Pasar Baru Mati Suri, Rano Karno: Ruh Jakarta yang Terlupakan Megapolitan 10 Juni 2025

Pasar Baru Mati Suri, Rano Karno: Ruh Jakarta yang Terlupakan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juni 2025

Pasar Baru Mati Suri, Rano Karno: Ruh Jakarta yang Terlupakan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana merevitalisasi kawasan Pasar Baru,
Jakarta Pusat
, menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026.
Wakil Gubernur Jakarta
Rano Karno
menyatakan, selama ini perhatian Pemprov terlalu terpusat pada penataan taman kota. Sementara itu, Pasar Baru sebagai bagian penting dari sejarah dan identitas Jakarta justru terabaikan.
“Kami akan revitalisasi, karena Pasar Baru itu adalah ruh Jakarta. Ya kami benahi taman, tapi kita lupa membenahi Pasar Baru itu bagian kegagalan pemerintahan Jakarta,” ujar Rano saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (10/6/2025).
Rano menjelaskan,
revitalisasi Pasar Baru
akan menjadi bagian dari penataan kawasan Lapangan Banteng secara menyeluruh.
Ia menambahkan, proyek ini juga akan melibatkan kerja sama dengan Kementerian Keuangan, terutama untuk menghidupkan kembali sejumlah titik penting di sekitar kawasan, seperti Gedung Kesenian Jakarta dan Kantor Pos.
“Jadi Pasar Baru itu nanti masuk dalam kawasan,” kata Rano.
Revitalisasi ini ditujukan untuk mengembalikan daya tarik Pasar Baru yang sempat meredup, terutama sejak pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan drastis jumlah pengunjung.
“Saya punya keyakinan saya bisa mengembalikan minimal 50 persen dari keramaian,” kata dia.
Salah satu konsep utama dalam rencana ini adalah mengubah Pasar Baru menjadi “
street mall
”, mirip dengan konsep yang diterapkan di Penang, Malaysia.
Nantinya, kendaraan bermotor tidak lagi diizinkan melintas di kawasan tersebut, dan jalur pedestrian akan dilengkapi dengan kanopi agar lebih nyaman bagi pejalan kaki.
“Mungkin ada wacana kami akan tutup, kami bikin kanopi, supaya enggak terlalu panas. Artinya menarik bisa kami lakukan revitalisasi,” ungkap Rano.
Pantauan
Kompas.com
pada Rabu (4/6/2025) menunjukkan bahwa kondisi Pasar Baru memang memprihatinkan.
Kawasan yang dulunya dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan tertua dan tersibuk di Jakarta kini tampak meredup, jauh dari hiruk-pikuk aktivitas niaga yang pernah menjadi denyut nadinya.
Gapura tua bertuliskan “Batavia Passer Baroe 1820” masih berdiri kokoh di ujung Jalan Pos, menyambut setiap orang yang melintas, meski langkah kaki yang terdengar kini semakin jarang.
Jalanan lengang hanya dilalui oleh segelintir pengendara dan pejalan kaki, memperkuat kesan muram yang menyelimuti kawasan ini.
Di balik gapura itu, deretan ruko berdiri dengan berbagai jenis usaha, mulai dari toko pakaian, perlengkapan ibadah, hingga kuliner.
Namun, yang lebih mencolok justru spanduk “Disewakan” dan “Dijual” yang menggantung di banyak toko.
Beberapa ruko tampak lusuh dan nyaris tak terurus, dengan pintu berkarat, cat dinding memudar, jendela berdebu, dan atap triplek yang mulai mengelupas.
Kontras tajam terlihat dari bangunan modern H Residence Pasar Baru Square di sisi kiri kawasan, yang menjulang di antara bangunan-bangunan tua.
Beberapa petugas keamanan berjaga di area tersebut, menjaga ketertiban di tengah suasana yang relatif sepi.
Jalanan ber-
paving block
juga menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Beberapa bagian tampak bergeser dan berlubang, memperkuat kesan kawasan yang terbengkalai.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.