Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah akan memfokuskan perhatian pada sektor pakan ternak guna menjaga kestabilan harga protein hewani, seperti ayam dan ikan, serta menyerap hasil panen jagung dalam negeri.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Selasa (8/4/2025). “Kita akan mengembangkan, akan membangun pakan karena pakan yang penting. Kuncinya kan ayam, ikan itu ada di pakan,” ujar Zulhas.
Dua Manfaat Besar dari Fokus Pakan Ternak
Zulhas menegaskan pentingnya pakan sebagai elemen utama dalam rantai produksi pangan berbasis protein. Pemerintah menargetkan dua manfaat utama, yaitu menyerap hasil panen jagung nasional secara optimal dan mengendalikan harga pakan agar lebih kompetitif dan tidak dimonopoli.
“Pakan ternak itu ada dua ke manfaatnya, hasil jagung bisa diserap, dan harga yang sudah kita tentukan lebih bagus karena ada persaingan,” jelas Zulhas.
Pemerintah juga berencana mengelola pakan ternak, seperti fungsi Bulog dalam pengendalian stok dan harga bahan pangan strategis. Dengan begitu, kontrol harga tidak hanya ditentukan oleh segelintir pelaku usaha.
Revitalisasi 20.000 Hektare Tambak Ikan di Jawa
Selain sektor pakan, pemerintah juga tengah menyiapkan revitalisasi 20.000 hektare tambak untuk pengembangan ikan tangkap sebagai bagian dari upaya swasembada protein nasional.
“Mudah-mudahan tahun ini akan dibangun 20.000 hektare tambak di Jawa. Di luar Jawa nanti akan dibangun untuk udang dan lain-lain,” kata Zulhas.
Revitalisasi pakan ternak ini disebut sebagai tahap awal, dimulai dari Pulau Jawa, mengingat keterbatasan waktu dan skala pengerjaan proyek yang cukup besar.