Liputan6.com, Jakarta – DPRD Kabupaten Jepara menggelar rapat paripurna perdana usai gedung dibakar dan dijarah massa pada akhir Agustus lalu. Rapat kali ini digelar sementara di Gedung Shima, kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Jepara, Jumat (12/9/2025).
Sidang beragenda penyampaian Rancangan APBD 2026 tersebut, terpaksa dilakukan di luar kantor DPRD Jepara lantaran belum bisa digunakan karena kondisinya rusak parah.
Meski digelar di gedung Setda Jepara, namun rangkaian rapat paripurna DPRD Jepara kali ini tetap berjalan khidmat meski tidak di Tamansari.
“Alhamdulillah kita masih bisa melaksanakan tugas konstitusional. Semoga musibah ini memberi hikmah agar visi misi Jepara Mulus (red. Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius) bisa sukses,” ujar Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna.
Agus menegaskan tugas-tugas konstitusional, termasuk tahapan pembahasan anggaran, tidak boleh terhambat. Selanjutnya, untuk rapat komisi, DPRD akan memanfaatkan fasilitas Gedung OPD Bersama di kompleks Pendopo Kartini Jepara.
“Bulan ini kita belum bisa melaksanakan rapat di Tamansari. Kita sudah inventarisasi ruang-ruang untuk rapat komisi dalam pembahasan APBD 2026, di Gedung OPD Bersama,” ucap Agus saat ditemui usai rapat paripurna.
Agus menyebut bahwa rapat paripurna kali ini tetap berjalan produktif dengan sejumlah capaian positif. Karena itu, tahun anggaran 2026 harus dijalani dengan optimisme melalui optimalisasi pendapatan, realisasi belanja, dan percepatan pembangunan infrastruktur.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347884/original/066884200_1757744198-IMG-20250912-WA0105.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)