partai: PSI

  • Pengakuan Ade Armando Saat Ditunjuk Jadi Komisaris Anak Usaha PLN

    Pengakuan Ade Armando Saat Ditunjuk Jadi Komisaris Anak Usaha PLN

    Jakarta

    Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando telah ditunjuk sebagai komisaris anak perusahaan PT PLN (Persero), PT PLN Nusantara Power (PLN NP). Ia mengatakan serah terima jabatan dilakukan pada Kamis (4/7/2025) di Kantor PLN NP.

    Ade mengatakan, dirinya dihubungi oleh PLN NP sehari sebelum acara serah terima jabatan. “Saya sudah memperoleh tugas sebagai Komisaris pada Kamis kemarin di kantor PLN NP,” terang Ade Armando kepada detikcom, Jumat (4/7/2025).

    Ade juga mengkonfirmasi daftar nama-nama direksi dan komisaris yang beredar di media sosial. Ia mengatakan sebetulnya telah mengetahui daftar nama tersebut.

    “Itu betul (Daftar nama direksi dan komisaris) ternyata memang benar dan saya sudah dapat daftar nama itu, tapi saya tidak berani respons karena saya tidak yakin asli atau tidak. Tapi pada hari Rabu lalu saya dikontak oleh PT PLN NP untuk serah terima jabatan pada Kamis kemarin,” katanya.

    Berikut susunan lengkap komisaris dan direksi PT PLN NP terbaru:

    Direksi

    Direktur Utama : Ruly Firmansyah
    Direktur Operasi Pembangkit Batubara: M. Irwansyah Putra sebagai Direktur
    Direktur Keuangan dan Manajemen: Teguh Widhi Harsono
    Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi: TB Ari Wibawa Mukti
    Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga: Dwi Hartono
    Direktur Operasi Pembangkit Gas: Komang Parmita

    Komisaris

    Komisaris Utama/Komisaris Independen: Edi Srimulyanti
    Komisaris: Ade Armando
    Komisaris: Suharyono
    Komisaris: M. Pradana Indraputra
    Komisaris: Adam Muhammad
    Komisaris: Muhammad Syafi’i

    (hns/hns)

  • Jurnalis, Dosen, Politisi, Kini Komisaris PLN NP

    Jurnalis, Dosen, Politisi, Kini Komisaris PLN NP

    Jakarta, Beritasatu.com – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando ditunjuk sebagai Komisaris anak usaha PT PLN (Persero), PLN Nusantara Power (PLN NP). Hal ini ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Ade Armando dalam pernyataan melalui pesan singkat kepada wartawan. Ia menyampaikan, serah terima jabatan komisaris telah dilaksanakan pada Kamis (3/7/2025).

    “Benar. Kamis kemarin serah terima jabatan (Komisaris PLN Nusantara Power),” tulis Ade dalam pesannya, Jumat (4/7/2025).

    Penunjukan tersebut menjadi bagian dari langkah penyegaran struktur dewan komisaris yang dilakukan oleh perusahaan energi tersebut. Ade Armando memiliki jejak karier panjang, mulai dari akademisi, hingga politikus. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut perjalanan karier Ade Armando!

    Jejak Karier

    Sosok yang dikenal luas di publik ini lahir di Jakarta pada 24 September 1961. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Mayor Jus Gani, yang pernah menjadi atase KBRI di Maroko dan Filipina, dan Juniar Gani.

    Masa kecilnya dihabiskan di Bogor, dengan menempuh pendidikan di SD Banjarsari I, SMPN 2 Bogor, dan SMAN 2 Bogor. Setelah lulus SMA, Ade awalnya diarahkan sang ayah untuk menjadi diplomat dan mendaftar ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Indonesia (UI).

    Namun minatnya yang besar pada dunia komunikasi membuatnya akhirnya berpindah jurusan ke Ilmu Komunikasi. Ketertarikannya terhadap media terlihat sejak aktif di pers kampus Warta UI.

    Ade Armando menyelesaikan pendidikan S-1 di UI pada tahun 1988. Ia melanjutkan studi S-2 di Florida State University, Amerika Serikat, dan lulus pada 1991 dengan gelar master of science dalam population studies. Pendidikan doktoralnya kembali ia tempuh di UI dan tuntas pada 2006.

