partai: PSI

  • Inisial J yang Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina PSI Masih Misteri, Jokowi atau Jefri Geovanni?

    Inisial J yang Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina PSI Masih Misteri, Jokowi atau Jefri Geovanni?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Sosok inisial J yang ditunjuk jadi Ketua Dewan Pembina PSI hingga kini masih misteri. Sejumlah spekulasi mencuat.

    Loyalis Jokowi, yang tergabung dalam Barisan Rekonsiliasi Jokowi Prabowo Subianto, Tommy BR mengatakan PSI sengaja menggulirkan isu soal inisial J tersebut.

    “PSI ini pinter untuk memperkosa pikiran-pikiran pembenci yang otaknya terbatas,” tulis Tommy dikutip dari akun Threadsnya, Sabtu (11/10/2025).

    Pasalnya, kata Tommy, di PSI ada dua inisial J yang merupakan elit. Dia adalah Presiden ke-7 Jokowi dan tokoh PSI, Jefri Geovanni.

    “Tau di circle elit ada dua nama J, yakni Jokowi & Jefri Geovanni,” ucapnya.

    Menurut Tommy, kabar inisial J itu hanya gimik. Agar sorot media tak hanya fokus pada Jokowi.

    “Maka dimainkanlah gimmik itu untuk menjaga ritme pemberitaan media & melokalosir orang-orang yang terbatas otaknya, untuk berfikir J itu inisial Pak Jokowi,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Sekretaris Jeneral PSI Raja Juli Antoni PSI ini pinter untuk memperkosa pikiran-pikiran pembenci yang otaknya terbatas.

    Tau di circle elit ada dua nama J, yakni Jokowi & Jefri Geovanni maka dimainkanlah gimmik itu untuk menjaga ritme pemberitaan media & melokalosir orang-orang yang terbatas otaknya, untuk berfikir J itu inisial Pak Jokowi.

    Namun, Raja Juli tidak menyebut nama secara lengkap Ketua Dewan Pembina tersebut. Ia hanya menyebut inisial J.

    “Dewan Pembina, ketua, yang terhormat, Bapak J. Saya diperintahkan Mas Ketum, siapa nama J ini beliau yang menjelaskan,” kata Raja Juli Antoni di Djakarta Theater, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (26/9).

  • Usai Heboh Sosok Misterius J, Raja Juli Ungkap Tokoh Berinisial R yang Segera Bergabung ke PSI

    Usai Heboh Sosok Misterius J, Raja Juli Ungkap Tokoh Berinisial R yang Segera Bergabung ke PSI

    GELORA.CO   – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum berhenti membuat publik penasaran. Usai muncul inisial J sebagai Ketua Dewan Pembina PSI, kini muncul inisial Mr. R, yang juga membuat publik penasaran. Sosok R itu bakal bergabung ke PSI.

    Seperti diketahui sampai saat ini publik masih dibuat penasaran dengan sosok berinisial J yang tercantum di daftar kepengurusan DPP PSI periode 2025-2030.

    Selain sosok J, Sekjen PSI Raja Juli Antoni juga menyebut terdapat sosok Mr. R yang ditunggu masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.

    Munculnya sosok Mister R itu diungkapkan Raja Antoni dalam Acara Silaturahmi Regional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) se-Sulawesi, di Makassar pada Sabtu (11/10) malam.

    Sambil tertawa, Raja mengatakan sosok Mister R merupakan sosok di Sulawesi Selatan yang sedang ditunggu bergabung dalam PSI.

    “Di Jakarta sekarang menunggu siapa Mister J. Kalau di Sulawesi Selatan sedang menunggu siapa Mister R. Ah, masuk itu barang,” ujar Raja Juli yang disambut riuh tepuk tangan oleh peserta. Dia tidak merinci lebih jauh siapa sosok Mister R yang dimaksud. 

    Pada kesempatan tersebut Raja mengingatkan agar alumni HMI tetap berkiprah dalam ranah politik dengan partai pilihan masing-masing. Namun tidak membawa-bawa Islam sebagai alat politik. “Jangan seret Islam sebagai kendaraan politik belaka,” ujarnya.

