Peristiwa itu bermula saat kedua pelajar tersebut kerap diminta korban untuk melayani tindakan tidak senonoh dengan iming-iming uang jajan.
“Korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan luka tusuk di kepala, tangan, dan badan. Total ada 78 luka. Selain itu, zakar korban disunat, ditemukan cairan berwarna bening di duga sperma pada alat kelamin korban,” ujar Pande, Kamis (4/9/2025).
Dalam pengakuannya, DA mengaku awalnya mau memenuhi ajakan korban karena butuh uang.
“Saya yang ke sana karena butuh duit pak, saya kenal sama korban sudah sekitar satu bulan. Ke salon dia (korban) biasanya untuk ngopi dan numpang Wifi. Kalau komunikasi jarang, tapi dia (korban) sering telepon-telepon saya, cuma saya abaikan saja. Korban ini maksa-maksa saya dateng,” tutur DA.
Dari korban, dia biasanya hanya diberi Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu. Namun dia kesal karena tahu orang lain diberi hingga Rp 100 ribu.
“Awalnya saya mau karena butuh uang saja, dia yang nawarin duluan. Kalau orang lain dikasih Rp 100 ribu, jadi saya kesal dan dendam karena dikasih uang lebih murah,” katanya.
DA juga mengaku beberapa kali dilecehkan korban. Dia kemudian mengajak rekannya, RO, untuk menghabisi nyawa Dainuro.
“Saya yang tikam, kalau RO nahan badan korban. Setelah itu kami kabur,” jelas dia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5337175/original/015023700_1756887905-1000936058.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)