Liputan6.com, Lampung – Guna mengantisipasi lonjakan arus balik Lebaran 2025, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung mengusulkan pemanfaatan Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung sebagai alternatif mengurai kepadatan di Pelabuhan Bakauheni, yang merupakan jalur utama penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo menyatakan bahwa saat ini arus mudik di Pelabuhan Bakauheni masih terpantau lancar. Namun, puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada 7-8 April 2025 menjadi perhatian utama.
“Saat arus mudik, Lampung hanya menerima pemudik dari Jawa ke Sumatera, dan sejauh ini berjalan lancar. Namun, arus balik memerlukan perhatian lebih, terutama saat puncaknya. Oleh karena itu, kami kembali mengusulkan Pelabuhan Panjang sebagai alternatif jika terjadi kepadatan di Bakauheni,” kata Bambang pada Kamis (3/4/2025).
Usulan itu telah disampaikan kepada pihak terkait, termasuk pemerintah pusat dan operator pelabuhan. Jika disetujui, Pelabuhan Panjang dapat dimanfaatkan guna mengurai antrean kendaraan dan penumpang yang kembali ke Pulau Jawa usai libur Lebaran. “Kami berharap usulan ini dapat disetujui agar jika terjadi stagnasi arus balik, Pelabuhan Panjang bisa membantu mengurangi beban di Bakauheni,” ungkap dia.
Bambang juga menegaskan bahwa pada arus mudik 2025, Pelabuhan Panjang belum dioperasikan sebagai alternatif karena lalu lintas masih terkendali. Namun, Dishub Lampung akan terus memantau situasi di lapangan dan siap mengaktifkan skema alternatif jika diperlukan. “Sejauh ini arus mudik masih lancar. Namun, jika ada tanda-tanda kepadatan saat arus balik, kami akan segera mengupayakan pemanfaatan Pelabuhan Panjang,” pungkasnya.