    Raja Juli yang juga Menteri Kehutanan itu mengatakan, alumni HMI boleh berada di partai manapun. Tanpa ada sinisme menganggap diri paling baik dan menganggap paling benar.

    Dalam kesempatan itu, turut hadir Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI yang juga Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda.

    Terkait dengan pindahnya politisi ke PSI, sebelumnya juga ramai jadi perbincangan. Misalnya ada Ahmad Ali, sosok elite Nasdem yang pindah ke PSI. Dia sekarang duduk sebagai Ketua Harian DPP PSI.

    Ahmad Ali sebelumnya adalah pengurus Nasdem yang dikenal sebagai orang dekat Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Ia menyeberang ke PSI setelah mendengarkan pidato Presiden ke-7 RI Joko Widodo publik penasaran. Usai muncul inisial J sebagai Ketua Dewan Pembina PSI, kini muncul inisial Mr. R, yang juga membuat publik penasaran. Sosok R itu bakal bergabung ke PSI.

    Seperti diketahui sampai saat ini publik masih dibuat penasaran dengan sosok berinisial J yang tercantum di daftar kepengurusan DPP PSI periode 2025-2030.

    Selain sosok J, Sekjen PSI Raja Juli Antoni juga menyebut terdapat sosok Mr. R yang ditunggu masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.

    Munculnya sosok Mister R itu diungkapkan Raja Antoni dalam Acara Silaturahmi Regional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) se-Sulawesi, di Makassar pada Sabtu (11/10) malam.

    Sambil tertawa, Raja mengatakan sosok Mister R merupakan sosok di Sulawesi Selatan yang sedang ditunggu bergabung dalam PSI.

    “Di Jakarta sekarang menunggu siapa Mister J. Kalau di Sulawesi Selatan sedang menunggu siapa Mister R. Ah, masuk itu barang,” ujar Raja Juli yang disambut riuh tepuk tangan oleh peserta. Dia tidak merinci lebih jauh siapa sosok Mister R yang dimaksud. 

    Pada kesempatan tersebut Raja mengingatkan agar alumni HMI tetap berkiprah dalam ranah politik dengan partai pilihan masing-masing. Namun tidak membawa-bawa Islam sebagai alat politik. “Jangan seret Islam sebagai kendaraan politik belaka,” ujarnya.

    Raja Juli yang juga Menteri Kehutanan itu mengatakan, alumni HMI boleh berada di partai manapun. Tanpa ada sinisme menganggap diri paling baik dan menganggap paling benar.

    Dalam kesempatan itu, turut hadir Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI yang juga Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda.

    Terkait dengan pindahnya politisi ke PSI, sebelumnya juga ramai jadi perbincangan. Misalnya ada Ahmad Ali, sosok elite Nasdem yang pindah ke PSI. Dia sekarang duduk sebagai Ketua Harian DPP PSI.

    Ahmad Ali sebelumnya adalah pengurus Nasdem yang dikenal sebagai orang dekat Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Ia menyeberang ke PSI setelah mendengarkan pidato Presiden ke-7 RI Joko Widodo

  • Dian Sandi PSI Minta Pendukung Jokowi Tidak Emosi soal Roy Suryo Cs: Cukup Senyumin Aja

    Dian Sandi PSI Minta Pendukung Jokowi Tidak Emosi soal Roy Suryo Cs: Cukup Senyumin Aja

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Direktorat Diseminasi Informasi dan Sosial Media DPP PSI, Dian Sandi Utama, kembali bersuara terkait aksi Roy Suryo dan rombongan yang berkunjung ke makam keluarga mantan Presiden Jokowi.

    Dian mengatakan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka selaku keluarga sudah menyampaikan ucapan terima kasih.

    Karena itu, ia menilai tak perlu lagi ada perdebatan panjang mengenai konten yang dibuat Roy Suryo Cs dalam kunjungan ke makam tersebut.

    “Mas Wapres sudah sampaikan terima kasih, maka tidak ada lagi tanggapan yang lebih penting selain dari beliau sebagai pihak keluarga,” ujar Dian di X @DianSandiU, Minggu (12/10/2025).

    Kata Dian, masyarakat yang masih menyoroti kunjungan itu kemungkinan karena masih memegang kuat nilai-nilai adat dan budaya yang mensakralkan makam.

