Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia Maruarar Sirait berbincang dengan warga yang direlokasi di Rusunawa Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024). ANTARA/Siti Nurhaliza
Pemerintah harap relokasi warga kolong tol bisa tingkatkan hidup
Dalam Negeri
Editor: Widodo
Sabtu, 30 November 2024 – 23:35 WIB
Elshinta.com – Pemerintah berharap relokasi warga kolong tol atau jembatan di Jakarta ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Ini komitmen yang harus kita bangun bersama untuk kesejahteraan. Kita berharap, bukan hanya memindahkan tempat tidurnya, tapi memindahkan juga ruang untuk bisa bekerja, termasuk beribadah yang lebih baik lagi dan kualitas hidup,” kata Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam acara penyerahan kunci kepada penghuni perpindahan kolong tol Jalan Inspeksi Kanal Barat (Jelambar Baru) ke Rusunawa Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memindahkan 1.054 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di bawah kolong jembatan dan tol yang tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur ke sejumlah rusunawa.
Dalam kesempatan ini, Menko AHY merelokasi 44 KK warga yang tinggal di kolong Tol Jalan Inspeksi Kanal Baray ke Rumah Susun (Rusun) Rawa Buaya, Jakarta Barat.
AHY menyebut beberapa keluarga tersebut banyak yang sudah puluhan tahun tinggal di tempat yang kurang layak tersebut.
“Untuk pertama kalinya bagi saudara-saudara kita yang bukan hanya tahunan, bukan hanya belasan tahun, bahkan puluhan tahun, tiga generasi, hidup dengan penuh keterbatasan. Kita yang tidak pernah merasakan hidup di bawah kolong jembatan tentu tidak bisa pura-pura memahami bagaimana situasi ini,” ujar AHY.
AHY mengaku terharu usai mendengar beberapa warga yang sudah tinggal puluhan tahun di kolong jembatan.
Bagi AHY, warga kerap menahan rasa cemas hingga takut selama tinggal di kolong jembatan atau tol.
“Pagi, siang, malam, dalam rasa cemas, takut, rasa tidak aman, dengan banyak sekali tantangan secara ekonomi. Tadi, kalau kita dengarkan testimoni satu per satu, mungkin berkaca-kaca mata kita,” ungkap AHY.
Lebih lanjut, AHY berharap, dengan adanya pemindahan warga ke Rusun Rawa Buaya yang lebih layak ini dapat mengubah nasib keluarga tersebut ke depan.
“Karena sekali lagi, tentu sangat berat apa yang harus dihadapi oleh saudara-saudara kita tadi dan Alhamdulillah hari ini, kita bisa menjadi bagian dari itikad mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” sebut AHY.
AHY turut mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta dan seluruh jajaran wali kota yang terlibat secara langsung untuk bisa meyakinkan masyarakat agar mau direlokasi ke rusun di Jakarta demi memperbaiki dari garis kemiskinan dan mencapai kehidupan yang lebih layak.
Tiga generasi
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia Maruarar Sirait berbincang dengan warga yang direlokasi di Rusunawa Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Maruarar menyebut, ada warga yang sudah 40 tahun di bawah kolong jembatan.
“Ibu siapa namanya? Sudah berapa lama di kolong jembatan?,” tanya Maruarar ke warga.
“Ibu Yani, ini anak saya usianya 23 tahun dan dia juga sudah punya anak. Jadi, sudah tiga generasi. Jadi, ibunya ada di kolong dan anaknya dia lahir di kolong juga pak,” jawab Yani.
Yani pun mengaku senang ketika bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak bersama anak dan cucunya.
Lebih lanjut, Maruarar meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dan walikota se-Jakarta untuk bisa lebih bekerja keras menciptakan kualitas hidup masyarakat Jakarta yang lebih baik.
Maruarar juga menyarankan Taman Kalijodo yang memiliki luas lima hektare bisa dikelola menjadi lebih baik dengan dibuat jalur lari (jogging track) dan tempat pelaku UMKM berdagang.
“Ya usul saya, dibuat yang bagus tamannya, nanti ada buat jogging track, bisa buat UMKM. Yang dilatih, nanti dengan kepala dinas pemberdayaan UMKM bisa dagang ke situ. Tapi dibuat yang rapi,” ucap Maruarar.
Sumber : Antara