partai: PPP

  • PPP Surabaya Dukung Eri Cahyadi-Armuji pada Pilwali Mendatang

    PPP Surabaya Dukung Eri Cahyadi-Armuji pada Pilwali Mendatang

    Surabaya (beritajatim.com) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Surabaya menyatakan dukungannya kembali terhadap Eri-Armuji untuk kembali maju sebagai paslon pada pilwali 2024 mendatang.

    Dukungan partai berlambang Ka’bah ini bukan tanpa alasan. Eri-Armuji dinilai memiliki niat yang sama. Yakni, sama-sama membangun Surabaya ke arah yang lebih baik.

    “Arahnya PPP ke mana masih nanti, tapi yang jelas PPP semisi dan sevisi dengan Eri Cahyadi dan Armuji. Tujuannya adalah membangun Kota Surabaya menjadi lebih baik. Jadi kalau nafasnya sama kenapa tidak,” kata Ketua PPP Surabaya, Muhaimin saat menerima safari politik Eri-Armuji, Minggu (31/3/2024).

    Sementara itu, Armuji atau Cak Ji yang mengenakan kemeja batik hijau mengatakan bahwa kunjungannya bersama Eri Cahyadi ke PPP merupakan wujud silaturahmi. Kegiatan ini kerap dilakukan bahkan sejak awal dilantik sebagai wali kota dan wawali.

    “Karena ini bulan Ramadan, bulan suci yang penuh ampunan, maka kita datang untuk bersilaturahmi. Sama seperti awal dulu ketika kita sudah dilantik. Kita terus menguatkan sinergi dan kolaborasi,” pungkas mantan Ketua DPRD Surabaya ini.[asg/ted]

  • Golkar Punya 5 Opsi Koalisi Pilkada Jember

    Golkar Punya 5 Opsi Koalisi Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, baru akan dilangsungkan pada November 2024. Namun Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Jember sudah memiliki lima opsi koalisi.

    Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Jember Nurdiansyah Rachman mengatakan, pihaknya mengusulkan nama sang ketua Karimullah Dahrujiadi untuk mendapatkan rekomendasi calon bupati dari Dewan Pimpinan Pusat partai tersebut.

    Pengajuan nama Karimullah tak lepas dari keberhasilannya mendongkrak kursi Golkar di DPRD Jember dari dua perwakilan menjadi enam perwakilan pada pemilu kali ini. “Kami sudah melayangkan surat resmi kepada DPP Partai Golkar hari ini, Senin (25/3/2024). Surat itu dilengkapi simulasi opsi koalisi yang bisa ditempuh Partai Golkar,” kata Nurdiansyah.

    Koalisi harus dilakukan, karena kursi Golkar di DPRD Jember tak mencukupi untuk mencalonkan pasangan bupati dan wakil bupati secara mandiri. Dibutuhkan minimal 10 kursi untuk pencalonan mandiri. Berdasarkan hasil Pemilu 2024, hanya Gerindra yang punya 10 kursi di Jalan Kalimantan 86.

    Opsi pertama koalisi adalah melanjutkan koalisi pemilihan presiden bersama Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat yang berarti ada 17 kursi DPRD Jember. Opsi berikutnya adalah koalisi PDI Perjuangan – Golkar yang menguasai 14 kursi.

    Koalisi Gerindra – Golkar yang memiliki 16 kursi juga masuk pertimbangan. Ada pula opsi koalisi gemuk bersama Partai Nasional Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional yang setara dengan 24 kursi DPRD Jember. Alternatif koalisi lainnya adalah Golkar – Partai Nasional Demokrat yang berkekuatan 12 kursi.

    “Sejauh ini kami sudah berkomunikasi dengan sejumlaj pihak, antara lain Bupati Jember Hendy Siswanto, politisi Gerindra Muhammad Fawait, mantan pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nanang Handoko Prasetyo, mantan bupati Faida, dan berapa tokoh ulama di Jember,” kata Nurdiansyah.

