Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.
Pastikan angkutan Nataru aman, Daop 6 Yogyakarta operasikan KA Inspeksi
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Kamis, 12 Desember 2024 – 18:14 WIB
Elshinta.com – PT KAI Daop 6 Yogyakarta berupaya untuk memberikan layanan terbaik dalam penpang kereta api selama angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan KA selama periode Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), KAI bersama stakeholder perkeretaapian melakukan inspeksi menggunakan kereta api inspeksi (KAIS) di wilayah Daop 6 Yogyakarta pada Rabu (11/12) hingga Kamis (12/12).
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan bahwa KAIS merupakan sarana yang didesain khusus dengan teknologi canggih dengan fasilitas seperti ruang observasi kaca panorama, perangkat komunikasi real-time, dan sistem pemantauan jalur. Fasilitas ini memungkinkan tim inspeksi yang terdiri dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan jajaran KAI untuk mengevaluasi kondisi jalur serta fasilitas pendukung secara langsung.
“KAIS dinaiki oleh jajaran Komisaris dan Direksi yang sedang melaksanakan inspeksi di semua wilayah Daop untuk memantau kesiapan operasional selama 18 hari masa Angkutan Nataru yang berlangsung pada 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025,” kata Kribiyantoro.
Ia mengatakan bahwa kegiatan inspeksi ini adalah langkah preventif untuk memetakan potensi tantangan di lapangan serta memastikan kesiapan total dari aspek operasional hingga pelayanan.
Selama perjalanan KAIS jajaran Komisaris dan Direksi mendengarkan pemaparan dari Kepala Daerah Operasi 6 Bambang Respationo untuk memahami apa yang dibutuhkan Daop 6 serta upaya-upaya apa saja yang masih bisa ditingkatkan untuk mewujudkan perjalanan KA yang aman, nyaman, dan ceria di masa Nataru.
Krisbiyantoro menambahkan, dalam menghadapi musim hujan yang bertepatan dengan periode Nataru, Daop 6 Yogyakarta telah menyiapkan tenaga tambahan, termasuk Penjaga Jalan Lintas (PJL) dan Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ), yang tersebar di seluruh wilayah. Selain itu, strategi AMUS (Alat, Material, Untuk Siaga) juga diterapkan dengan menempatkan material darurat di berbagai titik strategis untuk mempercepat perbaikan jalur jika terjadi gangguan.
Jajaran Komisaris dan Direksi Lakukan Pembinaan kepada Manajemen dan Pekerja Daop 6
Dalam kegiatan KAIS ini jajaran Komisaris dan Direksi KAI juga melakukan pembinaan kepada seluruh jajaran Manajemen dan Pekerja Daop 6. Secara garis besar, jajaran Komisaris dan Direksi yang melaksanakan KAIS di Daop 6 memberikan arahan untuk beberapa aspek seperti membentuk SDM yang unggul, mempersiapkan sarana dan prasarana yang handal dan optimal, serta membangun sistem keselamatan yang baik.
Terkait keselamatan, Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah mengungkapkan bahwa KAI telah memiliki sistem keselamatan yang baik sebagai pondasi utama dalam menjalankan bisnis perkeretaapian.
“Kami telah membentuk safety committee di setiap unit kerja untuk memastikan pengawasan keselamatan lebih terstruktur. Selain itu, implementasi Contractor Safety Management System (CSMS) memungkinkan kami mengelola keselamatan kerja dengan mitra pihak ketiga secara lebih efektif,” kata Dadan Rudiansyah.
Melalui penerapan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) dan pelaporan Safety Railways Information (SRI), KAI dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Ia mengungkapkan bahwa manajemen KAI setingkat Board of Director minus dua turut dilibatkan dengan program Management Safety Walkthrough (MSWT) untuk turun langsung ke lapangan, sehingga dapat memantau kondisi secara langsung.
“Dengan fokus pada unsafe condition dan unsafe action, data lapangan yang dikumpulkan menjadi dasar untuk langkah perbaikan berkelanjutan,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Kamis (12/12).
Sumber : Radio Elshinta