    “Jika ada yang masih marah-marah, barangkali karena selama ini masyarakat kita secara adat dan budaya sangat mensakralkan makam,” jelasnya.

    Dian juga menyebut, Gibran telah banyak belajar dari ayahnya, Presiden Jokowi, termasuk soal kesabaran menghadapi serangan politik.

    “Banyak hal yang Mas Wapres pelajari dari Pak Jokowi, salah satunya adalah ilmu sabar,” Dian menuturkan.

    “Mengelola hati dengan sangat tenang dan tidak sedikitpun terganggu ketika diserang oleh lawan dengan berbagai macam cara,” sambung dia.

    Ia menegaskan, hal itu juga berlaku ketika Roy Suryo Cs membuat konten di makam kakek dan nenek Jokowi.

    “Termasuk ketika Roy Suryo Cs ngonten di makam almarhum kakek dan neneknya,” terangnya.

    Karena itu, Dian meminta seluruh kader PSI, relawan Jokowi, dan simpatisan Gibran untuk tidak terpancing emosi.

  • Masih Stres Kepikiran Hasil RI Vs Irak? Tenang, DKI Punya Layanan Kesehatan Jiwa 24 Jam

    Masih Stres Kepikiran Hasil RI Vs Irak? Tenang, DKI Punya Layanan Kesehatan Jiwa 24 Jam

    Jakarta

    Mimpi RI tampil di putaran final Piala Dunia 2026 kandas setelah kalah 1-0 saat melawan Irak. Gol semata wayang gelandang Zidane Iqbal di menit ke-75 memupuskan peluang yang tersisa setelah sebelumnya kalah 3-2 dari Arab Saudi.

    Wajar jika banyak penggemar jadi badmood setelahnya, karena dalam hal apapun hasil yang tidak sesuai ekspektasi memang tidak mudah untuk diterima begitu saja. Namun begitu, sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut.

    Psikolog klinis Agata Ika Paskarista, M.Psi mengingatkan, ada perbedaan antara ‘marah’ dan ‘marah-marah’ saat merasa kecewa. Marah adalah status emosi, sedangkan marah-marah merupakan cara mengekspresikannya.

    Menurut Agata, ada dua syarat dalam mengekspresikan emosi. Termasuk dalam mengekspresikan kemarahan.

    “Pertama syaratnya tidak menyakiti orang lain, kedua tidak menyakiti diri sendiri. Marah itu boleh, tapi proseslah dengan cara yang sehat. Memproses dengan cara yang sehat itu bisa olahraga, ketemu sama temen,” jelasnya.

    Ketemu teman merupakan salah satu bentuk dukungan psikologis dari lingkungan. Sedangkan bagi yang tidak punya support system semacam itu, maka dibutuhkan bantuan dari profesional kesehatan.

    Layanan semacam itu salah satunya bisa diakses di JakCare, singkatan dari Jakarta Counseling and Assistance for Resilience and Empowerment, yang dikelola Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Layanan ini memberikan bantuan telekonseling 24 jam, dan bisa diakses melalui aplikasi JAKI.

    “Ini dihadirkan karena kita mau memperluas cakupan layanan kesehatan, memperluas aksesibilitas teman-teman untuk mengakses layanan telekonsultasi kesehatan jiwa,” kata Plt Kepala Seksi Kesehatan Usia Produktif, Lanjut Usia, dan Kesehatan Jiwa Dinkes DKI, dr Bonnie Medana Pahlavie, SpOk.

    “Itu adalah layanan bebas pulsa, silakan ditelepon. Teman-teman diberi waktu 60 menit untuk cerita-cerita dengan psikolog klinis,” lanjut dr Bonnie.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pentingnya Peduli dengan Kesehatan Mental Diri Sendiri”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

  • Suka Curhat ke AI soal Masalah Mental? Hati-hati, Ini Wanti-wanti Psikolog

    Suka Curhat ke AI soal Masalah Mental? Hati-hati, Ini Wanti-wanti Psikolog

    Jakarta

    Di era digital seperti sekarang, teknologi kecerdasan buatan (AI) makin dekat dengan kehidupan manusia. Salah satu yang populer adalah ChatGPT, chatbot berbasis AI yang perlahan mulai menjadi ‘teman curhat’ sebagian orang.