    Nurdiansyah berharap nantinya rekomendasi resmi partai didasarkan empat hal. “Survei (elektabilitas kandidat), kaderisasi parpol, konsensus elit internal parpol, dan kemampuan finansial,” katanya.

    Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jember Karimullah Dahrujiadi sebelumnya mengatakan, kesuksesan saat pemilihan presiden dan pemilihan legislatif memotivasi para kader untuk berpartisipasi dan mengambil langkah strategis saat pilkada.

    “Bagaimana caranya sukses pilkada juga bisa kita raih demi kebaikan kesejahteraan masyarakat Jember,” kata Karimullah.

    DPD Partai Golkar Jember akan menengaskan kepada enam caleg terpilih agar bekerja keras memanfaatkan momen Ramadan untuk menyapa konstituen. “Dalam penyapaan itu saya meyakini ada aspirasi dan nformasi yang bisa ditangkap para caleg terpilih,” kata Karimullah. [wir]

  • PDI Perjuangan Kembali Delegasikan Kader di DPRD Pamekasan

    PDI Perjuangan Kembali Delegasikan Kader di DPRD Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – PDIP Pamekasan, kembali mendelegasikan kader terbaik untuk duduk di kursi legislatif, yakni di DPRD Pamekasan, Periode 2024-2029 mendatang.

    Sebab pada periode sebelumnya, tidak satupun kader dari partai politik (parpol) berlogo kepala banteng lolos sebagai wakil rakyat di Gedung DPRD Pamekasan, Jl Kabupaten 107 Pamekasan.

    Namun pada pelaksanaan pesta demokrasi, yakni Pemilu 2024 lalu. Terdapat dua perwakilan dari PDI Perjuangan, dipastikan mendapatkan jatah dari 45 kuota kursi di DPRD Pamekasan.

    Kedua perwakilan tersebut, merupakan kader parpol dari dua daerah pemilihan (dapil) berbeda, yakni Mohammad Sahur dari Dapil 2 (Palengaan dan Proppo), serta Nadi Mulyadi dari Dapil 4 (Kadur, Pagantenan, dan Pakong).

    Kedua kader PDI Perjuangan tersebut, dipastikan mendapatkan jatah kursi DPRD Pamekasan, berdasar data hasil penghitungan perolehan suara partai politik dan calon anggota DPRD Pamekasan, tingkat kabupaten, pada Pemilu 2024 yang dikeluarkan KPU Pamekasan.

    Kedua nama tersebut masing-masing Mohammad Sahur dengan perolehan sebanyak 10.426 suara, ia sebelumnya menjabat sebagai wakil rakyat di DPRD Pamekasan, melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan.

    Sedangkan satu nama lainnya, yakni Nadi Mulyadi yang notabene tercatat sebagai Sekretaris DPC PDIP Pamekasan. Pada pemilu 2024, ia mendapatkan sebanyak 10.700 suara.

    “Alhamdulillah pada pemilu kali ini, kami kembali mendapatkan kesempatan untuk menjadi wakil rakyat di DPRD Pamekasan, sekalipun hanya 2 orang,” kata Sekretaris DPC PDIP Pamekasan, Nadi Mulyadi, Minggu (24/3/2024).

    Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan dari masyarakat yang kembali mempercayakan amanah bagi parpol yang dipimpinnya, khususnya di DPRD Pamekasan.

    “Terima kasih atas dukungan dari masyarakat secara umum, semoga kedepan kami bisa mengabdikan diri sekaligus menjadi penyambung lidah bagi masyarakat di gedung wakil rakyat,” pungkasnya.

    Dalam pelaksanaan Pemilu Serentak yang digelar 14 Februari 2024 lalu, PDI Perjuangan Pamekasan, mendapatkan dukungan parpol sebanyak 36.221 suara. [pin/aje]

  • PPP Pamekasan Gagal Ulang Kejayaan di Pemilu 2024

    PPP Pamekasan Gagal Ulang Kejayaan di Pemilu 2024

    Pamekasan (beritajatim.com) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan, kembali mendapatkan suara terbanyak pada pelaksanaan Pemilu 2024 di Pamekasan.

