PIKIRAN RAKYAT – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham pada Selasa pagi, 8 April 2025,vmenyusul anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih dari 8 persen. Keputusan Trading Halt diambil tepat pada pukul 09.00 WIB, sesuai waktu sistem Jakarta Automated Trading System (JATS).
“Perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurachmad, dalam keterangan resmi. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini sesuai dengan Peraturan Nomor II-A dan Keputusan Direksi BEI nomor Kep-00002/BEI/04-2025, sebagai bentuk upaya menjaga perdagangan tetap teratur, wajar, dan efisien.
Pada pembukaan sesi pagi ini, IHSG langsung terjun bebas sebesar 9,19 persen atau 598,56 poin ke level 5.912,06. Penurunan tajam ini terjadi setelah libur panjang Idulfitri dan dipicu oleh sentimen negatif global, khususnya kebijakan tarif dagang dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Indeks LQ45, yang berisi saham-saham unggulan, juga ikut tergelincir tajam 11,31 persen atau 83,05 poin ke posisi 651,46. Aksi jual besar-besaran mewarnai awal perdagangan, terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar.
Tekanan Masih Akan Berlanjut
Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas mencatat bahwa tekanan terhadap IHSG masih akan berlanjut, seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Dari sisi domestik, kepanikan investor turut memperparah kondisi pasar, apalagi Indonesia termasuk negara yang dikenai tarif balasan tinggi oleh AS, yakni sebesar 32 persen.
“IHSG diperkirakan masih akan menghadapi tekanan pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi kembali melemah,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Menanggapi situasi ini, pemerintah Indonesia tengah menempuh jalur diplomasi dengan mengirimkan delegasi tingkat tinggi untuk bernegosiasi secara bilateral dengan pemerintah AS.
Sementara itu, tekanan pasar juga terasa di bursa global. Indeks-indeks utama di Wall Street seperti S&P 500 dan Dow Jones ditutup melemah pada perdagangan Senin 7 April 2025, usai hari sebelumnya dihantam pengumuman tarif besar-besaran oleh Presiden Trump yang mencakup seluruh impor ke AS.
Pasar saham Eropa pun tak luput dari koreksi tajam. Indeks STOXX 600 terpuruk 4,5 persen—terendah sejak Januari 2024. Indeks DAX Jerman sempat anjlok hingga 6,4 persen sebelum ditutup turun 4,13 persen ke level 19.789,62. Sementara itu, FTSE 100 Inggris merosot 4,38 persen dan CAC 40 Prancis susut 4,78 persen.
Berbeda dengan tren global, sejumlah bursa di Asia mencatatkan pergerakan beragam. Indeks Nikkei Jepang justru melonjak 1.776,80 poin atau 5,71 persen ke level 32.913,38. Sementara itu, indeks Shanghai stagnan di 3.096,58, indeks Kuala Lumpur menguat tipis 0,02 persen ke 1.444,16, dan indeks Straits Times Singapura naik 1,40 persen ke 3.490,98.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News