    Namun, di balik kemudahannya untuk curhat ke ChatGPT dan menjadikannya sebagai support system, psikolog klinis Agata Ika Paskarista, M.Psi mengatakan bahwa tetap harus ada batasan.

    “Ini tergantung sama level yang dirasakan. Kalau temen-temen memang butuhnya ‘aku mengeluarkan apa yang aku rasakan’ AI (mungkin) bisa membantu,” kata Agata kepada detikcom, di sela-sela diskusi di Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025).

    “Tapi kalau akhirnya AI adalah segala sesuatu yang kamu ingin validasi, terus mintanya dari AI itu rasanya nggak bisa. Dia akan memvalidasi semuanya. Terutama untuk teman-teman yang gejalanya sudah ke arah, levelnya sedang ke tinggi, itu mungkin nggak bisa dengan AI saja,” sambungnya.

    Agata menambahkan bahwa mereka yang sudah ada di level ‘sedang ke atas’ harus membutuhkan saran dari profesional, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dicegah dan mendapatkan solusi yang lebih tepat.

    “Kenapa? Nanti ternyata pemikiran untuk mengakhiri hidup, untuk menyakiti diri sendiri ada divalidasi sama AI. Kecerdasan buatan bermanfaat, tapi tidak bisa menggantikan tenaga profesional,” katanya.

    “Karena untuk mengatasi kondisi-kondisi kesusahan mental bukan hanya cerita, tapi melalui profesional itu ada terapi-terapi tertentu,” sambungnya.

    Terkait masalah mental, Agata merekomendasikan kepada siapa saja untuk lebih selektif jika ingin bercerita kepada orang lain. Menurutnya, pendengar adalah mereka yang harus bisa dipercaya.

    “Kalau nggak ada, temui komunitas-komunitas tertentu yang memang fokusnya pada kesehatan mental,” katanya.

    “Apakah AI ini bisa dikategorikan support system? Karena ini bentuknya kan bukan orang, rasanya sih nggak bisa dikatakan seperti ini,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: AI Jadi Teman Curhat, Aman Nggak Sih?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Wejangan Psikolog soal Ruang Ikhlas, Pelajaran Penting dari Kekalahan Timnas

    Wejangan Psikolog soal Ruang Ikhlas, Pelajaran Penting dari Kekalahan Timnas

    Jakarta

    Gol semata wayang gelandang Irak, Zidane Iqbal, di menit ke-75 mengubur mimpi Timnas sepakbola RI untuk tampil di putaran final Piala Dunia 2026. Hasil yang tidak terlalu mengejutkan sejak viral narasi ‘ruang ikhlas’ di media sosial.

    Narasi tersebut muncul seiring makin menipisnya peluang Timnas RI untuk melaju ke putaran final, setelah kalah 3-2 dari Arab Saudi di laga sebelumnya. Dengan hasil tersebut, kekalahan atas Irak berarti pupus sudah peluang RI dalam misi perebutan tempat di putaran final.

    Peluang benar-benar tertutup ketika peluit akhir ditiup, dengan hasil akhir 1-0 melawan Irak. Di samping evaluasi yang tetap harus dilakukan, suka atau tidak para penggemar harus menyisakan ruang ikhlas.

    Sebelum laga berlangsung, psikolog klinis Agata Ika Paskarista, M.Psi memberikan tips soal bagaimana menyiapkan ruang ikhlas. Menurutnya, ruang ikhlas berarti menyiapkan tempat untuk memproses sesuatu yang mungkin tidak sesuai ekspektasi.

    Menurutnya, ikhlas bukan berarti tidak boleh bersikap optimistis. Hanya saja, levelnya perlu disesuaikan dengan realita yang dihadapi.

    “Kalau optimis banget, levelnya yang tadinya 100 kita kurangi, kurangnya itu adalah ruang untuk misalnya ekspektasinya tidak sesuai,” kata Agata, atau kerap disapa Attarischa, dalam perbincangan dengan detikcom.

    Optimisme yang berlebihan atau bahkan cenderung membabi buta, menurutnya bisa jadi bumerang jika hasilnya tidak sesuai harapan. Jika memang hal itu terjadi, maka tetap harus ada ruang untuk emosi yang lain.

