Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pekan Penuh Turbulensi: 6 Insiden Kecelakaan Pesawat Menandai Berakhirnya Tahun 2024 – Halaman all

Pekan Penuh Turbulensi: 6 Insiden Kecelakaan Pesawat Menandai Berakhirnya Tahun 2024 – Halaman all

Pekan Penuh Turbulensi: 6 Insiden Kecelakaan Pesawat Menandai Berakhirnya Tahun 2024

TRIBUNNEWS.COM – Pada hari-hari terakhir bulan Desember 2024, industri penerbangan internasional mengalami enam insiden yang mengkhawatirkan di berbagai negara.

Insiden kecelakaan pesawat terbang ini terjadi antara lain di Kazakhstan, Korea Selatan , Kanada , Norwegia , dan Uni Emirat Arab.

Dari kecelakaan kecil hingga kecelakaan tragis, lansiran Anadolu menelusuri keadaan dan potensi penyebab di balik peristiwa tren kecelakaan yang meresahkan ini di pengujung tahun.

25 DESEMBER: PENERBANGAN AZERBAIJAN AIRLINES 8243 JATUH DI KAZAKHSTAN

Sebuah Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang sedang dalam perjalanan dari Baku ke Grozny, ibu kota Chechnya, jatuh di dekat Aktau di Kazakhstan, menewaskan 38 dari 67 penumpang dan awak pesawat.

Laporan awal menunjukkan adanya serangan burung, tetapi lubang besar di ekor pesawat menimbulkan kecurigaan adanya serangan.

Spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya jet penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau di Kazakh barat pada 25 Desember 2024. (Photo by Issa Tazhenbayev / AFP) (AFP/ISSA TAZHENBAYEV)

Pejabat Azerbaijan kemudian mengklaim pesawat itu terkena rudal darat-ke-udara Rusia, sementara Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev menyatakan pesawat itu rusak akibat tembakan dari darat dan peperangan elektronik di wilayah Rusia.

Sang presiden menuntut permintaan maaf dari Moskow dan kompensasi bagi para korban.

Rusia menyampaikan belasungkawa tetapi membantah adanya niat yang disengaja, dengan menyatakan adanya ledakan di dalam pesawat—sebuah teori yang ditolak Aliyev sebagai upaya menutup-nutupi. Investigasi masih berlangsung, dengan kotak hitam sedang diperiksa.

Operasi penyelamatan petugas terhadap pesawat Jeju Air jenis Boeing 737 800 yang keluar dari landasan pacu dan jatuh di Bandara Internasional Muan, Minggu, 29 Desember 2024. Kecelakaan ini menyebabkan 179 orang tewas. (Yonhap) (Newsis/Korea Herald/Yonhap)

29 DESEMEBER: PENERBANGAN JEJU AIR 2216 CRASH LANDING DI KOREA SELATAN

Sebuah Boeing 737-800 Jeju Air jatuh di Bandara Internasional Muan setelah roda pendaratan depannya gagal berfungsi, menewaskan 179 dari 181 penumpang dan awak pesawat dalam bencana penerbangan paling mematikan di Korea Selatan sejak 1997.
 
Para penyelidik berfokus pada kemungkinan serangan burung di dekat bandara, yang terletak di habitat burung migran, sebagai faktor penyebabnya.

Masa berkabung nasional selama tujuh hari telah ditetapkan, dan acara-acara Tahun Baru dibatalkan.

Tim Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat (AS) dan pejabat Boeing membantu penyelidikan, yang mungkin memerlukan pengiriman perekam data penerbangan yang rusak ke AS untuk dianalisis.

Peringatan sebelumnya tentang risiko tabrakan burung di bandara telah menyerukan tindakan pencegahan, yang kini tengah diawasi ulang.

Maskapai Air Canada (Anews/*)

29 DESEMBER: PENERBANGAN AIR CANADA EXPRESS 2259 TERGELINCIR DENGAN KOBARAN API DI LANDASAN PACU DI KANADA

Pada hari yang sama, penerbangan Air Canada Express 2259, De Havilland Dash 8-400, melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Halifax Stanfield setelah terjadi kegagalan fungsi roda pendaratan.

Pesawat itu meluncur di landasan pacu dengan api dan percikan terlihat dari salah satu sayapnya.

Hebatnya, seluruh 77 penumpang dan awak pesawat selamat tanpa cedera.

Laporan penumpang menggambarkan pesawat miring dan tergelincir saat mendarat. Petugas tanggap darurat segera merespons, dan penerbangan di bandara sempat ditangguhkan.

Penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan penyebab kegagalan mekanis.

Pesawat Maskapai KLM 1204, Boeing 737-800 tujuan Amsterdam dari Oslo. (Anews/*)

29 DESEMBER: PENERBANGAN KLM 1204 MENDARAT DARURAT DI NORWEGIA

Penerbangan KLM 1204, sebuah Boeing 737-800 dalam perjalanan dari Oslo ke Amsterdam, mengalami kegagalan sistem hidrolik tak lama setelah lepas landas.

Pilot mengalihkan pesawat ke Bandara Sandefjord Torp di Norwegia, tempat pesawat tergelincir dari landasan pacu ke area berumput saat pendaratan darurat.

Seluruh 176 penumpang dan enam awak pesawat tidak terluka.

Investigasi difokuskan pada kegagalan hidrolik yang dilaporkan sebagai penyebab insiden tersebut.

29 DESEMBER: PESAWAT UEA JATUH DI PANTAI RAS AL-KHAIMAH

Sebuah pesawat ringan jatuh di lepas pantai Ras al-Khaimah di UEA, menewaskan pilot dan kopilot.

Otoritas Penerbangan Sipil Umum telah memulai penyelidikan atas penyebab kecelakaan tersebut.

Keesokan harinya, penerbangan Emirates yang menuju Incheon, Korea Selatan, dialihkan karena badai salju bersejarah yang mengganggu lalu lintas udara regional, dan mendarat dengan selamat di bandara alternatif.

30 DESEMBER: JEJU AIR LAGI, PENERBANGAN 7C101 MENDARAT DARURAT

Jeju Air Penerbangan 7C101, Boeing 737-800 yang membawa 161 penumpang, mengalami masalah roda pendaratan tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo di Seoul.

Pilot memutuskan untuk kembali ke Gimpo, tempat pesawat mendarat dengan selamat. Tidak ada cedera yang dilaporkan, dan semua 161 penumpang tidak terluka.

Penyebab masalah roda pendaratan dalam penerbangan 7C101 saat ini sedang diselidiki.

Insiden ini telah mendorong otoritas penerbangan global untuk memulai penyelidikan komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya, apakah kegagalan mekanis, kesalahan manusia, atau faktor eksternal seperti cuaca dan ketegangan geopolitik.

Temuan ini diharapkan dapat mengarah pada peningkatan langkah-langkah keselamatan yang bertujuan untuk mencegah kejadian di masa mendatang.

 

(oln/anadolu/anews/*)