka, pertemuan itu berakhir ricuh.

“Wong 3 ini (korban dan dua dokter koas lain) ini diam khusyuk dengarkan celotehan mak Lady tapi dianggap tidak respon. Si driver mak Lady mulai tidak senang, sudah mulai menarik baju Lutfi dan 1 teman koas perempuan dan akhirnya emosi si driver, terus terjadilah seperti yang di video,” isi chat kronologi.

Keluarga pelaku dikabarkan telah mendatangi Luthfi yang dirawat di rumah sakit.

Akhirnya Keluarga Pelaku yang Pukul Koas di Palembang Muncul, Tak Minta Maaf Malah Minta Jalur Damai (Kolase/Sripoku.com)

Keluarga korban menjelaskan bahwa ibu pelaku meminta jalur damai.

“Saat ini belum (minta maaf), yang ada malah ibu pelaku datang ke RS Bhayangkara hanya minta supaya jalur damai,” jelas kakak korban.

Sementara itu keluarga korban berterimakasih kepada dosen yang memviralkan kejadian tersebut.

“Saya sedih sekali, disitu posisi adik saya sama sekali tidak ada melawan pukul balik, karena lagi pakai atribut koas dan alamamater kampus,” tutur Audi, kakak korban.

Kendati demikian, kasus penganiayaan ini telah dilaporkan korban ke polisi.

Korban yang diketahui bernama Luthfi membuat laporan di Polda Sumsel.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Sunarto mengatakan korban sudah membuat laporan ke Polda Sumsel terkait peristiwa tersebut. 

“Iya ada semalam, laporan masuk ke Polda Sumsel,” kata Sunarto, Kamis (12/12/2024).

FK Unsri Bentuk Tim Investigasi

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dr Syarif Husin buka suara soal kasus penganiayaan terhadap dokter koas di salah satu Cafe di Jalan Demang Lebar Daun Palembang, yang terjadi pada Rabu (11/12/2024) kemarin. 

dr Syarif Husin mengaku prihatin dengan kejadian penganiayaan tersebut. 

Syarif Husin mengatakan pimpinan Universitas Sriwijaya menyampaikan kekhawatiran atas insiden pemukulan yang dialami salah satu mahasiswa FK Unsri.

“Kami menyatakan keprihatinan dan penyesalan mendalam atas terjadinya insiden pemukulan yang dialami salah satu mahasiswa kami. Tindakan kekerasan seperti ini jelas tidak bisa dibenarkan kami dengan tegas mengecam setiap bentuk kekerasan di lingkungan kampus maupun di luar kampus,” kata dr Syarif Husin , Kamis (12/12/2024).

Saat ini pihak kampus sudah membentuk tim investigasi internal yang bertugas mengumpulkan informasi dan mengidentifikasi permasalahan.

“Untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden pemukulan tim investigasi bertugas untuk mengidentifikasi permasalahan mendalami fakta serta mencari jalan penyelesaian yang terbaik,” katanya.

Pihaknya juga sudah mendapat informasi bahwa korban sudah melaporkan kejadian pemukulan tersebut ke Polda Sumsel. 

“Kasus pemukulan saat sedang ditangani pihak kepolisian Polda Sumsel, kami juga memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian dan sangat berharap agar laporan tersebut ditindaklanjuti secara profesional dan berkeadilan,” ungkapnya.

Pihaknya tetap mendukung proses penyelidikan dari pihak kepolisian yang sudah menerima laporan tersebut. Ia berharap laporan korban dapat berjalan dengan baik adil, transparan demi memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan kepada semua pihak yang terlibat. 

“Kami juga meminta semua pihak untuk menjaga ketentraman dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh situasi,” tambahnya.

Terpisah Kepala Divisi Humas Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah, Yulis mengatakan jika kedua mahasiswa koas yang berselisih sedang melaksanakan praktik di tempatnya.

“Kami membenarkan kalau RSUD Siti Fatimah menjadi tempat kedua mahasiswa koas tersebut melaksanakan praktik. Tapi peristiwa yang terjadi itu di luar lingkungan rumah sakit ,” kata Yulis.

—– 

Berita Jatim dan berita viral lainnya.