    Hal tersebut berdasar data hasil penghitungan perolehan suara partai politik dan calon anggota DPRD Pamekasan, tingkat kabupaten, pada pelaksanaan pesta demokrasi 2024 lalu.

    Berdasar rekapitulasi di tingkat KPU Pamekasan, parpol berlogo Ka’bah mengumpulkan sebanyak 109.518 suara. Sekaligus menjadi parpol peraih suara terbanyak dari 17 parpol lainnya di Pamekasan.

    Perolehan suara PPP hanya didekati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan meraup sebanyak 89.129 suara parpol, disusul Partai Demokrat sebanyak 77.226 suara, Partai Bulan Bintang (PBB) sebanyak 76.681 suara.

    Perolehan parpol lainnya menyusul Partai Nasdem dengan torehan sebanyak 51.871 suara, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan perolehan sebanyak 49.009 suara.

    Selanjutnya disusul Partai Golkar dengan raihan sebanyak 38.277 suara, PDI Perjuangan sebanyak 36.221 suara, Partai Gerindra sebanyak 35.530 suara, Partai Amanat Nasional (PAN) sebanyak 29.616 suara, dan Partai Gelora sebanyak 20.626 suara.

    Sisanya diraih beberapa parpol gurem, di antaranya Partai Perindo dengan raihan sebanyak 2.658 suara, Partai Hanura sebanyak 752 suara, PKN sebanyak 730 suara, Partai Ummat sebanyak 651 suara, Partai Buruh sebanyak 188 suara, serta PSI sebanyak 168 suara.

    Perolehan suara yang diperoleh PPP di Pamekasan, sekaligus menasbihkan diri sebagai parpol pemenang Pemilu untuk kesekian kalinya, serta memperpanjang perolehan suara parpol terbanyak dan pemenang pemilu di Pamekasan.

    Perolehan Kursi DPRD Pamekasan

    Perolehan suara terbanyak parpol tidak menjamin pada perolehan kursi di legislatif, hal itu mulai dialami PPP Pamekasan, khususnya pada pelaksanaan Pemilu 2024.

    Bahkan pada pemilu tahun ini, PPP Pamekasan dipastikan gagal merealisasikan target 15 kursi di DPRD Pamekasan. Sebab saat ini, mereka hanya mendelegasikan sekitar 7 kader terbaik untuk berkantor di Gedung Wakil Rakyat di Jl Kabupaten 107 Pamekasan.

    Berdasar rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU Pamekasan, beberapa waktu lalu. Terdapat sekitar 7 caleg PPP Pamekasan, yang berhasil melanggeng ke kursi legislatif atau berkurang 5 kursi dari periode sebelumnya.

    Bahkan sebagian besar di antara caleg PPP yang mendapatkan jatah kursi di DPRD Pamekasan, mayoritas merupakan caleg incumbent. Sedangkan kader pendatang baru hanya Ainol Yaqin. [pin]

    Berikut Caleg PPP di DPRD Pamekasan:

    1. Dapil 1 (Pamekasan, Tlanakan); Maskur Rasid: 5.416 suara*
    2. Dapil 2 (Palengaan, Proppo); Anwar Syamsidi: 9.060 suara*
    3. Dapil 3 (Batumarmar, Pasean, Waru); Abd Rasyid Fansori (PPP): 16.163 suara, dan Andy Suparto (PPP): 11.762 suara*
    4. Dapil 4 (Kadur, Pagantenan, Pakong); Ainol Yaqin (PPP): 10.285 suara, dan Halili Yasin: 10.575 suara*
    5. Dapil 5 (Galis, Larangan, Pademawu); Ali Masykur (PPP): 5.368 suara

    [nm/aje]

  • Partai Golkar Buka Pintu Sefraksi dengan PAN di DPRD Jember

    Partai Golkar Buka Pintu Sefraksi dengan PAN di DPRD Jember

    Jember (beritajatim.com) – Partai Golongan Karya membuka pintu bagi Partai Amanat Nasional untuk bergabung dalam satu fraksi di DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, periode 2024-2029. PAN adalah satu-satunya partai yang tak bisa membentuk fraksi sendiri di DPRD Jember.

