partai: PKS

  • 4 Parpol Beri Sinyal Dukung Vinanda di Pilwali Kediri 2024

    4 Parpol Beri Sinyal Dukung Vinanda di Pilwali Kediri 2024

    Kediri (beritajatim.com) – Empat partai politik memberi sinyal mendukung Vinanda Prameswati dalam Pemilihan Wali Kota Kediri (Pilwali) Kediri 2024. Menyusul kehadiran empat ketua partai politik di acara tasyakuran Posko Bolone Vinanda di Jalan Hayam Wuruk 26 Kelurahan Dandangan, Kota Kediri, Rabu (1/5/2024).

    Mereka, Ketua DPD Partai Golkar Kota Kediri Sudjono Teguh Widjadja, Ketua DPC Partai Demokrat Ashari, Ketua DPC Partai Gerindra Katino dan Ketua DPD PKS Mukti Wibowo.

    “Saya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Kediri mengusung Vinanda Prameswati untuk menjadi bakal calon Wali Kota Kediri. Kita ngundang dari Partai Gerindra, Partai Demokrat dan PKS untuk bisa mendukung dan bergabung untuk Kota Kediri ke depan lebih maju,” terang Sudjono Teguh Widjadja.

    Sudjono mengajak partai-partai lain untuk bergabung dalam koalisi besar pengusung Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN). Tentunya dalam bingkai untuk tujuan membangun Kota Kediri yang lebih maju, dan bersih dari korupsi.

    Ketua DPD PKS Kota Kediri Mukti Wibowo tak menampik hal ini. Menurutnya, komunikasi partainya dengan Golkar sudah cukup intens. Mbak Vinanda menurutnya juga merupakan sosok anak muda yang menarik, yang memiliki tujuan positif untuk Kota Kediri lebih maju.

    “Kita sudah komunikasi dengan semua ketua partai politik dan juga calon ya, tapi dengan calon secara langsung kita belum. Kita masih penjajakan semua dari awal.

    Mungkin dengan Golkar kita sudah banyak komunikasi dan lebih intensif, walaupun dengan yang lain juga komunikasi, tentu kedekatan kita kemungkinan untuk sama-sama mengusung Mbak Vinanda besar juga,” kata Mukti.

    “Beliau sebagai Gen Z atau milenial ya, memiliki prospek, juga memiliki visi misi yang disampaikan ke kami cukup progresif, menarik untuk kemajuan Kota Kediri. Kita melihatnya sebagai aset luar biasa untuk anak muda,” tambahnya.

    Gerindra juga mengamini apa yang disampaikan Mukti. Ketua DPC Partai Gerindra Kota Kediri Katino sudah berkomunikasi intens dengan Golkar, yang saat ini memiliki 5 kursi tersebut.

    Namun, pihaknya juga tetap berkomunikasi dengan partai lain, untuk benar-benar menemukan calon pemimpin yang terbaik sesuai instruksi pusat.

    “Dalam peringatan Pilkada di Kota Kediri ini semuanya partai kita jalin komunikasi dengan baik. Kita sudah diinstruksikan untuk memilih calon pemimpin daerah yang terbaik bagi masyarakat Kota Kediri,” jawabnya singkat.

    Pun demikian dengan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kediri Ashari. Meskipun partainya membuka penjaringan bakal calon Wali Kota Kediri secara terbuka, hampir tidak ada peluang bagi kandidat lain.

    “Kita hanya tinggal ‘nglambeni’ saja Mbak Vinanda. Itu yang saya sampaikan kepada pendaftar lain. Sebab, beliau dengan segala kapasitasnya sudah melambung ke pusat hingga mas AHY,” tegas Ashari.

    Sementara itu, terkait Posko ‘Bolone Vinanda’, Vinanda Prameswati mengatakan, ini akan menjadi rumah aspirasi bagi warga Kota Kediri. Seluruh warga bisa datang kapan saja ke Posko Bolone Vinanda untuk menyampaikan segala aspirasinya untuk kemajuan Kota Kediri.

    “Posko Bolone Vinanda ini menjadi tempat untuk beraspirasi, berinteraksi dan bersilaturahmi. Silahkan masyarakat Kota Kediri bisa datang kapan saja,” pinta lulusan Magister Kenotariatan Universitas Airlangga ini. [nm/kun]

  • Wajah Legislator Muda PKS Bertebaran di Kota Malang Jelang Pilwali

    Wajah Legislator Muda PKS Bertebaran di Kota Malang Jelang Pilwali

    Malang (beritajatim.com) – Wajah anggota DPRD Kota Malang termuda dari PKS Fuad Rahman menghiasi sejumlah titik di Kota Malang. Banner bertuliskan ‘Sam Fuad’ itu semakin masif tersebar jelang Pilkada Kota Malang pada November 2024 mendatang.

