Pedagang Pasar Barito Mulai Kosongkan Kios meski Belum Dapat Tempat Baru Megapolitan 1 Agustus 2025

Pedagang Pasar Barito Mulai Kosongkan Kios meski Belum Dapat Tempat Baru
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Agustus 2025

Pedagang Pasar Barito Mulai Kosongkan Kios meski Belum Dapat Tempat Baru
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com – 
Sejumlah pedagang di Pasar Hewan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mulai membereskan dagangan mereka, Jumat (1/8/2025) menjelang relokasi pasar pada Minggu (3/8/2025).
Mereka perlahan mengemas sangkar, peralatan hewan, dan barang dagangan lain untuk dibawa pulang atau dititipkan sementara.
Meski belum semua kios kosong, geliat pembongkaran dan persiapan untuk pindah sudah tampak di berbagai sudut pasar.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
, beberapa lapak terlihat sudah menutup sebagian etalase, sedangkan pedagang lainnya mulai memindahkan stok ke mobil box untuk dibawa pulang.
Riko (27), pedagang alat perawatan hewan, mengatakan bahwa ia sudah mulai membereskan dagangan sejak awal pekan.
Meski belum tahu akan pindah ke mana, ia merasa tak punya pilihan selain mengosongkan kios sesuai tenggat waktu relokasi.
“Siap enggak siap ya harus siap. Soalnya kami harus kosongin tanggal 3 (Agustus 2025). Kalau enggak, nanti gimana juga,” ujar Riko saat ditemui di kios milik keluarganya.
Ia menyebut, sebagian barang dagangannya dibawa pulang ke rumahnya terlebih dahulu karena tempat relokasi di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, belum sepenuhnya siap dan jaraknya cukup jauh.
Beberapa pedagang lain mulai mengurangi jumlah barang jualan sejak pekan lalu.
Deni (32), pedagang burung yang sudah 16 tahun berjualan di Barito, mengaku telah menutup sebagian rak dagangan sejak akhir Juli.
“Kami pelan-pelan angkut ke rumah. Tapi masih bingung, karena belum semua dapat tempat baru. Kalau relokasi belum siap, kita mau ke mana?” kata Deni.
Meski belum resmi tutup, sebagian pedagang memilih tidak menambah stok dagangan baru demi memudahkan proses pindahan.
Hari Sabtu dan Minggu biasanya menjadi masa paling ramai di Pasar Hewan Barito.
Namun, dengan tenggat relokasi jatuh pada hari Minggu, para pedagang terpaksa meninggalkan momen potensial untuk mencari pemasukan tambahan.
“Sabtu-Minggu itu waktunya cari duit. Tapi sekarang malah disuruh kosongin sebelum Minggu. Berat banget, Mbak,” kata Hadi (33), pedagang burung lainnya.
Ia mengatakan sebagian rekannya masih bertahan berjualan hingga Sabtu (2/8/2025), tetapi bersiap untuk langsung mengangkut barang dagangan pada malam harinya.
Sejumlah pedagang mengaku belum mendapat kepastian penuh soal kesiapan lokasi relokasi di Lenteng Agung. Sebagian bahkan belum menerima pembagian kios baru.
“Sampai sekarang belum tahu kios saya nanti di mana. Katanya sih ada, tapi belum jelas. Jadi kosong pun masih bingung mau pindah ke mana,” ujar Deni.
Para pedagang berharap pemerintah memberi kelonggaran waktu hingga mereka benar-benar bisa pindah ke lokasi baru yang layak. Beberapa di antaranya mengusulkan agar relokasi ditunda hingga setelah Lebaran 2026.
Adapun relokasi seluruh pedagang Pasar Hewan Barito dilakukan sebagai bagian dari proyek pembangunan Taman ASEAN yang menggabungkan Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat.
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Ali Murthadho, menyebut lokasi pengganti di Lenteng Agung akan menjadi sentra baru pedagang hewan dan ruang publik ikonik.
Namun di lapangan, para pedagang menilai langkah ini terlalu terburu-buru.
“Kami enggak menolak relokasi. Tapi jangan kami disuruh pergi tanpa kepastian. Bantu kami pindah, bukan usir kami pergi,” kata Riko.
Dengan waktu yang terus berjalan menuju tanggal 3, satu per satu kios mulai dikosongkan, menyisakan lorong-lorong sunyi yang dulu dipenuhi nyanyian burung dan suara tawar-menawar pembeli.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.