    “Itu bagian dari komunikasi yang tidak saling memberatkan. Harus ada rambu-rambu yang jelas. Kalau tidak ada yang menerima PAN, kami akan membuka koalisi itu,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Kabupaten Jember Karimullah Dahrujiadi, Minggu (24/3/2024).

    Dengan mengantongi 126.617 suara dukungan, Partai Golongan Karya memiliki enam wakil di DPRD Jember. Mereka bisa membentuk satu fraksi tersendiri. Sementara itu, PAN dengan 39.218 suara hanya memiliki satu kursi.

    Tata tertib DPRD Jember mengharuskan anggota legislatif bergabung dalam satu fraksi, baik fraksi tersendiri maupun gabungan. Maka tak ada pilihan lain bagi PAN selain bergabung dengan salah satu dari tujuh fraksi partai di DPRD Jember, yakni Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasional Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Persatuan Pembangunan.

    Sebelumnya dalam DPRD Jember periode 2009 – 2024, PAN dan Golkar pernah bergabung dalam Fraksi Partai Amanat Nasional Demokrat dan Golkar (Pandekar). “Pembicaraan sudah dijalin secara personal. Nanti biar teman-teman mengkomunikasikan lebih lanjut,” kata Karimullah. [wir]

  • Ketua Golkar Jember Tidak Tutup Kemungkinan Foto Bareng Dewi Persik

    Ketua Golkar Jember Tidak Tutup Kemungkinan Foto Bareng Dewi Persik

    Jember (beritajatim.com) – Beberapa waktu lalu sempat beredar foto Karimullah Dahrujiadi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Kabupaten Jember, Jawa Timur, bersama Nanang Handono Prasetyo yang muncul di media massa sebagai salah satu kandidat bupati.

    Karimullah membenarkan adanya pertemuan dengan pensiunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu. “Ini bagian dari safari Ramadan dan komunikasi politik. Tidak menutup kemungkinan saya bisa foto bareng dengan Dewi Persik, sama Anang Hermansyah, sama Bupati Pak Hendy Siswanto. Saya pikir sah-sah saja,” katanya, Minggu (24/3/2024).

    Sebelumnya Nanang juga menemui Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Jember Madini Farouq. Namun belum ada kesepakatan apapun soal pilkada. PPP masih akan menjalankan prosedur penjaringan calon.

    Sebagaimana PPP, Golkar segera menjaring nama-nama calon bupati dan wakil bupati untuk menyambut pemilihan kepala daerah Jember tahun ini. Karimullah ingin Golkar Jember melengkapi trisukses dengan kesuksesan memenangi pilkada setelah memenangi pemilihan presiden dan meningkatkan kursi DPRD Jember hingga dua ratus persen.

    Karimullah mengatakan, enam kursi di parlemen mendongkrak motivasi partai itu untuk mewarnai pemilihan kepala daerah. “Paling tidak Partai Golkar harus jadi pengusung dan pendukung calon bupati dan wakil bupati. Tidak menjadi penonton,” katanya.

    Menjaring kriteria dan nama kandidat yang diinginkan konstituen dan kader, DPD Partai Golkar Jember memanfaatkan momentum tasyakuran makan sate dan gule kambing saat berbuka puasa bersama di setiap daerah pemilihan. “Saya punya nazar akan menyembelih kambing sesuai perolehan kursi Golkar di DPRD Jember,” kata Karimullah.

    Karimullah ingin mendengarkan suara arus bawah, termasuk kemungkinan mengusung kader Golkar sendiri dalam pemilihan kepala daerah Jember. “Selama ada kader terbaik dari internal partai, harus kami dorong. Bisa saja Pak Jarwo (calon legislator terpilih), bisa saja Mas Dima Ahyar (Wakil Ketua DPD Golkar Jember), bisa Cak Nung (Ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar Jember Nurdiansyah Rahman),” katanya.