    Fuad sendiri menyebut bahwa banner yang bertebaran alami dari para simpatisan bukan dari dirinya pribadi yang sengaja memasang. Dia mengklaim secara pribadi belum ada niat untuk maju di Pilkada karena semua mekanismenya ada di partai.

    “Semuanya sah-sah saja yang pasti saya tidak memikirkan untuk maju Pilkada tapi itu mention dari partai setelah Pileg ada Pilkada. Saya secara pribadi tidak punya keinginan menjadi Kepala Daerah ketika diisukan untuk maju itu diminta oleh rakyat. Kalau itu keinginan atau tugas partai saya siap,” ujar Fuad.

    Fuad menuturkan, bahwa kemunculan banner bertuliskan ‘Sam Fuad’ muncul karena para simpatisan melihat rekam jejaknya selama menjadi legislator. Disisi lain bonus demografi yang didominasi generasi milenial menjadi keuntungan bagi calon kepala daerah milenial seperti dirinya.

    “60 persen pemilih anak muda saya kira ini muncul secara alami. Hanya karena memiliki pengalaman di dewan dan beberapa isu berhasil kita kawal di layanan dasar pendidikan dan kesehatan, pengawalan program,” ujar Fuad.

    Fuad menuturkan, bahwa di Jatim ada 3 daerah yang menjadi prioritas pemenangan yakni Kota Malang, Kota Batu dan Surabaya. PKS Kota Malang saat ini memiliki 7 kursi modal 60 ribu lebih suara pada Pileg 2024 kemarin menjadi nilai tambah bagi partai berwarna jingga itu.

    “Kalau sesuai visi misi partai kader karena salah satu visi menjadikan kader sebagai kepala daerah. Di Jatim Kota Malang, Kota Batu dan Surabaya itu ditargetkan mengusung calon sendiri,” ujar Fuad.

    “Mudah-mudahan PKS diberi kesempatan untuk beri kontribusi lebih untuk membangun Kota Malang. Dan tidak kalah penting membangun dan dikelola secara bersama dan mendapatkan hasil maksimal dengan modal bismillah dengan hasil alhamdulillah,” tambahnya. (luc/ian)

  • Panasi Mesin Partai, Demokrat Ponorogo Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup dan Bacawabup

    Panasi Mesin Partai, Demokrat Ponorogo Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup dan Bacawabup

    Ponorogo (beritajatim.com) – Mesin politik Partai Demokrat Ponorogo nampaknya sudah mulai dipanasi untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Pada bulan Mei ini, partai politik (parpol) berlambang bintang mercy itu, membuka pendaftaran penjaringan untuk bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup). Pendaftaran penjaringan bacabup dan bacawabup ini, rencananya akan dimulai sejak tanggal 1 hingga 25 Mei 2024.

    “Pendaftaran penjaringan bacabup dan bacawabup ini, kita buka besok, mulai tanggal 1 hingga 25 Mei 2024,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Ponorogo, Miseri Efendy, Selasa (30/04/2024).

    Sebelum dibuka pada esok hari, Miseri menyebut bahwa pihaknya sebelumnya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat Ponorogo. Pendaftar penjaringan, nantinya bisa mengambil formulir pendaftaran di kantor DPC Partai Demokrat Ponorogo.

    “Untuk pengambilan formulir secara offline ke kantor. Namun, untuk pendaftarannya bisa daftar secara offline dan online,” kata Miseri.

    Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pendaftar, menurut Miseri normatif. Misalnya curriculum vitae (CV), KTP dan pendidikan terakhir. Syarat itu pun juga hampir sama denga syarat penjaringan pada tahun-tahun sebelumnya.

    “Persyaratannya normatif, ya pendidikan terakhir, KTP hingga CV-nya. Kurang lebih hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

    Pendaftar, kata Miseri bisa daftar sebagai bacabup maupun bacawabup. Sehingga bisa daftar sendiri-sendiri maupun satu paket ada bacabup dan bacawabup-nya. Kalau masa pendaftan selesai, DPC Partai Demokrat Ponorogo, menyerahkan formulir pendaftar dan persyaratannya ke DPP Partai Demokrat melalui DPD Partai Demokrat Jatim.