    Karier Akademik, Jurnalistik, dan Politik

    Sebelum dikenal sebagai politisi dan akademisi, Ade Armando telah menapaki dunia jurnalistik. Ia mengawali karier sebagai anggota redaksi Jurnal Prisma (1988-1991), kemudian menjadi redaktur di LP3ES (1991-1993) dan harian Republika (1993-1998).

    Ia juga sempat menjabat sebagai manajer riset di Taylor Nelson Sofres dan direktur Media Watch & Consumer Center.

    Di ranah akademik, Ade pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi S1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003) dan dikenal sebagai dosen tetap di kampus tersebut hingga akhirnya mengajukan pensiun dini pada 2023.

    Ia juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007), serta terlibat dalam penyusunan RUU Penyiaran dan RUU Pornografi bersama kementerian terkait.

    Pada April 2023, Ade Armando secara resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tak lama kemudian, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta II dalam Pemilu 2024.

    Sebagai politisi PSI, Ade tetap aktif menyuarakan pandangannya di media sosial dan dikenal karena komentar-komentarnya yang tajam serta kontroversial.

    Penunjukan sebagai Komisaris PLN NP

    Pada 3 Juli 2025, Ade Armando resmi ditunjuk sebagai komisaris di PLN Nusantara Power. Penunjukan ini merupakan hasil keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai bagian dari penyegaran struktur dewan komisaris.

    Langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan karier Ade Armando, yang kini merambah sektor energi dan korporasi BUMN. Penunjukannya menuai beragam tanggapan, baik dari kalangan akademisi, politisi, maupun masyarakat umum.

    Tuai Kontroversi 

    Nama Ade Armando sempat beberapa kali menjadi sorotan publik akibat berbagai pernyataannya yang kontroversial. Salah satu peristiwa yang mencolok adalah insiden pengeroyokan yang menimpanya saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR pada April 2022. Enam orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

    Terbaru, pada Desember 2023, Ade kembali menuai kritik usai menyampaikan pernyataan terkait politik dinasti. Ia menanggapi aksi protes BEM UI dan BEM UGM terhadap praktik politik dinasti, dengan menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai contoh praktik tersebut. Pernyataan itu ia sampaikan melalui akun X (sebelumnya Twitter) miliknya, @adearmando61.

    Perjalanan karier Ade Armando menggambarkan sosok yang aktif di berbagai bidang, mulai dari jurnalistik, akademisi, hingga politik. Kini, dengan posisinya sebagai komisaris di PLN Nusantara Power, Ade kembali mengambil peran strategis dalam institusi negara.

  • Ade Armando Ditunjuk Jadi Komisaris Anak Usaha PLN

    Ade Armando Ditunjuk Jadi Komisaris Anak Usaha PLN

    Jakarta

    Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando membenarkan bahwa dirinya ditunjuk sebagai komisaris anak perusahaan PT PLN (Persero) yakni PT PLN Nusantara Power (PLN NP). Ia mengatakan serah terima jabatan dilakukan pada Kamis, (4/7/2025) di Kantor PLN NP.

    Ade mengatakan, dirinya dihubungi oleh PLN NP pada Rabu, sebelum acara serah terima jabatan pada Kamis.

    “Saya sudah memperoleh tugas sebagai Komisaris pada Kamis kemarin di kantor PLN NP,” katanya saat dihubungi detikcom, Jumat (4/7/2025).

    Ade juga mengkonfirmasi terkait daftar nama-nama direksi dan komisaris yang beredar di media sosial. Ia mengatakan sebetulnya telah mengetahui daftar-daftar nama tersebut pada Kamis pekan lalu.

    “Itu betul (Daftar nama direksi dan komisaris) ternyata memang benar dan saya sudah dapat daftar nama itu, tapi saya tidak berani respon karena saya tidak yakin asli atau tidak. Tapi pada hari Rabu lalu saya dikontak oleh PT PLN NP untuk serah terima jabatan pada Kamis kemarin,” katanya.