    “Itu tidak hanya soal timnas, itu juga soal kehidupan juga. Kita optimis, that’s good. Tapi juga harus memberikan ruang untuk emosi-emosi lain, misalnya marah, berduka misal timnas yang kita dukung tidak memberikan hasil yang sesuai dengan kehendak kita,” sambungnya.

    Apakah boleh marah jika hasilnya tidak sesuai harapan? Menurut Agata, harus dibedakan antara ‘marah’ dengan ‘marah-marah’. Boleh marah, tapi sebaiknya tidak marah-marah.

    “Marah sama marah-marah itu beda. Marah itu emosinya, marah-marah itu kan caranya. Sebagai manusia, kalau mau mengekspresikan emosi ada dua syarat,” kata Agata.

    “Pertama syaratnya tidak menyakiti orang lain, kedua tidak menyakiti diri sendiri. Marah itu boleh, tapi proseslah dengan cara yang sehat. Memproses dengan cara yang sehat itu bisa olahraga, ketemu sama temen,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pentingnya Peduli dengan Kesehatan Mental Diri Sendiri”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

  • Analisis Bos PSI soal Realistis dan Utopis PSI Targetkan 5 Besar di 2029

    Analisis Bos PSI soal Realistis dan Utopis PSI Targetkan 5 Besar di 2029

    Jakarta

    PSI menargetkan meraih posisi lima besar di Pemilu 2029. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai target PSI itu realistis, namun ada dua faktor kunci yang harus dipenuhi.

    “Realistis mimpi PSI masuk lima besar. Kuncinya dua hal,” kata Adi saat dihubungi, Minggu (12/10/2025).

    Adi mengatakan faktor kunci pertama PSI harus memajukan calon presiden sendiri di Pemilu 2029. Langkah ini akan membuat PSI mendapatkan efek elektabilitas dari calon presiden yang diusungnya.

    “Pertama, PSI wajib memajukan capres sendiri, bukan cuma follower usung capres partai lain. Dengan cara ini PSI potensial dapat cottal effect besar,” ujar Adi.

    Faktor kedua, kata Adi, terkait dengan sosok Bapak J. Sosok itu diketahui menjabat sebgai Ketua Dewan Pembina dalam kepengurusan terbaru PSI.

    “Kedua, membuktikan kesaktian sosok J yang katanya tak pernah kalah pemilu itu,” ujar Adi.

    Menurut Adi, faktor pertama menjadi krusial jika PSI ingin meraih peringkat lima besar di 2029. Dia menilai sulit PSI meraih suara tinggi jika tidak memiliki calon presiden sendiri di pemilu mendatang.

    “Di antara dua faktor ini, faktor pertama paling dominan, PSI majukan jagoan capres sendiri. Tanpa ini, keinginan PSI lolos lima besar hanyalah utopis,” katanya.

    Adi menambahkan, target lima besar PSI di 2029 juga tergolong berat. PSI, kata Adi, harus memastikan dulu lolos parlemen di Pemilu 2029 dan mulai berhitung ulang untuk menjadi kekuatan partai politik baru di Indonesia.

    “Paling realistis bagi PSI lolos ke parlemen dulu, baru bicara lima besar. Pasca reformasi, belum ada partai yang tak pernah lolos parlemen, sekalinya lolos langsung masuk lima besar. Semuanya bertahap,” jelas Adi.

    Target 5 Besar PSI

    Ketua Bidang Politik DPP PSI, Bestari Barus, mengatakan sosok ‘Bapak J’ yang menjadi Ketua Dewan Pembina partai akan diumumkan secepatnya oleh Ketua Umum Kaesang Pangarep. Bestari Barus yakin peran dari ‘Bapak J’ akan membawa PSI ke posisi yang lebih tinggi.

    “Insyaallah dalam waktu yang tidak terlalu lama ya, akan diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSI Mas Kaesang ya. PSI di bawah kepemimpinan Ketum Kaesang secara serius sedang berbenah struktur dari tingkat pusat sampai ke akar rumput,” kata Bestari kepada wartawan, Sabtu (11/10).