    “Sesuai juklak dan juknis, akhir bulan Mei nanti, formulir dan persyaratan pendaftar penjaringan akan kirim ke Partai Demokrat di tingkat pusat,” katanya.

    Terkait siapa nama-nama yang nanti diusung Partai Demokrat Ponorogo dalam Pilkada 2024, Miseri menyebutkan bahwa itu merupakan kewenangan ditingkat DPP. Ditingkat daerah, pihaknya sudah melakukan upaya komunikasi dengan parpol lain. Sebab, di Ponorogo ini, tidak ada satupun partai yang bisa mengusung sendiri. Partai Demokrat Ponorogo, sudah menjalin komunikasi dengan PKB, Golkar, PDIP, PAN, PKS, dan Gerindra.

    “Di Ponorogo kita dapat 5 kursi. Sedangkan menurut undang-undang, minimal 9 kursi untuk mengusung bacabup dan bacawabup. Maka kita pastikan dulu, kita bisa berkoalisi untuk memenuhi 9 kursi itu. Y dengan parpol apa saja  yang penting parpol itu memperoleh kursi di DPRD. Dan kita sudah jalin komunikasi dengan beberapa parpol,” katanya.

    Sekali lagi, Miseri menegaskan bahwa ditingkat daerah sebagai pemberi keputusan. Yang memutuskan mengusung siapa-siapanya merupakan para elit parpol atau ketua-ketua parpol di tingkat pusat. Yang berada di daerah, sebatas mengkomunikasikan dengan parpol pemilik kursi di parlemen Ponorogo.

    “Kita lapor ke pusat, nanti pusatlah yang memberi keputusan untuk Pilkada 2024 nanti,” pungkasnya. [end/aje]

  • Setelah Pertemuan di Excelso, Bupati Hendy Paparkan Visi-Misi di Kantor PKS Jember

    Setelah Pertemuan di Excelso, Bupati Hendy Paparkan Visi-Misi di Kantor PKS Jember

    Jember (beritajatim.com) – Setelah pertemuan dengan pimpinan empat partai politik di Excelso Coffee pada Jumat (26/4/2024) malam, Bupati Hendy Siswanto menghadiri undangan pemaparan visi dan misi di kantor Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (28/4/2024) siang.

    PKS adalah satu dari empat partai selain Partai Kebangkitan Bangsa, Nasional Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan yang ditemui Hendy di Excelso. Berbeda dengan pertemuan di Excelso yang dihadirinya sendiri, kali ini dia datang dengan didampingi istrinya Kasih Fajarini, kerabat, dan sejumlah pendukungnya.

    “Saya berterima kasih kepada PKS yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk datang untuk menyampaikan visi dan misi untuk melanjutkan periode kedua dalam Pilkada 2024,” kata Hendy, usai acara pemaparan visi dan misi.

    Hendy menekankan bahwa masa pemerintahannya baru berjalan tiga tahun dua bulan sejak dilantik pada Februari 2021. “Seharusnya bupati Jember ini selesainya pada Februari 2026. Itu yang benar. Tapi karena ada undang-undang baru ikut pilkada serentak, maka kami harus berhenti pada April atai Mei 2025, setelah sengketa pilkada selesai,” katanya.

    “Saya efektif bekerja dua tahun dua bulan, karena selama satu tahun, kerja saya mengubur masyarakat Jember yang meninggal. Ada seribu orang per bulan. Setelah itu baru saya membangun fisik,” jelasnya.

    Dengan kondisi ini, Hendy menegaskan, visi dan misinya saat mencalonkan bupati pada 2020 masih berlaku. “Begitu kami ngomong paparan visi dan misi ini, tentunya kami melanjutkan program kami pada 2024,” katanya.

    Hendy mempersilakan PKS mengontrol kinerjanya selama ini. “Kira-kira apa capaian positifnya, apa yang kurang. Silakan dikoreksi dua-duanya, Kira-kira untuk masyarakat apakah sudah ada manfaatnya?”

    Hendy memuji koreksi dari siapapun soal kekurangannya. “Juga capaian positif bagus. Jadi dua-duanya harus disampaikan. Capaian positif harus disampaikan semuanya. Kekurangan juga disampaikan. Tidak ada yang sempurna pada diri kita,” katanya.

    Justru kritik akan memperbaiki kekurangan yang dilakukan Hendy selama ini. “Lambat laun kita akan mendekati kesempurnaan. Tapi apakah kemudian akan sempurna? Tidak. Itu di surga. Di dunia tidak ada yang sempurna. Tapi kita wajib menerima saran,” katanya.