    Karimullah akan berkomunikasi dengan partai lain. “Komunikasi dengan para tokoh calon bupati dan wakil bupati kami lakukan juga,” katanya.

    DPD Partai Golkar Jember akan menjaring nama-nama yang layak dicalonkan dan mengkomunikasikannya. “Kami akan mengusulkan dan laporkan ke DPD Partai Golkar Jawa Timur. Nanti ditindaklanjuti ke DPP Golkar. Seluruh keputusan DPP, Golkar Jember akan patuh,” kata Karimullah.

    Namun Karimullah percaya, DPP akan menghargai aspirasi dari bawah. “Saya pikir Golkar berharap trisukses pilkada jadi target,” katanya. [wir]

  • Baru Satu Kandidat Bupati yang Dekati PPP Jember

    Baru Satu Kandidat Bupati yang Dekati PPP Jember

    Jember (beritajatim.com) – Dengan lima kursi di DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Partai Persatuan Pembangunan memiliki posisi tawar yang bagus untuk merekomendasikan calon bupati. Namun sejauh ini baru satu orang yang mendekati partai berlambang ka’bah ini.

    “Baru Pak Nanang Handono Prasetyo yang sudah datang dan berkomunikasi. Yang lain belum ada,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jember Madini Farouq, Minggu (24/3/2024).

    Bupati Hendy Siswanto yang diusung PPP dalam pemilihan kepala daerah pada 2020 belum menjalin komunikasi kembali. Madini masih akan mendengar aspirasi dari para ulama soal kepemimpinan Hendy sejak dilantik pada Februari 2021 hingga saat ini.

    “Apakah kepemimpinan bupati sekarang yang dulu diusung PPP layak dilanjutkan kembali pada periode kedua, ataukah kita harus melakukan evaluasi dan memberikan catatan-catatan, yang tentu pada akhirnya nanti kita melihat hasil survei dan sebagainya untuk menentukan siapa yang akan kami dukung,” kata Madini.

    Kendati masih belum pasti mengusung dan mendukung kembali Hendy, Madini menegaskan komitmen PPP untuk mengawal pemerintahan Hendy Siswanto – Muhammad Balya Firjaun Barlaman hingga akhir periode. “Tapi untuk Pilkada 2024 kami belum menentukan sikap, karena kami masih harus menyerap aspirasi, melihat hasil survei, dan berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Pusat,” kata Madini.

    Hendy sendiri, menurut Madini, sama sekali belum mendekati PPP kembali. “Sampai hari ini belum ada. Jadi kami manfaatkan untuk buka mata dan telinga untuk mendengar keinginan kiai-kiai dan tokoh masyarakat Jember,” katanya. [wir]

  • Gus Mamak Tak Mau Ulangi Kesalahan DPP PPP dalam Pilkada Jember

    Gus Mamak Tak Mau Ulangi Kesalahan DPP PPP dalam Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Madini Farouq alias Gus Mamak, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jember, Jawa Timur, tak ingin mengulangi kesalahan Dewan Pimpinan Pusat PPP saat pemilihan presiden untuk urusan pemilihan kepala daerah.

    “Saya belajar dari DPP. Ketika menentukan pilihan calon presiden tidak mendengar aspirasi dari para kiai dan tokoh, akhirnya PPP sudah jatuh tertimpa tangga. Calon presidennya kalah, PPP tidak lolos ambang batas minimal parlemen,” kata Madini, Minggu (24/3/2024).

    Madini memilih membuka mata dan telinga untuk mendengarkan masukan dari banyak pihak, terutama para kiai dan tokoh masyarakat, soal kandidat bupati yang bakal diusung dan didukung dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.

    “Ramadan dan Syawal Idulfitri kami pergunakan menjadi ajang silaturahim dengan para kiai dan tokoh masyarakat, untuk mengetahui apa yang dikehendaki masyarakat Jember pada Pilkada 2024. Apakah kepemimpinan bupati sekarang yang dulu diusung PPP layak dilanjutkan kembali pada periode kedua, ataukah kita harus melakukan evaluasi dan memberikan catatan-catatan,” kata Madini.

