KemenEkraf kembali menegskan komitmen mereka untuk memperkuat ekosistem gim nasional, melalui kebijakan dan regulasiberpihak pada pelaku industri. MenEkraf Teuku menekankan, penyusunan kebijakan berbasis data sangat penting agar arah pengembangan industri lebih tepat sasaran.
“Oleh karena itu, kami berharap para pelaku industri dapat menyampaikan hasil pertemuan bisnis dan masukan strategis. Data dan rekomendasi ini akan menjadi pijakan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih responsif dan mendukung pertumbuhan industri gim nasional,” katanya.
Secara pasar, Indonesia selalu konsisten berada di papan atas Asia Tenggara dengan berbagai laporan menyebutkan > 150 juta pemain didominasi mobile dengan nilai pasar mencapai USD 1,7 hingga 1,9 miliar.
“Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai pasar gim terbesar di Asia Tenggara dan peringkat 15 dunia,” ucap Teuku Riefky.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5323701/original/049994500_1755826171-MenEkraf_Teuku_Riefky_Harsya_Main_Agni_Village_of_Calamity.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)