    Hendy menyatakan telah mengikuti semua kritik dan saran PKS, termasuk di DPRD Jember. “PKS akan mendampingi kami sejak awal program. Bukan ujug-ujug di akhir ditunjukkan hasilnya. Ini kan luar biasa. Maka dari itu, sudah selayaknya dulu di periode pertama PKS mengusung kami, dan untuk periode kedua setelah kami dipanggil dan memaparkan apa yang kami miliki, apa yang sudah kami lakukan, dan apa kelemahan kami, tentunya tidak ada kata lain PKS segera merekom kami,” katanya.

    Hendy meminta kepada para relawan pendukungnya untuk menyampaikan keberhasilan pembangunan selama ini. “Tapi kalau ada yang kurang, terima dan sampaikan kepada kami. Kalau bisa kami lakukan, kami akan lakukan. Kalau tidak bisa, kami akan sampaikan alasannya,” katanya.

    Perbaikan di Jember saat ini dilakukan Hendy secara bertahap karena faktor keterbatasan anggaran. “Wes wayahe untuk dilanjutkan kembali. Timbang mikir sing susah-susah, ambil yang sudah ada saja,” katanya.

    PKS mengundang empat kandidat bupati Jember untuk pilkada tahun ini. Setelah pensiunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nanang Handono Prasetyo dan mantan bupati Faida memaparkan visi dan misi, Sabtu (27/4/2024), giliran Fawait dan kandidat petahana Hendy Siswanto yang hadir untuk melakukan hal yang sama kemarin. [wir]

  • PKS Undang Bakal Cabup Jember dari Gerindra

    PKS Undang Bakal Cabup Jember dari Gerindra

    Jember (beritajatim.com) – Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengundang bakal calon bupati dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Muhammad Fawait, untuk memaparkan visi dan misinya, Minggu (28/4/2024).

    Fawait hadir di kantor DPD PKS, Jalan Danau Toba, Kecamatan Sumbersari, dengan didampingi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerindra Jember Ahmad Halim dan sejumlah petinggi partai itu. Terlihat dua mantan komisioner Badan Pengawas Pemilu Jember, Abdullah Waid dan Andika A. Firmansyah juga hadir mendampingi Fawait.

    Paparan berlangsung kurang lebih satu jam. Usai acara, Fawait menjelaskan, kehadirannya adalah untuk memenuhi undangan PKS dan meminta dukungan dalam pemilihan kepala daerah Jember tahun ini.

    “Belum pernah ada bupati Jember yang seorang pemuda, anak petani, santri, aktivis, dan juga kader partai politik. Saya juga tiga kali berkompetisi dalam pemilu DPRD Jawa Timur pada 2014, 2019, dan 2024,” kata alumnus Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Airlangga Surabaya ini.

    Fawait menyatakan mendapat mandat dari Gerindra untuk memperbaiki kondisi Jember. “Kita tahu hari ini jumlah kemiskinan di Jember terbanyak kedua di Jawa Timur. Angka pengangguran kita lebih tinggi daripada di Kabupaten Lumajang. Masalah stunting akibat kemiskinan tertinggi pertama. Angka kematian ibu dan angka kematian anak, kelangkaan pupuk, harga beras beras padahal kita lumbung pangan,” katanya.

    Sementara itu, Ketua DPD PKS Jember Sudiyanto mengatakan, anak-anak yang tumbuh pada masa Reformasi sekarang tumbuh memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat saat ini. “Maka PKS membuka peluang besar bagi generasi milenial untuk memimpin negeri ini,” katanya.

    PKS mengundang empat kandidat bupati Jember untuk pilkada tahun ini. Setelah pensiunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nanang Handono Prasetyo dan mantan bupati Faida memaparkan visi dan misi, Sabtu (27/4/2024), giliran Fawait dan kandidat petahana Hendy Siswanto yang hadir untuk melakukan hal yang sama kemarin. [wir]

  • Mantan Bupati dan Pensiunan Kementerian Bersaing Pikat PKS Jember

    Mantan Bupati dan Pensiunan Kementerian Bersaing Pikat PKS Jember

    Jember (beritajatim.com) – Mantan bupati Faida dan pensiunan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Nanang Handono memaparkan visi dan misi sebagai kandidat bupati dalam pemilihan kepala daerah tahun ini, di kantor Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (27/4/2024).