    DPC PPP Jember juga akan melihat hasil survei dan berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Timur dan DPP PPP. “Karena pada alkhirnya nanti DPP yang akan mengeluarkan rekomendasi calon bupati yang akan diusung PPP,” kata Madini.

    Sementara untuk pemilihan gubernur Jatim, PPP Jember masih belum memiliki pendapat. “Tapi tentu DPW PPP Jatim akan mendengar aspirasi dari bawah,” kata Madini. [wir]

  • Tinggal Berharap di MK, PPP Jember Gelar Doa Bersama

    Tinggal Berharap di MK, PPP Jember Gelar Doa Bersama

    Jember (beritajatim.com) – Tinggal berharap dari perjuangan di ruang sidang Mahkamah Konstitusi untuk lolos ke Senayan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar doa bersama di Pondok Pesantren Riyadus-Sholihin, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2024).

    Berdasarkan rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum RI, PPP secara nasional hanya mengantongi 5.878.777 suara atau 3,87 persen. Gagal memenuhi syarat ambang batas elektoral empat persen, PPP dipastikan tak akan memiliki wakil di DPR RI kecuali gugatan di Mahkamah Konstitusi dikabulkan.

    Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jember Madini Farouq sempat ditelepon KH Syadid Jauhari, ulama terkemuka di Kecamatan Kencong. Kiai itu ikut prihatin dengan nasib PPP.

    “Di bulan Ramadan, kami mengumpulkan calon legislator dan kader. Yang pertama, untuk mensyukuri hasil pemilu legislatif DPRD Jember. Kami bisa mempertahankan lima kursi. Di sisi yang lain, kami mendoakan, karena di tingkat nasional PPP masih akan menggugat di Mahkamah Konstitusi,” kata Madini.

    Seluruh kader dan pengurus di Jember berdoa agar PPP bisa menang di MK dan lolos ke DPR RI. “Dan punya waktu di Senayan untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam di Indonesia,” kata Madini.

    Doa bersama ini juga berangkat dari keprihatinan PPP Jember. “Di negara yang mayoritas berpenduduk muslim justru partai Islam berlambang ka’bah tidak lolos ke parlemen. Data-data hasil pemilihan sudah kami serahkan ke Dewan Pimpinan Pusat PPP barangkali untuk bahan gugatan di MK,” kata Madini.

    “Tapi tidak cukup data, tapi juga doa. Doa senjata orang mukmin. Maka, itu yang bisa kami lakukan. Kami ajak kader dan pengurus untuk khataman Alquran dan mendoakan mudah-mudahan PPP menang di MK,” kata Madini.

    Madini mengingatkan semua kader untuk besyukur. “Walau kita sudah pasang target 10 kursi DPRD Jember, dan setiap kali kegiatan kita selalu menyantuni anak yatim, semua tidak sia-sia. Allah menciptakan semua tidak ada yang sia-sia. Pasti semua ada hikmahnya,” katanya. [wir]

  • Wawancara Gus Mamak Soal Kegagalan PPP: Ironi di Negeri Muslim

    Wawancara Gus Mamak Soal Kegagalan PPP: Ironi di Negeri Muslim

    Jember (beritajatim.com) – Gus Mamak, nama akrab sapaan Madini Farouq, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jember, Jawa Timur, adalah sosok yang dihormati di partai tersebut. Dalam dua kali pemilu, 2019 dan 2024, PPP di bawah kepemimpinannya berhasil menyabet lima kursi DPRD Jember berturut-turut.

    Dua keberhasilan itu terjadi pada saat PPP dilanda krisis politik. Puncaknya, kendati jumlah pemilih di Jember bertambah, partai berlambang ka’bah itu gagal menembus Senayan.