    Berikut susunan lengkap komisaris dan direksi PT PLN NP terbaru:

    Direksi

    Direktur Utama : Ruly Firmansyah
    Direktur Operasi Pembangkit Batubara: M. Irwansyah Putra sebagai Direktur
    Direktur Keuangan dan Manajemen: Teguh Widhi Harsono
    Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi: TB Ari Wibawa Mukti
    Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga: Dwi Hartono
    Direktur Operasi Pembangkit Gas: Komang Parmita

    Komisaris

    Komisaris Utama/Komisaris Independen: Edi Srimulyanti
    Komisaris: Ade Armando
    Komisaris: Suharyono
    Komisaris: M. Pradana Indraputra
    Komisaris: Adam Muhammad
    Komisaris: Muhammad Syafi’i

    (acd/acd)

  • Ade Armando Resmi Jadi Komisaris PLN Nusantara Power

    Ade Armando Resmi Jadi Komisaris PLN Nusantara Power

    Jakarta, Beritasatu.com – Akademisi sekaligus politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando kini resmi menjabat sebagai komisaris di PLN Nusantara Power, anak perusahaan dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

    Penunjukan tersebut menjadi bagian dari langkah penyegaran struktur Dewan Komisaris yang dilakukan oleh perusahaan energi tersebut.

    Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Ade Armando dalam pernyataan melalui pesan singkat kepada wartawan. Ia menyampaikan, serah terima jabatan komisaris telah dilaksanakan pada Kamis (3/7/2025).

    “Benar. Kamis kemarin serah terima jabatan (Komisaris PLN Nusantara Power),” tulis Ade dalam pesannya, Jumat (4/7/2025).

    Penunjukan Ade Armando sebagai komisaris PLN menambah deretan figur publik berlatar belakang akademisi dan media yang masuk ke jajaran strategis perusahaan milik negara.

    Ade sendiri selama ini dikenal sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (Fisip UI), sekaligus sebagai sosok yang aktif menyuarakan isu-isu sosial politik melalui berbagai kanal digital.

    Profil Ade Armando

    Ade Armando lahir di Jakarta, 24 September 1961. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Mayor Jus Gani yang pernah menjadi atase di KBRI Maroko dan Filipina, dan Juniar Gani.

    Masa kecilnya dihabiskan di Bogor, dengan riwayat pendidikan di SD Banjarsari I, SMP Negeri 2 Bogor, dan SMA Negeri 2 Bogor.

    Setelah lulus SMA, ayahnya mendorong Ade untuk menjadi diplomat dengan melanjutkan pendidikan ke Fisip UI.

    Namun, seiring waktu, ia justru lebih tertarik pada dunia komunikasi dan akhirnya berpindah jurusan ke Ilmu Komunikasi. Ketertarikannya pada dunia media terlihat sejak kuliah, ketika ia aktif di pers kampus Warta UI.

    Ade menyelesaikan studi sarjana pada 1988 dan meraih gelar doktorandus di bidang komunikasi. Ia kemudian melanjutkan studi ke luar negeri dan berhasil memperoleh gelar Master of Science dalam Population Studies dari Florida State University pada 1991, serta gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 2006.

    Karier Jurnalistik dan Politik

    Sebelum aktif di dunia akademik dan politik, Ade Armando mengawali karier sebagai wartawan majalah Prisma pada 1988–1989.

    Ia juga pernah menjadi redaktur di LP3ES (1991–1993) dan harian Republika pada 1993. Keaktifannya dalam isu-isu publik membawanya masuk ke dunia politik bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

    Penunjukan Ade Armando sebagai komisaris PLN Nusantara Power ini memicu berbagai tanggapan, baik dari kalangan akademik, politik, maupun masyarakat luas.

    Namun yang pasti, langkah tersebut menandai babak baru dalam kiprah publik Ade Armando. Kali ini di sektor energi dan korporasi BUMN.

  • Dokter Tifa Cs Mengaku Kena Teror, Dian Sandi PSI: Lapor Polisi, Jangan Curhat di Medsos

    Dokter Tifa Cs Mengaku Kena Teror, Dian Sandi PSI: Lapor Polisi, Jangan Curhat di Medsos

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, angkat suara mengenai dugaan teror terhadap Roy Suryo dkk.

    Dikatakan Dian, jika dugaan teror yang diungkapkan Dokter Tifauzia Tyassuma benar, mestinya melapor ke pihak berwajib.

    “Ya sebaiknya lapor Polisi, jangan curhat di Medsos. Kalau tidak dilaporkan,” kata Dian kepada fajar.co.id, Senin (30/6/2025).

    Dian menduga, isu tersebut hanya upaya penggiringan opini sehingga dianggap menjadi korban dari orang dekat mantan Presiden Jokowi.

    “Bisa saja kita anggap itu hanya trik dia untuk menggiring opini publik seakan-akan pelakunya adalah pihak-pihak yang sedang dia persoalkan seperti kasus ijazah,” ucapnya.