    “Acara ini dilakukan online dan offline yang melibatkan seluruh pengurus DPD PKS Kabupaten Jember dan pengurus DPC tingkat kecamatan, seluruh anggota, dan pembina amggota,” kata Ketua Dewan Pengurus Daerah PKS Jember Sudiyanto.

    Sudiyanto menyebut paparan tersebut merupakan tahapan kedua penjaringan calon bupati Jember. “Setelah tahapan kedua ini, semoga bisa kami sampaikan ke Dewan PimpinanWilayah dan Dewan Pimpinan Pusat PKS sebagai bagian dari rekomendasi,” katanya.

    Nanang mendapat kesempatan lebih dulu untuk bertemu dengan jajaran petinggi PKS Jember. “Tadi sudah saya sampaikan bagaimana Jember saat ini. Selama satu tahun saya blusukan di Jember, berjumpa dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh politik, sudah dapat memotret kondisi Jember saat ini, dan bagaimana kondisi Jember ke depan lebih baik,” katanya.

    Nanang menegaskan kerja sama dengan PKS dimulai hari ini. “Dimulai ketika saya menjelaskan visi dan misi. Visi dan misi yang saya jelaskan adalah visi dan misi pancingan. Menyusun visi dan misi akan saya lakukan bersama-sama partai pendukung,” katanya.

    Nanang juga berjanji akan menyusun program-program unggulan sebagai calon bupati bersama partai pendukung, termasuk PKS. “Insyaallah akan lebih tepat, akan lebih valid, karena dari partai dan fraksi lebih tahu daripada saya,” katanya.

    Sudiyanto melihat dari paparan Nanang, keinginan untuk melakukan perubahan di Jember sangat kuat. “Terutama bagaimana membangun kondisi Jember ini dari desa menuju kota. Bagaomana pertumbuhan ekonomi, pendidikan, pertanian, infrastruktur, ada pemerataan di desa, sehingga desa ikut berkembang, dan kota semakin kuat,” katanya.

    Selain itu, menurut Sudiyanto, Nanang juga memaparkan peningkatan pendapatan asli daerah dan menata sumber daya manusia sesuai kompetensi. “Ini yang saya tangkap,” katanya.

    Kandidat berikutnya yang hadir untuk memenuhi undangan paparan visi dan misi adalah Faida, yang pernah menjadi bupati Jember periode 2015-2020. “Tiga partai, PKS, Golkar, dan Nasdem, yang mendorong saya untuk kembali maju dalam kontestasi Pilkada 2024. Kehadiran saya di sini adalah melanjutkan komunikasi tersebut,” katanya.

    Faida mengatakan, tak tertutup kemungkinan untuk menggandeng partai lain. “Tapi sejauh ini saya mengikuti alur, mengimbangi semangat partai-partai, karena ibarat cinta harus dua arah, tidak bisa satu arah,” jelasnya.

    “Saya lihat PKS selain mendorong juga menyeleksi. Dorongan itu sangat berharga buat saya. PKS masih menginginkan alternatif pemimpin perempuan di Jember, dan itu satu poin penting bagi saya untuk memandang PKS sebagai partai yang layak untuk bekerja sama lima tahun ke depan,” kata Faida. [wir]

  • Partai Gelora Pertanyakan Wacana PKS Gabung Prabowo-Gibran

    Partai Gelora Pertanyakan Wacana PKS Gabung Prabowo-Gibran

    Jakarta (beritajatim.com) – Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik mempertanyakan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jika benar-benar bergabung mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Sebab, menurut Mahfuz, PKS selama masa kampanye Pilpres 2024, PKS melakukan serangan negatif secara masif kepada Prabowo-Gibran, terutama kepada Gibran selaku WaliKota Solo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    “Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran,” kata Mahfuz, Sabtu (27/4/2024).

    Hal ini dinyatakan Mahfuz menanggapi sikap PKS yang membuka wacana dan peluang untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran agar masuk dalam kabinet dan mendapatkan jatah menteri di Koalisi Indonesia Maju (KIM). PKS pun menyatakan telah mengundang Prabowo sebagai presiden terpilih untuk hadir ke DPP PKS dalam waktu dekat dan memberikan ucapan selamat dan dukungannya langsung.

    “Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya,” kata Mahfuz yang juga bekas petinggi PKS ini.

