Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pemerintah Tolak Investasi Apple, Bagaimana Nasib iPhone 16 di RI?

Pemerintah Tolak Investasi Apple, Bagaimana Nasib iPhone 16 di RI?

Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menegaskan pemerintah menolak proposal investasi senilai US$100 juta atau Rp1,58 triliun yang ditawarkan oleh Apple untuk Indonesia agar bisa jualan iPhone 16 series. Lalu, bagaimana nasib iPhone 16 di Indonesia?

Agus mengatakan pemerintah belum akan mengeluarkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi Apple sebagai syarat menjual seri iPhone terbaru mereka.

Menurut dia raksasa teknologi Amerika Serikat itu harus melunasi ‘utang’ komitmen investasi sebelumnya yang belum direalisasikan senilai US$10 juta atau setara Rp158 miliar.

“Kalau US$10 juta dilunasi, iPhone 16 bisa dikeluarkan [sertifikasi TKDN-nya],” kata Agus saat konferensi pers di Kemenperin, Jakarta, Senin (25/11), mengutip CNBC Indonesia.

Agus mengatakan proposal terbaru Apple untuk menambah investasi senilai Rp1,56 triliun belum masuk kriteria berkeadilan yang dikaji oleh pemerintah.

Kriteria berkeadilan itu antara lain melihat investasi Apple di negara-negara lain, serta investasi produsen perangkat seluler lain di tanah air.

“Angka tersebut [US$100 juta] belum memenuhi angka yang kami anggap berkeadilan. Di luar itu, utang komitmen Apple US$10 juta dari sisa komitmen 2023 juga belum dipenuhi,” jelas dia.

Agus sebelumnya menolak proposal investasi terbaru dari Apple. Pihaknya akan mengosiasikanulang proposal investasi itu.

Menurut Agus, negosiasi ulang dilakukan karena pemerintah melihat nilai yang diajukan Apple di proposal awal belum sesuai dengan yang diharapkan pemerintah.

“Jadi US$100 juta berdasarkan assesment teknokratis tidak memenuhi asas berkeadilan,” ujar Agus saat berbincang dengan media di kantornya, Senin (25/11).

Agus menyampaikan ada empat asas berkeadilan yang harus terpenuhi Apple kalau mau berinvestasi di Indonesia.

Pertama, besaran nilai investasi Apple di Indonesia harus setara dengan negara peer lainnya.

Kedua, nilai investasi Apple juga harus setara dengan perusahaan elektronik lainnya, seperti Samsung sebesar Rp8 triliun dan Xiaomi sebesar Rp5 triliun.

Ketiga, berkaitan dengan penciptaan nilai tambah dan pemasukan negara dari importasi. Di mana, ini hitungannya belum sesuai dengan yang diharapkan pemerintah.

Keempat, seberapa besar perusahaan elektronik, dalam hal ini Apple memberikan dampak pada penyerapan tenaga kerja di dalam negeri.

“Ini prinsip atau asas keadilan yang sedang kita rumuskan,” kata dia.

Relakah Apple korbankan iPhone 16 di RI?

Menurut pengamat gadget Herry SW Apple tidak akan mau kehilangan pasar Indonesia, karena negara ini merupakan salah satu pasar yang penting. Herry menilai tidak akan mengorbankan iPhone 16 hanya karena investasi mereka ditolak di Indonesia. 

Menurut Herry, kekurangan nilai investasi Rp240 miliar yang belum diberikan Apple untuk Indonesia adalah angka yang relatif kecil.

Dengan demikian, kemungkinan Apple tidak menambahkan investasi tersebut sangat kecil, terlebih Indonesia adalah salah satu pasar yang penting untuk raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) tersebut.

“Kemungkinan selalu ada, tetapi menurut saya amat kecil. Nyaris mustahil [tidak tambah investasi]. Indonesia termasuk satu pasar penting Apple. Kekurangan nilai investasi yang disebutkan regulator hanya Rp240 miliar. Untuk perusahaan sekelas Apple itu amat kecil,” ujar Herry kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

“Terlalu bodoh kalau Apple memilih tidak menambahkan investasi segitu dengan risiko iPhone 16 series tidak bisa masuk resmi ke Indonesia,” imbuhnya.

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]