    Berdasarkan rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum RI, PPP secara nasional hanya mengantongi 5.878.777 suara atau 3,87 persen. Gagal memenuhi syarat ambang batas elektoral empat persen, PPP dipastikan tak akan memiliki wakil di DPR RI kecuali gugatan di Mahkamah Konstitusi dikabulkan.

    Beritajatim.com mewawancarai Gus Mamak untuk meminta tanggapan soal fenomena PPP secara nasional. “Ini ironis,” katanya.

    Berikut petikan wawancaranya.

    Bagaimana Anda menanggapi kegagalan PPP menembus Senayan?
    Saya merasa sangat sedih ketika mendengar kabar PPP gagal menembus Senayan, karena tidak memenuhi ambang batas empat persen. Ada kekecewaan kenapa PPP tidak bisa lolos. Ini sungguh ironis. Di negara yang mayoritas penduduknya umat Islam, ternyata partai Islam yang berlambangkan ka’bah gagal menembus Senayan.

    Ini merupakan musibah bagi keberadaan partai politik Islam tertua di Indonesia ini. Ini merupakan pukulan bagi umat Islam, terutama kalangan politisi muslim yang aktif di PPP.

    Bagaimana pengaruh kegagalan ini bagi kader-kader di bawah, khususnya di Jember?
    Tentu ini akan berpengaruh terhadap kader-kader PPP di bawah. Tapi tugas kami sebagai pimpinan di level kabupaten adalah memberikan semangat agar mereka tetap optimistis menatap masa depan.

    Boleh jadi ini adalah ujian bagi PPP, terutama di tingkat nasional. Entah karena beberapa faktor, apakah karena faktor internl atau eksternal, sehinngga PPP tidak bisa lolos Senayan. Apakah ini salah pengelolaan partai, salah manajemen, atau salah dalam memilih mitra koalisi saar pillpres. Ini harus jadi catatan dan evaluasi imternal PPP.
    Tapi yang jelas kami tetap menyemangati kader. Ini adalah musibah nasional. Tapi kita tidak boleh larut dalam kesedihan. Kita harus membangun partai ini untuk siap menghadapi pemilu lima tahun mendatanag.

    Apa faktor penyebab kegagalan ini dari internal dan eksternal?
    Tentu kami harus melihat internal lebh dahulu. Ini harus dievaluasi secara nasional. Apakah karena pergantian ketua umum yang dilaksanakan sebelum muktamar, sehingga mengakibatkan orang luar melihat PPP ini sebagai partai yang kurang kondusif stabilitas internalnya?

    Ataukah karena faktor ketua umum yang sekarang berstatus pelaksana tugas kurang maksimal dalam membesarkan partai? Atau bisa juga dievaluasi keberadaan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Bang Sandiaga Uno, yang kita harapkan dengan bergabung ke PPP ini bisa membawa efek elektoral., tapi ternyata tidak berdampak secara elektoral.

    Ini secara internal kami harus lakukan evaluasi nasional: kenapa PPP gagal. Itu harus dilakukan melalui forum, seperti lewat rapat pimpinan nasional (rapimnas), untuk melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menyelamatkan PPP.

    Secara eksternal ya kita harus melihat apakah ini pengaruh pemilihan presiden yang kita berkoalisi atau mendukung pasangan calon partai yang tidak dekat dengan umat Islam, jadi salah satu faktor. Atau juga mungkin karena dianggap tidak mengikuti keinginan rezim yang sedang berkuasa di negeri ini, PPP ‘dikerjai’ tidak lolos parliamentary threshold.

    Ini harus dicari penyebabnya. Apakah ini karena intervensi dari rezim ataukah semata karena salah kelola partai secara internal, atau mungkin faktor ekseternal. Kalau ada partai yang terangkat suaranya di pilpres, mungkin ini karena coat tail effect. Mungkin ini efek ekor jas negatif bagi PPP.

    Bagaimana dampak ke depan bagi umat Islam sebagai konstituen, ketika PPP tidak ada di DPR RI?
    Semoga PPP masih lolos melalui gugatan ke Mahkamah Konstitusi yang akan dilakukan pengurus DPP. Berdasatkan hitungan internal, PPP harusnya di atas ambang batas empat persen. DPP masih akan melakukan langkah konstitusional gugatan ke MK.