    Mahfuz juga mengungkapkan bahwa PKS selama ini kerap memunculkan narasi yang mengadu domba dan membelah masyarakat. Salah satu contohnya, menurut dia, adalah cap pengkhianat kepada Prabowo karena bergabung dalam Kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Ma’ruf Amin pada 2019, yang menurutnya muncul dari PKS.

    “Ketika pada 2019 Prabowo Subianto memutuskan rekonsiliasi dengan Jokowi, banyak cap sebagai pengkhianat kepada Prabowo Subianto. Umumnya datang dari basis pendukung PKS,” ujarnya.

    Mahfuz juga menegaskan bahwa selama ini Jokowi dan Prabowo telah mengingatkan untuk tidak menarasikan membelah politik dan ideologi.

    “Narasi-narasi yang berisiko membelah lagi masyarakat secara politis dan ideologis. Padahal itu yang sering diingatkan oleh Presiden Jokowi dan capres Prabowo,” katanya. [hen/beq]

  • Bupati Hendy Temui Koalisi Partai Pendukung Amin dan PPP di Excelso Jember

    Bupati Hendy Temui Koalisi Partai Pendukung Amin dan PPP di Excelso Jember

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto menemui petinggi koalisi partai pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) dan Partai Persatuan Pembangunan, di Excelso Coffee, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (26/4/2024) malam.

    Hendy tiba di Excelso sekitar pukul 22.15 WIB. Dia langsung disambut Madini Farouq (Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jember), dan tiga petinggi partai koalisi pendukung Amin saat pemilihan presiden, yakni Ayub Junaidi (Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember), Sudiyanto (Ketua Dewan Pengurus Daerah PKS Jember), Bambang Haryanto (Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Nasdem Jember).

    “Saya berterima kasih kepada teman-teman. Ini semua karena izin Allah. Tidak ada janjian sama sekali. Tadi saya ada acara salawatan di Sukowono, lalu tiba-tiba ada telepon dari Ra Itqon (Sekretaris DPC PKB Jember Itqon Syauqi, red) yang meminta saya untuk bergabung,” kata Hendy.

    Hendy langsung menyambut gembira tawaran itu. “Saya belum pernah bertemu dengan teman-teman dan bersilaturahim. Ini kesempayan. Oleh karena itu saya merapat ke sini. Tidak tahunya di sini sudah berkumpul teman-teman, ketua-ketua partai, yang memang saya harapkan ingin berjumpa,” katanya.

    Hendy mengaku punya kepentingan untuk bertemu dengan para elite partai itu. “Saya ingin berjumpa. Pilkada akan dimulai. Saya ingin melanjutkan (memimpin Jember) untuk periode kedua,” katanya.

    Pertemuan berlangsung kurang lebih satu jam. Ayub mengatakan, pertemuan dengan Hendy berlangsung mendadak. Empat partai politik yang sepakat membentu Koalisi Kebersamaan untuk Perubahan (KKP) tersebut sebenarnya bertemu untuk bersilaturahmi dan berhalalbihalal setelah Ramadan. Tidak ada rencana untuk mengundang Bupati Hendy.

    “Ini pertemuan biasa. Kami hanya omong-omongan soal apa yang dilakukan teman-teman partai dalam menyikapi pilkada. Tiga partai yang hadir adalah pengusung Bupati Hendy saat pilkada dulu, yakni PPP, PKS. Lalu kami gojlok-gojlokan (saling ledek, red): bagaimana kalau dites, kira-kira kalau diundang mendadak, incumbent mau datang atau tidak,” kata Ayub, Sabtu (27/4/2024).

    Ayub sudah mendengar jika Bupati Hendy sulit berkomunikasi dengan koalisi partai yang dulu mendukungnya saat pilkada. Ia lantas meminta Sekretaris DPC PKB Jember Itqon Syauqi yang juga Ketua DPRD Jember untuk menelepon Hendy. “Ternyata datang. Kami kaget juga. Ya sudah, kami ngobrol,” katanya.

    Dalam pertemuan itu, para petinggi empat partai tersebut mendengarkan penjelasan Hendy soal sejumlah isu. “Juga ada permohonan maaf kepada partai-partai koalisi Pilkada 2020 yang komunikasinya tidak lancar. Kami memahami dinamika di Jember pada saat Covid kemarin sangat luar biasa,” kata Sudiyanto.

    “Bupati menyampaikan, kemarin waktu beliau terkurangi untuk menangani Covid, sehingga belum maksimal untuk berkomunikasi dan belum tuntas membangun Jember. Perlu dipertimbangkan untuk melanjutkan di periode kedua,” kata Madini.

