Pelecehan oleh Pembina Pramuka di Samarinda, Korban Kecewa Laporan ke Polisi Diabaikan
Tim Redaksi
SAMARINDA, KOMPAS.com
– Kasus dugaan
pelecehan seksual
yang terjadi di lingkungan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di
Samarinda
, Kalimantan Timur, menyeruak ke publik dan menyisakan luka mendalam bagi para korban.
Empat alumni perempuan mengungkap kronologi kejadian yang mereka alami dan menyoroti penanganan yang dinilai lamban dari pihak kepolisian.
Para korban yang berinisial LY (18), YA (18), JH (19), dan YM (19), mengaku menjadi korban saat mengikuti kegiatan Pramuka kenaikan tingkat pada Jumat malam, 13 Juni 2025.
Terduga pelaku adalah pembina Pramuka berinisial HG, yang diduga menyalahgunakan kegiatan tersebut untuk melakukan pelecehan seksual dengan dalih pengobatan.
Setelah kejadian, HG disebut mengumpulkan para korban dan mengancam agar mereka diam.
“Pokoknya yang merasakan malam ini, kejadian malam ini cukup. Biar terus dilupakan. Jangan ceritakan ke siapa pun,” ujar LY menirukan perkataan HG.
HG bahkan disebut-sebut mencoba menghubungi para korban melalui sang istri.
Namun, upaya itu justru memperparah kondisi psikologis korban.
“Istrinya sempat berkata ‘itu kan malam apes kalian’,” ucap salah satu korban.
Keempat korban mengaku telah mencoba melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian sebanyak dua kali.
Namun, laporan mereka tidak ditindaklanjuti. Ketika dikonfirmasi pada Jumat (4/7/2025), Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Samarinda Ipda Okky Surya Yuwita menyatakan tidak pernah menerima laporan tersebut.
“Tidak ada masuk laporan,” ujarnya.
Kompas.com juga telah mencoba mengonfirmasi kepada Kepala UPTD PPA Samarinda, Violeta, namun hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan resmi.
Karena kecewa atas penanganan laporan yang dinilai lamban, para korban menyatakan keinginannya untuk berpindah pendampingan dari UPTD PPA ke Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA).
“Karena laporan agak sulit, kami sudah dua kali diabaikan, hampir sebulan laporan belum masuk, jadi kami mau coba kontak TRC PPA untuk ngurus kasus kami,” ungkap salah satu korban pada Sabtu (5/7/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Pelecehan oleh Pembina Pramuka di Samarinda, Korban Kecewa Laporan ke Polisi Diabaikan Regional 5 Juli 2025
/data/photo/2025/07/05/68689f8cac9ad.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)