    Tapi kalau benar-benar ini terjadi, ini jadi musibah nasional bagi umat Islam di Indonesia, ketika partai politik berlambang ka’bah tidak ada di parlemen. Semoga masih ada partai di parlemen yang memperhatikan dan memperjuangkan aspirasi politik umat Islam. Terutama dalam rangka melakukan fungsi amar maruf nahi munkar dan menjaga NKRI dari upaya-upaya untuk membawa ke arah yang tidak sesuai dengan syaruat Islam. Mudah-mudahan masih ada partai yang bisa menyuarakan aspirasi umat Islam ketika PPP tidak ada di Senayan.

    Seberapa jauh pertarungan pilpres berdampak pada kegagalan PPP?
    Ini memang perlu diteliti secara mendalam untuk menjawabnya. Tapi saya melihat secara di permukaan, memang banyak tokoh PPP yangh kecewa. PPP dianggap salah pilih pada waktu pilpres, walaupun pilihan itu sudah melalui pertimbangan dan kajian mendalam.

    Ya apa boleh buat. Nasi sudah jadi bubur. Sikap politik sudah diambil dan selesai, dan sayangnya yang didukung PPP kalah. Ibarat pepatah, PPP sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah mendukung calon yang tidak disepakati secara utuh di internal PPP, ternyata calon yang didukung itu juga kalah.

    Ini harus jadi bahan catatan dan evaluasi. Menurut saya PPP ini harus tegas jenis kelaminnya. Jangan menjadi partai yang tidak jelas ke mana arah dukungannya dalam membawa suara dan aspirasi umat Islam. PPP adalah partai yang selama ini dikenal menyuarakan aspirasi politik umat Islam. Tapi ternyata dalam pilpes dianggap bertentangan dengan aspirasi politik umat Islam.

    Pasca kegagalan ini, apa yang harus dilakukan PPP?
    Tentu kami harus melakukan kajian dan evaluasi secara internal, soal hal-hal apa yang harus diperbaiki ke depan. Ini kami juga harus mau mendengar masukan dari para pakar politik yang punya keberpihakan atau kepedulian terhadap politik Islam di Indonesia. Termasuk para ulama dan tokoh-tokoh agama, maupun cendekiawan muslim. Semua dimintai masukan bagaimana perbaikan PPP ke depan, dan jadi menjadi bahan menyusun blue print perjuangan PPP, sehingga partai tidak salah langkah.

    Apa saja yang harus diperbaiki dan bagaimana memperbaikinya?
    Siapapun yang akan jadi nakhoda ketua umum, blue print ini hrtus jadi pedoman. Semacam garis besar haluan negara. PPP ini harus punya platform ideologi politik yang jika dilaksanakan akan mebawa PPP jadi partai yang dipercaya dan dicintai umat Islam.

    Bagaimana kepemimpinan Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP dan pengaruhnya terhadap kegagalan ini?
    Terbukti ternyata tidak terlalu signifikan efek secara elektoral saat Sandiaga Uno bergabung di PPP. Tapi dalam situasi dan kondisi seperti sekarang, PPP tidak perlu mencari kambing hitam dan saling menyalahkan. Yang terpenting adalah bagaimana kita mau melakukan evaluasi internal tanpa perlu mengkambinghitamkan dan mencari siapa yang paling bertanggung jawab atas kegagalan ini.

    Ini adalah kegagalan kita semua sebagai kader PPP. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memperbaiki PPP ke depan agar kembali dcintai dan dipercaya untuk memperjuangkan apirasi politik umat Islam. Ini jadi catatan bagi semua elite di Jakarta. Jangan merasa sok tahu apa yang paling diperlukan PPP, tanpa mendengar apa yang jadi masukan tokoh-tokoh kiai. PPP ini milik umat, bukan milik segelintir elite di Jakarta. [wir]