TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- BA, pegawai tata usaha (TU) di SMA Negeri 20 Kota Bekasi, Jawa Barat, diduga melakukan pungutan liar (Pungli) ke siswa dan siswi.
BA mengatakan awalnya justru kaget pasca unggahan dugaan pungli tersebut viral.
Sebab menurutnya hal itu justru tidak sesuai dengan kenyataanya.
“Saya yang ada di dalam postingan tersebut, saya sendiri juga kaget dengan narasi fitnah di luar nalar saya yang sangat tidak sesuai dengan keadaannya,” kata BA saat dikonfirmasi, Senin (14/4/2025).
BA menjelaskan kalau perihal meminta Tunjangan Hari Raya (THR) tersebut justru dirinya tidak memaksa bahkan menagih kepada pihak yang ingin mengambil SKL.
Pernyataan meminta THR di dalam chat tersebut menurutnya adalah sebuah gurauan atau bercandaan.
“Saya meminta THR itu juga tidak pernah tertagih oleh saya apalagi memaksa dan tidak sedikitpun juga saya menerima apapun, saya hanya murni gurauan spontan layaknya gurauan biasa, tidak sampai pikiran saya untuk dibuat fitnah bahan konten,” jelasnya.
BA menuturkan kalau dirinya juga membantah telah menertawakan jika siswa dan siswi memberi uang dibawah nominal Rp20 ribu kepadanya.
“Saya tidak pernah sedikitpun menertawakan uang Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, bahkan kepikiran tertawa saja tidak, seperti narasi sosmed (Sosial Media) yang telah dituliskan,” tuturnya.
BA mengungkapkan pasca kejadian tersebut ia justru menganggapnya sebagai pembelajaran kedepannya ketika bergurau.
“Terimakasih untuk hal ini, karna ini adalah teguran dan pelajaran untuk saya juga bahwa saya harus hati-hati dalam ‘Gurauan’ apalagi ini menyangkut soal uang yang sifatnya ‘Sensitif’,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, sejumlah bukti terkait dugaan pungli itu juga diunggah di Sosmed oleh beberapa akun.
Diantaranya bukti terkait diduga chat antara BA dengan siswa dan siswi yang hendak meminta Surat Keterangan Lulus (SKL).
Berdasarkan isi chat tersebut, diduga BA menjawab permintaan permohonan pengambilan SKL itu sembari meminta Tunjangan Hari Raya (THR).
“Besok yah (SKL) jangan lupa THR,” diduga kata BA dalam chat tersebut.
Tidak hanya itu, diduga siswa dan siswi yang memviralkan chat tersebut juga memaparkan diduga jika pemberian THR kepada BA dibawah nominal Rp 20 ribu akan ditertawakan.
“Terus kalau ngasih goceng (Rp 5.000) ceban (Rp 10.000) diketawain, dia (BA) maunya Rp 20.000,” diduga ucap seorang siswa dan siswi dalam chat tersebut. (m37)
Penulis: Rendy Rutama