Liputan6.com, Bandung – Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus dikabarkan tengah berjuang melawan penyakit pneumonia ganda atau pneumonia bilateral. Diketahui penyakitnya terdeteksi melalui pemindaian CAT pada Selasa (18/2/2025) di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia.
Adapun dari hasil pemindaian kondisi dari paru-paru Paus Fransiskus mengalami peradangan serius sehingga ia membutuhkan terapi farmakologis lanjutan. Sebagai informasi, kabar kesehatan Paus Fransiskus sendiri sudah dibagikan sejak pertengahan Februari.
Melalui pernyataan Kantor Pers Takhta Suci, Paus Fransiskus telah dirawat sejak Jumat (14/2/2025) setelah mengalami sebuah gejala bronkitis selama beberapa hari. Kemudian kondisinya disebut sebagai situasi yang kompleks.
Paus Fransiskus juga dilaporkan mengalami infeksi “polimikroba” yaitu sebuah infeksi yang disebabkan dari lebih satu jenis kuman. Meski demikian, pihak Vatikan sempat menuturkan kondisi Paus masih dalam keadaan yang baik.
Kemudian pada Rabu (19/2/2025) Takhta Suci membagikan kondisi terkini bahwa Paus Fransiskus sempat berada dalam kondisi yang stabil. Melalui hasil tes darah ditunjukan adanya sedikit perbaikan terutama dalam indikator peradangan.
Sementara itu, belakangan ini muncul rumor bahwa Paus Fransiskus telah meninggal dunia. Namun, kabar tersebut langsung dibantah setelah Vatikan membagikan kondisi terkini dari Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia itu.
“Kondisi Bapa Suci masih kritis. Namun, sejak kemarin malam, dia tidak mengalami serangan pernapasan lebih lanjut,” ucap Vatikan mengutip dari AFP.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5065309/original/047646200_1735097576-20241225-Momen_Paus-AFP_7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)