    Bestari meyakini PSI dapat melenggang ke Senayan di Pemilu 2029. Ia menyebut PSI akan bertekad keras untuk memenangkan kontestasi pemilu mendatang.

    “Tentulah kami semua bertekad bulat untuk menang pada Pemilu 2029 nanti, dan sukses menghantarkan kader untuk melenggang masuk ke Senayan,” ujar Bestari.

    “Harapan besarnya juga bahwa tidak sekadar lolos parlemen, namun kami juga menyemangati diri dengan juga melakukan kerja-kerja politik ke depan agar bisa berada di 5 besar parpol Senayan. Insyaallah,” tambahnya.

    Bestari meyakini sosok ‘Bapak J’ yang akan diumumkan Kaesang nanti akan membawa peran besar ke PSI. Ia berharap PSI masuk ke lima besar urutan partai di Senayan.

    “Sekurangnya berada di posisi 5 besar. Dan apabila Mr.J atau Pak J nanti diumumkan oleh Ketum Kaesang dan ternyata beliau adalah figur seperti yang kami harapkan. Maka tak menutup kemungkinan bahwa Mr.J efek akan membawa PSI terbang semakin tinggi,” ungkapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ygs/idh)

  • Saran Psikolog Jelang Indonesia Vs Irak, Optimistis Menang Boleh Saja Asal…

    Saran Psikolog Jelang Indonesia Vs Irak, Optimistis Menang Boleh Saja Asal…

    Jakarta

    Timnas Indonesia akan melawan timnas Irak pada laga kedua Grup B Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah, Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (11/10/).

    Laga ini akan menjadi penentu apakah tim asuhan Patrick Kluivert tersebut bisa mengamankan satu tiket ke Piala Dunia 2026, menjaga asa lolos ke putaran kelima, atau justru harus pulang dengan kepala tertunduk.

    Banyak suporter Garuda yang optimistis timnas Indonesia mampu menggulung Irak dini hari nanti. Formasi racikan Patrick Kluivert kali ini dianggap akan mampu meredam perlawanan Aymen Hussein dan kolega.

    Psikolog klinis Agata Ika Paskarista, M.Psi mengatakan tidak ada salahnya untuk seseorang untuk tetap optimistis, meskipun di tengah-tengah kondisi yang sulit.

    “Harus ada ruang lain bahwa kita optimis timnas juga bisa menang,” kata Agata kepada detikcom, di sela-sela acara CISDI Community Support System Matters: Saling Hadir, Saling Kuat, di Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025).

    Jangan Sampai Optimisme Buta

    Meskipun begitu, optimisme tersebut haruslah sesuai dengan porsinya. Menurut Agata, terlalu optimistis akan sesuatu juga bukan merupakan sesuatu yang baik.

    “Semua yang terlalu itu rasanya perlu kita kurangi levelnya ya. Kalau optimis banget, levelnya yang tadinya 100 kita kurangi, kurangnya itu adalah ruang untuk misalnya ekspektasinya tidak sesuai,” kata Agata.

    “Itu tidak hanya soal timnas, itu juga soal kehidupan juga. Kita optimis, that’s good. Taoi juga harus memberikan ruang untuk emosi-emosi lain, misalnya marah, berduka misal timnas yang kita dukung tidak memberikan hasil yang sesuai dengan kehendak kita,” sambungnya.

    Jangan Marah-marah Jika Tak Sesuai Ekspektasi

    Agata menyadari bahwa terkadang hasil yang didapat tidak sesuai dengan ekspektasi seseorang. Seperti berharap timnas Indonesia menang, tapi bisa saja yang terjadi malah sebaliknya.

    “Marah sama marah-marah itu beda. Marah itu emosinya, marah-marah itu kan caranya. Sebagai manusia, kalau mau mengekspresikan emosi ada dua syarat,” kata Agata.

    “Pertama syaratnya tidak menyakiti orang lain, kedua tidak menyakiti diri sendiri. Marah itu boleh, tapi proseslah dengan cara yang sehat. Memproses dengan cara yang sehat itu bisa olahraga, ketemu sama temen,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Dokter: Vitalitas Kardiovaskular Trump 14 Tahun Lebih Muda”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Viral Narasi ‘Sisakan Ruang Ikhlas’ Jelang Indonesia Vs Irak, Ini Makna Psikologisnya

    Viral Narasi ‘Sisakan Ruang Ikhlas’ Jelang Indonesia Vs Irak, Ini Makna Psikologisnya

    Jakarta

    Timnas Indonesia akan melakoni laga pamungkas melawan timnas Irak pada ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Ini adalah partai ‘hidup mati’ Jay Idzes dan tim.