    “Jangan salahkan saya kalau anggap dia sedang bersandiwara,” tambahnya.

    Dian bilang, Roy Suryo dkk semakin ke sini terus menunjukkan keraguan atas hasil penelitian dugaan ijazah palsu.

    “Memang lama-lama, orang-orang ini seperti orang stress, tidak jelas,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Dokter Tifa mengungkap rentetan teror yang dialaminya pasca menyuarakan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.

    Tifa menyebut bahwa tekanan tidak hanya menimpa dirinya, tetapi juga anak-anak dan rekan-rekan dekatnya.

    “Anak-anak saya diteror, indekos mereka disatroni, dan diancam verbal akan disakiti,” ujar Tifa di X @DokterTifa (29/6/2025).

    Dikatakan Tifa, kartu identitas anaknya juga turut menjadi sasaran dengan disebarluaskan di Medsos.

    “Foto-foto KTM dan KTP mereka disebar di sosial media dengan ancaman setiap hari di WhatsApp,” ungkapnya.

  • 10
                    
                        GASPOL! Hari Ini: Jalan Sunyi Jokowi, Hanya Tersisa PSI 
                        Nasional

    10 GASPOL! Hari Ini: Jalan Sunyi Jokowi, Hanya Tersisa PSI Nasional

    GASPOL! Hari Ini: Jalan Sunyi Jokowi, Hanya Tersisa PSI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke 7 RI Joko Widodo (
    Jokowi
    ) dianggap tengah menapaki jalan sunyi setelah ditinggal oleh banyak figur yang dulu mendukungnya.
    Direktur Eksekutif
    Charta Politika
    ,
    Yunarto Wijaya
    menganggap, banyak orang-orang Jokowi saat ini sudah berpindah untuk mendukung Presiden
    Prabowo Subianto
    .
    Situasi itu membuat Jokowi dan keluarganya, termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak mendapatkan dukungan ketika mendapatkan berbagai serangan politik. Padahal, para pendukung itu yang dulu ikut mendorong agar Jokowi membantu Gibran menjadi RI-2.
    “Yang paling kurang ajar itu pendukung-pendukungnya yang mendorong seperti ini dan sekarang enggak peduli yang menghadapi harus Jokowi sendirian juga. Mereka sibuk tetap cari (jabatan) komisaris, BUMD, BUMN, ikut menjilat Prabowo,” ujar Yunarto dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Sabtu (28/6/2025).
    Host Gaspol! Tatang Guritno lantas menanyakan pada pandangan Yunarto, apakah saat ini Jokowi merasa Gibran tengah terancam? Pasalnya, tak ada yang pasang badan saat forum purnawirawan TNI meminta agar putra sulung Jokowi itu dimakzulkan.
    “Apakah Pak Jokowi merasa bahwa Mas Gibran ini dalam posisi yang sedang terancam?” tanya Tatang.
    Lantas, Yunarto menganggap bahwa saat ini keluarga Jokowi tengah menghadapi situasi politik yang tak mudah. Maka, Jokowi akhirnya harus turun tangan, terutama untuk melindungi Gibran.
    “Kita harus akuilah apakah Mas Gibran siap dengan pengalaman politiknya menghadapi situasi yang pelik seperti ini? Enggak. Belum siap, ini situasi politik yang tidak mudah dihadapi oleh keluarga Jokowi,” jawab Yunarto.
    Di sisi lain, berbagai langkah Jokowi itu dianggap membutuhkan partai politik (parpol). Pasalnya, hanya dengan parpol, Jokowi bisa tetap menunjukkan kekuatannya dalam konstelasi politik di Tanah Air.
    Yunarto mengatakan, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar memang sempat membuka diri untuk Jokowi, tapi saat ini, tawaran yang tersisa hanya dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
    Bagaimana obrolan selengkapnya? Simak dalam program Gaspol! yang tayang premier pukul 20:00 WIB.

