Pelarian Pemotor Lawan Arah yang Aniaya Pelatih Taekwondo di Jagakarsa Kian Menjauh Megapolitan 4 Desember 2025

Pelarian Pemotor Lawan Arah yang Aniaya Pelatih Taekwondo di Jagakarsa Kian Menjauh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2025

Pelarian Pemotor Lawan Arah yang Aniaya Pelatih Taekwondo di Jagakarsa Kian Menjauh
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
— Upaya polisi menangkap pemotor lawan arah yang menganiaya pelatih taekwondo, Bima (39), di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, terus berjalan.
Identitas pelaku, MN, sudah teridentifikasi, namun polisi masih kesulitan menemukan keberadaannya sejak insiden pada Rabu (19/11/2025).
“Sudah teridentifikasi. Masih kami cari, semoga dapat ya,” ujar Nurma Kapolsek
Jagakarsa
AKP Nurma Dewi saat dikonfirmasi, Kamis (4/12/2025).
MN diduga kabur ke luar kota sehingga proses pengejaran oleh polisi membutuhkan waktu lebih panjang.
“Iya, betul, dia kabur ke luar kota, masih diburu,” kata Nurma.
Sementara itu, Bima mengungkapkan bahwa dari awal ia sebenarnya sudah mengetahui identitas pelaku berkat bantuan warga sekitar.
Namun, ketika polisi menelusuri alamat yang diduga menjadi tempat tinggal MN, hasilnya nihil.
“Ternyata dia bohong. Enggak ada di sana,” kata Bima saat dihubungi lewat telepon.
Kini, ia hanya bisa menunggu pelaku ditangkap atau menyerahkan diri.
Bima menegaskan bahwa dirinya tidak berniat memperpanjang persoalan apabila pelaku bersikap kooperatif.
“Saya nanti lihat dulu, dia kooperatif enggak. Kan saya juga enggak mau apa-apain dia. Saya pengennya, ‘Ya sudah lah, serahin aja diri lu dulu’,” ujarnya.
Peristiwa bermula ketika Bima berpapasan dengan pemotor yang melawan arah. Tanpa sempat bicara, Bima langsung menjadi sasaran pukulan.
“Saya belum bicara apa-apa, saya ditanduk pakai helm,” tuturnya.
Ia dipukul berkali-kali hingga kaca helmnya terlepas dan kaca matanya pecah, menyebabkan luka di bagian mata.
Saat menunduk mengambil kacamata, pelaku kembali menghajar punggung dan dada Bima.
“Saya defense. Saya ambil tangannya, saya banting, saya jatuhkan,” kata Bima.
Meski seorang
pelatih taekwondo
, Bima memilih tidak membalas demi keselamatan istrinya yang saat itu ikut dibonceng.
Warga sekitar kemudian melerai, tetapi pelaku kabur sambil berteriak dan menolak diajak ke Polsek Jagakarsa.
“Dia bilang, ‘Laporkan saja, urus dulu itu lukamu, urus dulu darahmu’,” ungkap Bima.
Bima telah menjalani visum yang menunjukkan luka memar di dada, rusuk, wajah, serta lecet di kaki.
Polisi kini terus memburu MN yang diduga bersembunyi di luar kota.
(Reporter: Hanifah Salsabila | Editor: Abdul Haris Maulana)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.