Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah El Salvador menegaskan akan terus membeli bitcoin, bahkan dengan intensitas yang mungkin tinggi, meskipun Dana Moneter Internasional (IMF) telah memberikan peringatan terkait eksposur terhadap mata uang kripto.
Melansir Reuters, Jumat (20/12/202), Direktur Kantor Bitcoin Nasional El Salvador Stacy Herbert menyatakan, Bitcoin tetap akan berstatus alat pembayaran yang sah di negara tersebut. Pemerintah juga berencana menambah cadangan strategis Bitcoin untuk mendukung kebijakan mereka.
Sebelumnya, pada hari Rabu (18/12/2024), El Salvador mencapai kesepakatan pinjaman senilai US$ 1,4 miliar dengan IMF. Dalam perjanjian tersebut, pemerintahan Presiden Nayib Bukele sepakat untuk mengurangi kebijakan terkait Bitcoin, termasuk membatasi penggunaannya sebagai alat pembayaran pajak. Nantinya, transaksi pajak hanya akan dilakukan menggunakan mata uang resmi lainnya, yaitu dolar AS.
Juru bicara IMF Julie Kozack menyampaikan, reformasi hukum di El Salvador akan membuat penerimaan Bitcoin oleh sektor swasta menjadi opsional, bukan lagi kewajiban.
Keputusan El Salvador untuk melanjutkan pembelian Bitcoin dipandang oleh beberapa analis sebagai langkah untuk mengatasi dampak negatif dari pengurangan status Bitcoin dalam kebijakan ekonomi negara tersebut.
“Mengingat skala dan ketentuan kesepakatan dengan IMF, langkah ini bisa menjadi upaya strategis dari Bukele,” ujar Kepala Perdagangan dan Produk Terstruktur Moneycorp Eugene Epstein.
Saat ini, El Salvador memiliki 5.968 Bitcoin dengan nilai mencapai US$ 594 juta. Harga bitcoin mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir, didorong oleh pernyataan presiden terpilih AS, Donald Trump, yang berencana menjadikan bitcoin sebagai bagian dari cadangan strategis, mirip dengan cadangan minyak nasional.
Pada September 2021, El Salvador menjadi negara pertama yang menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, berdampingan dengan dolar AS. Kebijakan ini sempat memicu ketegangan dengan IMF, yang menilai penggunaan Bitcoin membawa risiko finansial dan hukum.
Namun, IMF juga mencatat bahwa risiko-risiko tersebut hingga kini belum terealisasi. Presiden Bukele aktif mempromosikan negaranya sebagai pusat perdagangan mata uang digital. Bulan lalu, El Salvador menyelenggarakan konferensi bertajuk “Adopsi Bitcoin” yang menarik perhatian internasional.
Selain itu, El Salvador juga dikenal dengan pantai Bitcoin, sebuah destinasi wisata pantai yang mengintegrasikan bitcoin sebagai metode pembayaran. Area ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dan pelaku bisnis yang tertarik dengan ekosistem mata uang digital.