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tahapan Kontestasi Kaesang, Bro Ron, dan Mulyono Rebut Kursi Ketum PSI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Juni 2025

    Tahapan Kontestasi Kaesang, Bro Ron, dan Mulyono Rebut Kursi Ketum PSI Nasional 27 Juni 2025

    Tahapan Kontestasi Kaesang, Bro Ron, dan Mulyono Rebut Kursi Ketum PSI
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menetapkan tiga nama untuk memperebutkan kursi ketua umum partai berlambang mawar merah itu.
    Calon ketua umum (caketum) nomor urut 1 adalah Ronald A. Sinaga atau
    Bro Ron
    yang mendaftar pada Rabu (18/6/2025). Ia mendapatkan dukungan dari enam Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
    PSI
    dan 36 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.
    Kaesang Pangarep
    sebagai petahana mendaftar pada Sabtu (21/6/2025) dan mendapat nomor urut 2. Putra bungsu Joko Widodo (Jokowi) itu mendapatkan dukungan dari 10 DPW PSI dan 78 DPD PSI.
    Nama
    caketum PSI
    terakhir adalah
    Agus Mulyono
    Herlambang yang mendapatkan nomor urut 3. Sebanyak enam DPW PSI dan 24 DPD PSI menyatakan dukungan terhadapnya.
    Setelah penetapan pada Selasa (24/6/2025), ketiga caketum memiliki waktu untuk menyampaikan visi dan misinya selama masa kampanye pada 19 Juni hingga 11 Juli 2025.
    Kemudian pada 12 Juli hingga 18 Juli 2025, dimulai masa pencoblosan oleh kader PSI dengan sistem e-vote atau daring.
    Setelah pemungutan suara dilakukan, nama ketua umum terpilih akan diumumkan dan ditetapkan dalam Kongres PSI yang digelar pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.
    “Kami berikan kesempatan untuk melakukan kampanye ataupun sosialisasi penyampaian visi-visi dalam berbagai cara. Kami berikan kebebasan kepada ketiga kandidat untuk menggunakan berbagai platform, metode untuk penyampaian visi-visi kepada seluruh anggota partai PSI,” ujar Sekretaris Steering Committee Kongres PSI, Benediktus Papa.
    Sementara itu, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai Kaesang akan kembali menduduki kursi ketua umum PSI
    Pendaftaran Kaesang sebagai caketum PSI dinilainya telah menutup peluang nama lain untuk memimpin partai berlambang mawar merah itu.
    “Artinya, setelah Kaesang mendaftar menjadi
    ketum PSI
    , ya pertarungan sudah selesai dan bisa dipastikan pemenangnya ya Kaesang, bukan yang lain,” ujar Adi saat dihubungi.
    Beredarnya nama-nama lain di luar Kaesang dinilainya sebagai penghias dan gimmick jelang Kongres PSI.
    Adi menilai, peluang Kaesang untuk menjadi ketum PSI semakin besar, setelah Jokowi disebut tak ikut dalam kontestasi tersebut.
    Ia juga menilai wajar jika Jokowi tak mendaftar sebagai caketum PSI, karena tidak mungkin bapak dan anak bersaing untuk memperebutkan kursi ketua umum partai politik.
    “Karena tidak mungkin anak sama bapak bersaing, itu kan pernyataan Kaesang secara eksplisit. Artinya Kaesang maju, Jokowi tidak maju,” ujar Adi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Batal Maju Daftar Calon Ketum PSI, Ada Apa?

    Jokowi Batal Maju Daftar Calon Ketum PSI, Ada Apa?

    Ketika ditanya apakah dirinya mendukung Kaesang untuk memimpin PSI, Jokowi menjawab diplomatis. Ia menegaskan bahwa ia menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada para kader dan seluruh kandidat yang telah mendaftar. “Menyerahkan ke semua kandidat. Siapa nanti yang dipilih,” tuturnya.

    Jokowi juga menanggapi pertanyaan soal restunya terhadap Kaesang secara netral.

    “(Memberi restu pada Kaesang?) Ke semua kandidat, semua baik, muda-muda semua,” ujar Jokowi sambil tersenyum.

    Diketahui, Kaesang Pangarep resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum PSI dalam Pemilu Raya PSI 2025. Langkah ini diambil untuk melanjutkan kepemimpinannya di tubuh partai, setelah sebelumnya ia menjabat sebagai ketua umum yang ditunjuk.

    Kaesang mendatangi Kantor DPP PSI pada Sabtu (21/6/2025) lalu. Ia menjadi calon ketua umum kedua yang mendaftarkan diri, setelah Wakil Ketua DPW PSI Jawa Barat, Ronlad A. Sinaga, yang lebih dahulu mendaftar pada Rabu (18/6/2025).