    PKS sendiri sudah berkomitmen menguatkan Bupati Hendy agar dalam sisa masa jabatannya bisa berbuat lebih baik untuk masyarakat Jember. “Kesepakatannya adalah bagaimana sampai akhir masa jabatan, maksimal untuk Jember. Itu yang diutamakan. Soal pilkada bagaimana, kami akan berkomunikasi terus,” kata Sudiyanto.

    Madini melaporkan pertemuan tersebut ke Dewan Pimpinan Pusat PPP. Apalagi Rofik, anggota DPRD Jatim dari PPP juga hadir dalam pertemuan itu. “Mekanisme di masing-masing partai tetap berjalan. Tapi segala sesuatunya kami tetap laporkan ke DPP sebagai lembaga yang mengeluarkan rekomendasi pemilihan kepala daerah. Foto pertemuan dengan Pak Bupati kami kirim ke DPP,” katanya.

    Sementara itu, Bambang juga menegaskan komitmen Nasdem untuk tetap mengawal pemerintahan Bupati Hendy sampai akhir masa jabatan. “Jika Pak Hendy ingin maju lagi ya tentunya harus lebih baik lagi dari yang kemarin, untuk masyarakat Jember dan lebih intensif lagi berkomunikasi dengan partai pengusung,” katanya. [wir]

  • Partai Pendukung Amin dan PPP Bentuk Koalisi Kebersamaan untuk Perubahan di Jember

    Partai Pendukung Amin dan PPP Bentuk Koalisi Kebersamaan untuk Perubahan di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Tiga partai pendukung Amin (Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar) bersama Partai Persatuan Pembangunan membentuk Koalisi Kebersamaan untuk Perubahan (KKP) di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Berdasarkan hasil pemilu legislatif tahun ini, KKP saat ini menguasai 25 kursi di DPRD Jember. Partai Kebangkitan Bangsa menguasai 8 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 6 kursi, Partai Nasional Demokrat 6 kursi, dan PPP 5 kursi.

    Tiga ketua partai di Jember, yakni Ayub Junaidi (PKB), Sudiyanto (PKS), dan Madini Farouq (PPP) hadir dalam pertemuan itu. Sementara Nasdem diwakili Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Nasdem Jember Bambang Haryanto dan legislator Dedy Dwi Setiawan.

    Gagasan koalisi ini muncul dalam pertemuan empat partai itu di Excelso Coffee, Jumat (26/4/2024) malam. “Membangun Jember yang lebih baik bisa dimulai dari obrolan di warung kopi. Malam ini kami melakukan itu dalam rangka mewujudkan Jember yang lebih baik,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jember Madini Farouq, Sabtu (27/4/2024).

    Menurut Madini, malam itu ada dua koalisi partai yang berkumpul, yakni Koalisi Perubahan dan Koalisi Kebersamaan. Koalisi Perubahan terdiri atas PKB, PKS, dan Nasdem. Koalisi Kebersamaan terdiri atas PPP, PKS, dan Nasdem.

    “Jadi kami bersama untuk melakukan perubahan menuju Jember yang lebih baik. Perubahan itu tidak harus ganti orang, tapi bagaimana kita menata Jember ke depan agar menjadi lebih baik,” kata Madini.

    “Ini baru partai pemilik 25 kursi yang bertemu dan mungkin masih akan bertambah, sehingga kekuatannya bisa menjadi lebih. Kita selesaikan Jember,” kata Madini.

    Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi sepakat jika jumlah anggota koalisi bisa bertambah. “Tidak menutup untuk yang lainnya. Kami terus berkomunikasi. Lincahnya teman-teman di situ. Mereka kan politisi ulung semua. Gus Mamak (Madini Farouq), Haji Marsuki (Ketua Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghafur), teman-teman PKS, sudah top untuk level Jember,” katanya.

    Ayub mengaku berguru kepada pemimpin tiga partai politik lainnya. “Bagaimana caranya menang dalam pilkada. Mereka berpengalaman pernah berhasil (dalam pencalonan bupati). Kalau saya kan belum,” katanya.

    “Komitmen kami dalam kesepakatan semalam adalah kebersamaan ini akan terus berlangsung dalam momen-momen di luar pilkada, tapi bagaimana menjaga (kebersamaan) lima tahun ke depan. Nanti pada saat pilkada, kami akan terus sampaikan hingga level pusat,” kata Ayub.

