Liputan6.com, Jakarta – Siapa tidak suka bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dengan nyaman? Jauh dari hiruk pikuk perjalanan ke kantor, kita bisa mengatur sendiri suasana kerja. Namun, di balik kenyamanan itu, ternyata ada ancaman mengintai.
Perangkat kecil bernama mouse jiggler, dirancang untuk menjaga komputer tetap aktif saat kita sedang tidak ada, ternyata bisa menjadi pintu masuk bagi malware jahat.
Mengutip laporan pakar keamanan Kaspersky, Sabtu (15/11/2024), mouse motion simulator dapat digunakan oleh peretas sebagai celah untuk menyusupkan malware ke perangkat karyawan atau atasan mereka.
Perangkat ini umumnya terhubung ke komputer melalui port USB, dan risiko utamanya berasal dari sumber atau vendor tidak terpercaya.
Dengan menghubungkan perangkat dari sumber tidak diketahui, pengguna dapat secara tidak sengaja membuka akses bagi penjahat siber untuk mencuri data rahasia atau mengganggu operasi digital perusahaan.
“Pada tahun 2024, ada sekitar 3 miliar ancaman siber terdeteksi dan diblokir, termasuk 493 juta ancaman di Asia, mencakup malware menyebar melalui perangkat USB, CD, dan DVD,” jelas Kaspersky.
Dengan ancaman ini, perusahaan harus semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap penggunaan perangkat tambahan pada komputer, terutama perangkat berasal dari vendor tidak dikenal.