TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG TENGAH – Pasangan suami istri (pasutri) Didik Suprayogi (56) dan Sri Lestari (46), pemilik toko sembako di Lampung Tengah, menjadi korban perampokan.
Suprayogi menderita luka-luka sementara Sri Lestari meninggal dunia. Perampokan tersebut terjadi di Kampung Sidodadi, Kecamatan Bandar Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah.
Kronologis
Toko Didik dan Sri kedatangan konsumen hendak membeli minuman pada Jumat (21/3/2025) sekira pukul 21.30 WIB.
Korban yang sedang menyiapkan pesanan itu dipukul pakai botol dari arah belakang oleh konsumen tersebut. Korban lantas terjatuh tidak sadarkan diri.
Korban kemudian diseret ke dalam gudang lalu lehernya diikat.
Didik Suprayogi juga mendapat perlakuan yang sama.
Suprayogi babak belur hingga dilarikan ke rumah sakit atas insiden perampokan itu.
Ahmad Arifin selaku Camat Bandar Surabaya membenarkan, atas insiden tersebut, Suprayogi harus mendapat perawatan medis akibat luka serius yang dideritanya.
“Untuk korban Sri Lestari tewas dengan luka berat dan leher terikat di ranjang. Keduanya menjadi korban perampokan saat melayani orang yang pembeli minuman di tokonya,” kata Arifin saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Minggu (23/3/2025).
Arifin mengatakan, insiden perampokan di bulan ramadhan itu sudah dilaporkan ke Polsek Seputih Surabaya pada Sabtu, 22 Maret 2025 dengan nomor LP / B / 05 / III / 2025 / SPKT / SEK SEBAYA / RES LT / POLDA LPG.
Sempat Sadar Minta Bantuan
Kapolsek Seputih Surabaya AKP Mahdum Yazin, mengatakan Sri Lestari ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Korban sempat sadar, meminta bantuan pukul 02.00 WIB. Namun ketika pertolongan datang, Sri Lestari sudah meninggal di kamarnya, dan suaminya babak belur tak berdaya,” kata kapolsek.
Dalam perampokan tersebut diketahui pelaku berhasil membawa kabur uang tunai Rp 50 juta.
Tak hanya uang tunai, pelaku juga membawa dua unit handphone dan satu unit mesin EDC (Electronic Data Capture).
Polisi Buru Pelaku
Mahdum Yazin Yazin pun meminta masyarakat Lampung Tengah khususnya Kecamatan Bandar Surabaya tetap waspada dan segera melapor jika memiliki informasi yang dapat membantu penyelidikan.
“Kami akan bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini, mohon doa agar para pelaku segera tertangkap,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)