  • Soroti Pihak yang Terus Kritik Jokowi, Dedy Nur Palakka: Bapak Bangsa Indonesia Tinggalkan Jejak Kerja Nyata

    Soroti Pihak yang Terus Kritik Jokowi, Dedy Nur Palakka: Bapak Bangsa Indonesia Tinggalkan Jejak Kerja Nyata

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Kader Partai Solidaritas Indonesia, Dedy Nur Palakka kembali memberi pernyataan menarik soal mantan Presiden Jokowi Widodo.

    Pernyataannya ini disampaikan melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya.

    Jokowi yang belakangan banyak disorot itu disebut Dedy Nur Palakka sebagai upaya untuk menghancurkan reputasi Jokowi.

    Hanya saja, menurutnya upaya ini tidak akan berhasil bagaimana pun nanti caranya.

    “Mereka terus berusaha menghancurkan reputasi Jokowi dengan cara terus-menerus mengangkat isu tentang Mulyono,” tulisnya dikutip Kamis (26/6/2025).

    “Namun, agenda terselubung yang lahir dari balik gelapnya gorong-gorong pikiran mereka, tidak akan pernah berhasil,” ujarnya.

    Dedy menyebut reputasi Jokowi tidak bakal hancur menurutnya karena rekam jejak hebatnya sebelumnya.

    Beberapa hal yamg ditinggalkan semasa menjabat jadi hal yang membuat reputasinya itu tidak bisa dihancurkan oleh siapa pun.

    “Mengapa? Karena Jokowi telah meninggalkan jejak-jejak kerja yang lebih nyata daripada sekadar angan-angan mereka. Salah satu bukti paling monumental adalah Ibu Kota Nusantara (IKN), yang perlahan namun pasti akan terus bersinar dan tercatat sebagai mahakarya Jokowi,” tuturnya.

    Kader PSI ini menyebut mau seramai atau bagaimana pun opini yang dihadirkan reputasi mantan Presiden RI ketujuh itu akan selalu baik.

    “Maka, seberapa ramai pun opini mereka soal Mulyono, satu hal yang pasti: rakyat Indonesia akan terus mengingat nama Jokowi sebagai Bapak Bangsa Indonesia, yang meninggalkan jejak kerja nyata, bukan sekadar janji dan wacana kosong,” terangnya.

  • Profil 3 Pendaftar Calon Ketua Umum PSI – Page 3

    Profil 3 Pendaftar Calon Ketua Umum PSI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menutup pendaftaran sebagai calon ketua umum partai. Pendaftaran ini berakhir pada Senin, 23 Juni 2025.

    Saat ini, sudah ada tiga nama yang mendaftar sebagai calon ketua umum PSI yakni, Kaesang Pangarep, Ronald A Sinaga, serta eks Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Agus Mulyono Herlambang.

    Steering Committee Pemilihan Raya PSI telah mengumumkan nomor urut masing-masing kandidat.

    Nomor urut 1 Ronald Aristone Sinaga didukung oleh 6 DPW dan 36 DPD. Nomor 2 Kaesang Pangarep didukung 10 DPW dan 78 DPD. Nomor urut 3 Agus Mulyono Herlambang, didukung 6 DPW dan 24 DPD.

    Melihat tiga kandidat tersebut, Pengamat Politik Iwan Setiawan melihat, sudah hampir jelas siapa yang akan memimpin PSI.

    “Menurut saya, pemenangnya sudah hampir jelas dan pasti adalah Kaesang Pangarep anaknya mantan Presiden Joko Widodo,” kata Iwan saat dihubungi merdeka.com, Selasa 24 Juni 2025.

    Dia menilai, dua calon lainnya hanya untuk memeriahkan kontestasi pemilihan calon ketua umum. Terlebih, setelah Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi dipastikan tidak mendaftarkan diri.

    “Betul sekali, hanya gimmick saja itu. Apalagi Jokowi sudah dipastikan tidak maju. Termasuk pernyataan PSI jadi partai terbuka itu juga hanya gimmick politik,” ujarnya.

    “Saya sudah sering katakan juga bahwa PSI jadi partai terbuka merupakan respons emosional Jokowi terkait konflik dengan PDIP, ingin menunjukkan anti tesa kepemimpinan partai dari Ibu Megawati yang sedang memimpin PDIP,” sambungnya.

    Pemungutan suara untuk pemilihan ketua umum PSI dijadwalkan berlangsung antara 12 hingga 19 Juli 2025. Hasil Pemilu Raya akan diumumkan bersamaan dengan pelaksanaan Kongres PSI pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.