Paus Fransiskus Wafat, KWI Gelar Ibadah dan Doa Bersama Selama 3 Hari – Halaman all

Paus Fransiskus Wafat, KWI Gelar Ibadah dan Doa Bersama Selama 3 Hari – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menggelar ibadah untuk mendoakan wafatnya Paus Fransiskus, di Kapel Fransiskus, Gedung KWI, Menteng, Jakarta pada Rabu (23/4/2025).

Ibadah dan doa bersama ini diikuti oleh puluhan umat dari pegawai KWI dan masyarakat umum. 

Suasana hikmat dan haru sempat mewarnai ibadah yang digelar oleh KWI sejak Selasa kemarin.

Sekretaris Eksekutif KWI, Romo Paulus Christian Siswantoko mengungkapkan alasan pihaknya menggelar ibadah dan doa bersama secara rutin sejak Selasa hingga Jumat mendatang.

Paulus menyebut, KWI memiliki ikatan batin yang kuat dengan Paus Fransiskus.

Apalagi, pemimpin gereja Katolik sedunia ini sempat mampir ke Gedung KWI, ketika perjalanan apostoliknya pada September 2024, lalu.

“Kami membuat ini karena kami memiliki sebuah ikatan batin yang cukup dalam dengan Bapa Suci. Mengingat 7 bulan lalu kan beliau datang ke Indonesia dan juga datang di gedung kami ini,” kata Paulus, Rabu.

“Sehingga kami masih terngiang-ngiang sosok beliau, kebaikannya, keramahannya,” tambahnya.

Selain berdoa untuk Paus Fransiskus, Paulus mengatakan ibadah ini dilakukan sebagai ungkapan syukur dan terima kasih atas kepimpinan Bapa Suci yang berjiwa pelayan. 

Dimana, Paus Fransiskus semasa hidupnya menjadi sahabat bagi semua orang, bisa memberi banyak inspirasi, dengan berbagai macam seruan-seruan untuk perdamaian.

“Ajaran-ajaran lebih untuk mencintai lingkungan hidup, untuk kemudian terus bersaudara dengan siapapun. Ini merupakan sesuatu yang disyukuri, tapi juga di saat yang sama kami juga terpanggil untuk mewujudkannya di dalam kehidupan kami selanjutnya,” ungkapnya.

“Sehingga misa ini menjadi satu untuk mendoakan beliau, tapi juga untuk mensyukuri bahwa kami boleh memiliki seorang Bapak, seorang pemimpin yang selama 12 tahun sungguh-sungguh memberikan perhatian kepada gereja Katolik, tapi juga kepada masyarakat pada umumnya, masyarakat dunia,” tambahnya.

Paulus juga mengatakan, Paus Fransiskus juga telah memberikan berbagai macam teladan dan kesederhanaan tentang keramahan kepada semua orang.

“Menurut kami itu menjadi sebuah warisan yang tidak akan bisa ditinggalkan,” jelasnya.

Harapan Paus Selanjutnya

Paulus menambahkan, pihaknya pun menaruh harapan bagi Paus yang akan terpilih nanti, bisa melanjutkan hal-hal baik yang sudah diteladankan, diajarkan, ditinggalkan oleh Paus Fransiskus. 

Sebab, menurut dia, tantangan ke depan akan jauh lebih besar dihadapi oleh Gereja Katolik.

“Ada banyak sekali tantangan, godaan yang akan merong-rong kekuatan Gereja Katolik. Maka ini perlu diantisipasi. Seiring perkembangan zaman kan banyak sekali tantangan yang ingin membuat orang jauh dari gereja, membuat orang jauh dari Tuhan Yesus,” kata dia.

“Maka di saat nanti Paus baru memimpin harapannya bisa membawa inspirasi juga untuk anak-anak kaum muda, pada khususnya, dan juga umat Katolik pada umumnya, agar sengguh-sungguh kembali kepada iman kekatolikan, dan kemudian mewujudkan dalam kehidupan yang lebih real, dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan keluarga, masyarakat, berbangsa, lebih-lebih juga bersahabat dengan alam seperti yang selalu ditekankan oleh Bapak Suci Fransiskus,” tandasnya.