    Kekalahan menyakitkan di laga sebelumnya melawan Arab Saudi, memunculkan narasi ‘Sisakan Ruang Ikhlas’ di media sosial. Lantas, apa sih arti dari narasi tersebut?

    Psikolog klinis Agata Ika Paskarista, M.Psi menjelaskan bahwa ‘ruang ikhlas’ dalam narasi tersebut adalah bagaimana seseorang menyiapkan tempat untuk memproses sesuatu yang mungkin saja tidak sesuai dengan keinginannya.

    “Misalnya hasilnya nanti kurang memuaskan, apa hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diekspektasikan temen-temen,” kata perempuan yang sering disapa Attarischa tersebut kepada detikcom, di Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025).

    “Jadi menurut saya boleh ya ada ruang ikhlas, tapi ya harus ada ruang lain bahwa kita optimis timnas juga bisa menang,” sambungnya.

    Menurut Agata optimisme ini merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Tidak ada salahnya tetap berpikiran positif bahwa timnas Indonesia tetap bisa mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026 nanti.

    Namun, optimisme ini juga bisa menjadi ‘bumerang’ kepada siapa saja jika dilakukan secara berlebihan atau optimisme buta.

    “Semua yang terlalu itu rasanya perlu kita kurangi levelnya ya. Kalau optimis banget, levelnya yang tadinya 100 kita kurangi, kurangnya itu adalah ruang untuk misalnya ekspektasinya tidak sesuai,” kata Agata.

    “Itu tidak hanya soal timnas, itu juga soal kehidupan juga. Kita optimis, that’s good. Tapi juga harus memberikan ruang untuk emosi-emosi lain, misalnya marah, berduka misal timnas yang kita dukung tidak memberikan hasil yang sesuai dengan kehendak kita,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Heboh Temuan Larva Lalat Pada Menu MBG SMA di Gorontalo”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Inisial J yang Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina PSI Masih Misteri, Jokowi atau Jefri Geovanni?

    Kepengurusan PSI Disahkan, Sosok Bapak J Ketua Dewan Pembina kok Masih Dirahasiakan?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menteri Hukum Supratman Andi Agtas resmi mengesahkan kepengurusan hingga anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

    Surat keputusan (SK) tersebut diserahkan langsung Supratman kepada Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni di Grha Pengayoman, Kemenkum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/10)

    “Hari ini saya menyerahkan surat keputusan Menteri Hukum, baik menyangkut soal anggaran dasar, kemudian lambang partai, dan juga susunan kepengurusan kepada Sekjen Partai Solidaritas Indonesia,” kata Supratman saat konferensi pers.

    Supratman menjelaskan dirinya menandatangani SK tersebut pada Kamis (9/10) dan hal ini bagian dari transformasi percepatan pelayanan publik kepada semua pemangku kepentingan, termasuk partai politik.

    “Ini bagian dari transformasi yang kami lakukan dalam rangka pelayanan kepada semua pemangku kepentingan yang berkepentingan di Kementerian Hukum untuk mendapatkan layanan kepastian,” katanya.

    Sementara itu, Sekjen PSI Raja Juli menyampaikan terima kasih kepada Menteri Hukum atas pelayanan cepat yang diberikan.

    Dia juga mengapresiasi digitalisasi layanan di Kementerian Hukum yang selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kami baru masukkan kemarin dengan sistem secara online, kemudian ternyata malam hari sudah ditelepon. Malam hari kemarin berkomunikasi, pagi hari ini kami sudah terima SK kepengurusan, AD/ART, dan sebagainya,” tuturnya.

    “Kami ingin mengucapkan terima kasih atas kerja yang sangat baik, sangat super cepat ini. Ini sangat menginspirasi mungkin bagi kementerian lain agar bekerja dengan lebih baik lagi,” tambahnya.