TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang menunjukkan kondisi patung penyu di Alun-Alun Gadobangkong, Sukabumi, menjadi viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan patung yang diduga terbuat dari kardus dan kayu, dengan nilai anggaran yang diperkirakan mencapai Rp15 miliar.
Dalam video yang diunggah oleh akun X @__PASMANTAP pada Senin, 3 Maret 2025, tampak kondisi patung penyu tersebut sudah robek dan penyok, terutama di bagian tempurung.
Perekam video tersebut mengungkapkan bahwa lapisan luar patung terbuat dari kardus, sementara bagian dalamnya terlihat menggunakan rangka kayu untuk menopang bahan tersebut.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merespons viralnya video ini dengan menyatakan bahwa patung penyu akan diaudit oleh pihak Pemprov Jabar.
Dedi menambahkan, setelah audit selesai, hasilnya akan diumumkan agar masyarakat mendapatkan penjelasan yang objektif.
“Saya akan senantiasa berbuat objektif bagi kepentingan masyarakat dan akan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip akuntabilitas,” ujarnya.
Imran Firdaus, pihak rekanan proyek, membantah tuduhan bahwa patung penyu tersebut terbuat dari kardus dan menelan anggaran hingga belasan miliar rupiah.
Ia menegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen tersebut hanya sekitar Rp30 juta.
“Kami tegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen penyu ini sekitar Rp30 juta sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dalam proyek,” ungkapnya pada Rabu, 5 Februari 2025.
Imran menjelaskan bahwa material yang tampak seperti kardus dalam video sebenarnya adalah resin dan fiberglass, yang umum digunakan untuk patung luar ruangan karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem.
“Kardus yang terlihat dalam video hanyalah media cetak sebelum bahan utama dikeringkan dan diperkuat,” jelasnya.
Imran juga menyayangkan tindakan pengunjung yang sering menaiki patung untuk berfoto.
Menurutnya, hal ini turut mempercepat kerusakan struktur ornamen.
“Kami mengingatkan bahwa ornamen ini bukan untuk dinaiki oleh pengunjung. Sayangnya, banyak pengunjung yang memanjat dan berswafoto di atas ornamen ini sehingga menyebabkan tekanan berlebih yang mempercepat kerusakan,” tuturnya.
Dengan adanya audit yang akan dilakukan, diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai proyek patung penyu ini.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).