Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pasutri Kisahkan Dahsyatnya Banjir Bandang di Sukabumi, Rumah Terseret 150 Meter Bandung 8 Desember 2024

Pasutri Kisahkan Dahsyatnya Banjir Bandang di Sukabumi, Rumah Terseret 150 Meter
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        8 Desember 2024

Pasutri Kisahkan Dahsyatnya Banjir Bandang di Sukabumi, Rumah Terseret 150 Meter
Tim Redaksi
SUKABUMI, KOMPAS.com
– Sepasang suami istri, Parman (55) dan Aminah (55), selamat dari terjangan
banjir bandang
yang melanda Sungai Cikaso di Kampung Warungnangka, Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten,
Sukabumi
, Jawa Barat, pada Rabu (4/12/2024).
Banjir tersebut menyebabkan rumah panggung milik mereka, bersama dengan satu rumah dan bengkel tambal ban milik anaknya, terbawa hanyut sejauh 150 meter.
Bangunan-bangunan tersebut berakhir di aliran Sungai Cilimus, yang hanya beberapa meter bermuara di Sungai Cikaso.
“Saya dan suami sehari sebelum banjir bandang pergi ke rumah ibu saya. Karena ibu saya sakit dan harus menjaganya,” ungkap Aminah saat melihat-lihat sisa rumahnya yang tersangkut di aliran Sungai Cilimus, Minggu (8/12/2024).
Aminah menjelaskan bahwa rumah ibunya terletak tidak jauh dari lokasi kejadian, namun berada di desa yang berbeda, yaitu Kampung Cilimus, Desa Mekarsari.
Ketika rumahnya terbawa banjir, informasi tersebut cepat tersebar di antara warga setempat.
“Dapat cerita dari tetangga yang lihat, rumah saya dan anak saya itu terbawa hanyut banjir bandang Sungai Cikaso, hingga ke persawahan, lalu berakhir ke sungai ini,” tuturnya sambil menunjuk ke bangunan rumah yang tersangkut.
Ia menambahkan bahwa bagian genting rumah yang masih utuh merupakan milik anaknya, sementara rumah miliknya sudah hancur, hanya menyisakan balok-balok kayu.
“Pakaian dan perlengkapan rumah tangga semuanya tidak ada yang bisa diselamatkan, pakaian hanya yang dipakai ini saja,” ujar Aminah.
“Pakaian dan perlengkapan rumah tangga semuanya tidak ada yang bisa diselamatkan, pakaian hanya yang dipakai ini saja,” sambungnya.
Aminah berharap dapat membongkar sisa-sisa rumah miliknya dan milik anaknya untuk mencari perlengkapan rumah tangga dan peralatan bengkel yang mungkin masih bisa digunakan.
“Mudah-mudahan masih ada yang bisa digunakan lagi, dan ada yang bantu,” harapnya.
Saat ini, Aminah dan suaminya sementara menempati rumah anaknya yang berada di Jakarta.
“Ke depan kami mengharapkan kembali mempunyai rumah yang aman. Mudah-mudahan saja pemerintah memberikan bantuan,” tutup Aminah.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.