    Ayub sudah melaporkan pembentukan KKP ini kepada Dewan Pimpinan Pusat PKB. “Barusan saya sudah lapor. Semua dilaporkan ke induk partai masing-masing,” katanya/

    Ayub berharap KKP bisa mencalonkan bupati dan wakil bupati Jember tahun ini. “Perkara siapa nanti yang diputuskan DPP, saya yakin DPP akan berkomunikasi dengan partai-partai lain,” katanya.

    Ketua Dewan Pengurus Daerah PKS Jember Sudiyanto menyebut pertemuan malam itu sebagai momentum awal. “PKS, Nasdem, dan PPP sudah sering bertemu sebelumnya. Alhamdulillah, Ramadan kemarin, PKB, PKS, dan Nasdem di koalisi pilpres juga sudah bertemu. Fokus pembahasan kami adalah Pilkada Jember 2024,” katanya.

    Pertemuan malam itu juga dihadiri anggota DPRD Jawa Timur dari PPP, Rofik. “Kebetulan beliau bersilaturahmi ke rumah saya. Jadi sekalian saja saya ajak dalam pertemuan dengan teman-teman,” kata Madini. [wir]

  • Pilkada Pamekasan, Pasang Baliho Belum Tentu Dapat Rekom Parpol

    Pilkada Pamekasan, Pasang Baliho Belum Tentu Dapat Rekom Parpol

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sejumlah figur mulai ramai dan menjadi perbincangan publik untuk menjadi bakal calon bupati maupun bakal calon wakil bupati Pamekasan. Khususnya menjelang pelaksanaan Pilkada Pamekasan, November 2024 mendatang.

    Bahkan dari beberapa figur juga tampak serius dengan memasang berbagai sarana sosialisasi, mulai dari promosi melalui jejaring media sosial (medsos) hingga sarana banner beragam ukuran yang dipajang di sejumlah ruas jalan di wilayah Pamekasan.

    Hanya saja upaya mereka tentunya harus dibarengi dengan rangkaian komunikasi, khususnya dengan partai politik (parpol) untuk mengusung mereka pada pelaksanaan pesta rakyat.

    Sebab mereka tidak mungkin dapat mencalonkan diri, baik sebagai bacabup maupun bacawabup tanpa dukungan parpol. Kecuali berangkat melalui jalur independen yang tentunya membutuhkan berbagai rangkaian persyaratan.

    Terlebih sejauh tidak ada satupun parpol di Pamekasan, mencukupi syarat minimal dukungan parpol pengusung, yakni 9 kursi legislatif. Hal itu berdasar rekapitulasi hasil pemungutan suara Pemilu 2024 di Pamekasan, perolehan kursi parpol terbanyak maksimal hanya 7 kursi.

    Dari beberapa parpol di Pamekasan, hanya terdapat 3 parpol yang mendapatkan masing-masing sebanyak 7 kursi legislatif, yakni Demokrat, PKB dan PPP.

    Sementara PBB mendapatkan sebanyak 6 kursi, PKS dan Nasdem masing-masing 4 kursi, Golkar 3 kursi, Gelora, Gerindra, dan PDI Perjuangan masing-masing 2 kursi, serta 1 kursi milik PAN.

    Kondisi tersebut tentunya mengharuskan parpol menjalin koalisi antar sesama parpol guna memenuhi syarat minimal dukungan parpol pengusung, yakni sebanyak 9 kursi.

    Sejauh ini masih terdapat dua parpol di Pamekasan, yang sudah mulai membuka pendaftaran untuk melakukan seleksi bacabup maupun bacawabup untuk Pilkada Serentak 2024, yakni PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.

    “Untuk saat ini, kami yakin semua parpol masih dalam tahap penjajakan sebelum memutuskan siapa yang akan diusung pada pilkada mendatang. Termasuk koalisi antar parpol juga demikian,” kata Nadi Mulyadi, Kamis (25/4/2024).

    Bahkan ia menilai jika figur yang sudah ambil start dan mulai mempromosikan diri dengan beragam atribut kampanye. “Jadi saat ini masih proses penjajakan, baik untuk figur yang mau diusung maupun progres koalisi antar parpol. Sebab banyaknya baliho justru belum tentu mendapatkan rekom partai,” jelasnya.

    “Namun yang pasti kalau PDI Perjuangan, tentu kami tetap tegak lurus dengan DPD (Jatim) dan DPP terkait siapa nantinya yang akan dapat rekomendasi baik sebagai Bacabup maupun Bacawabup,” pungkasnya. [pin/but]