Jakarta, CNN Indonesia —
Sebuah studi terbaru mengungkap seekor paus bungkuk jantan (Megaptera novaeangliae) tercatat melakukan perjalanan luar biasa melintasi tiga samudra demi mencari pasangan. Peneliti menyebut perjalanan ini sebagai jarak lintas samudra terjauh yang pernah tercatat untuk spesies ini.
Perjalanan paus tersebut dimulai dari lepas pantai Kolombia di Samudra Pasifik timur hingga berakhir di lepas pantai Zanzibar di Samudra Hindia barat daya. Dengan menempuh jarak 13.046 kilometer, paus ini memecahkan rekor jarak migrasi lintas samudra terjauh untuk spesiesnya.
Menurut studi yang diterbitkan di Royal Society Open Science ini, perjalanan paus jantan kemungkinan besar didorong oleh berahi, yaitu untuk meningkatkan peluang reproduksi.
Selain itu, faktor lain seperti perubahan iklim, distribusi makanan, dan pertumbuhan populasi paus yang meningkatkan kompetisi antar jantan juga bisa menjadi alasan migrasi ini.
Biasanya, paus bungkuk memiliki pola migrasi yang cukup konsisten, bergerak antara area makan di dekat kutub dan area berkembang biak di wilayah tropis. Namun, perjalanan lintas samudra paus ini menunjukkan fleksibilitas yang lebih besar daripada yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya.
“Ini adalah penemuan yang sangat menarik, jenis penemuan yang respons pertama kami adalah bahwa pasti ada kesalahan,” kata Ted Cheeseman, salah satu peneliti sekaligus mahasiswa doktoral di Southern Cross University, Australia, melansir Live Science, Rabu (11/12).
Studi ini mengandalkan foto-foto paus yang diunggah ke basis data Happywhale, yang melacak paus individu melalui pola unik pada ekornya. Foto pertama paus ini diambil pada 2013 di Kolombia, dan lima tahun kemudian ia ditemukan di perairan Zanzibar, bersama kelompok kompetitif. Kelompok kompetitif adalah kelompok paus yang terdiri dari satu betina yang dijaga ketat oleh pejantan utama, sementara pejantan lain bersaing untuk mendapatkannya.
“Kami mampu mendokumentasikan perilaku baru yang memberikan wawasan penting mengenai ekologi (paus bungkuk),” kata penulis utama studi Ekaterina Kalashnikova, seorang ahli biologi yang bekerja dengan Program Cetacea Tanzania dan Pusat Studi Ilmiah Barazuto di Mozambik.
Peneliti mencatat bahwa paus bungkuk biasanya melakukan migrasi sejauh 8.000 km dalam arah utara-selatan antara area makan dan berkembang biak. Namun, perjalanan paus ini yang lebih jauh dan melintasi arah timur-barat mencatat rekor baru.
Sebelumnya, paus bungkuk betina pernah tercatat berenang sejauh 9.800 km dari Brasil ke Madagaskar antara 1999 dan 2001.
(wnu/dmi)
[Gambas:Video CNN]