Anies Bicara Soal Mitos Petahana yang Selalu Gagal di Putaran Kedua Pilkada Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Mantan gubernur Jakarta
Anies Baswedan
berbicara mengenai mitos kekalahan seorang petahan ketika bertarung dalam dua putaran pada
Pilkada Jakarta
2024.
“Mungkin lebih tepat mitos ya, kalau disebut kutukan itu seperti agak berat,” ujar Anies dalam program Rosi di Kompas TV, dikutip Jumat (29/11/2024).
Mitos kekalahan petahan ketika Pilkada Jakarta berlanjut dua putaran seperti yang dialami Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pada Pilkada 2017 Jakarta, Ahok yang menyandang status
incumbent
kalah telak dengan Anies pada putaran kedua. Kekalahan ini membuat Ahok gagal memimpin Jakarta dua periode.
Kegagalan Ahok pun dialami Anies. Bedanya, Anies gagal sebelum bertarung lantaran PKB, PKS, dan Partai Nasdem yang sebelumnya telah mendeklarasikan dirinya tiba-tiba menarik dukungan.
Anies menilai kegagalannya maju pada Pilkada sebagai fakta politik karena terdapat pihak yang tak ingin dirinya memimpin Jakarta untuk kedua kalinya.
Oleh sebab itu, Anies menilai peristiwa itu sebagai upaya “penghentian” dirinya untuk kembali maju di Pilkada Jakarta.
“Tentang satu periode, atau dua periode bagi seorang
incumbent
, saya melihat peristiwa penghentian kemarin mungkin justru karena ada ruang untuk dua periode, kalau tidak ada ruang untuk dua periode,
let it be
, dibiarkan saja Anies maju,” tegas Anies.
Peristiwa politik yang dialaminya karena ada pihak yang tidak yakin bisa menang di Pilkada Jakarta.
Asumsi ini diperkuat dengan bubar jalannya tiga partai politik yang sebelumnya mengusung Anies, tetapi kemudian meninggalkannya.
“Jadi sebenarnya, bubar jalannya partai-partai seperti menjawab mitos itu,” ungkap Anies.
Sebaliknya, Anies berkeyakinan bahwa seandainya dirinya dibiarkan kembali maju, mitos kekalahan seorang
incumbent
bisa terpatahkan.
“Bila saja itu dibiarkan kita tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi ada potensi, kita kan enggak bisa memprediksi
counter
-faktual, tapi itu ada potensi (mematahkan mitos),” kata Anies.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
partai: PKS
-
/data/photo/2024/11/22/67405262cdcee.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Anies Bicara Soal Mitos Petahana yang Selalu Gagal di Putaran Kedua Pilkada Jakarta Megapolitan 29 November 2024
-

Ojol Bakal Dilarang Gunakan Pertalite, Anggota Komisi VI DPR: Tak Berpihak ke Pelaku Usaha Mikro
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Pemerintah berencana melarang pengemudi ojek online (Ojol) menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi atau BBM jenis Pertalite.
Pemerintah beralasan ojol bukan kendaraan berplat kuning yang memang untuk transportasi umum.
Ojol dinilai sebagai bisnis pribadi dan mayoritas tergolong orang mampu karena punya kendaraan pribadi.
Menanggapi rencana tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin Ak, dengan tegas menyatakan ketidaksetujuannya.
Menurut Amin, kebijakan ini dinilai tidak berpihak pada pelaku usaha mikro.
“Pada hakikatnya pengemudi ojol merupakan pelaku usaha mikro, yang mereka jual adalah jasa transportasi. Mereka layak dapat bantuan,” kata Amin Ak dalam keterangannya, Jumat (29/11/2024).
Wakil Ketua Fraksi PKS itu membeberkan bahwa pengemudi ojek online adalah bagian dari pelaku usaha mikro yang menopang perekonomian keluarga.
Dalam banyak kasus, mereka mengandalkan subsidi BBM untuk menjaga biaya operasional tetap rendah sehingga penghasilan mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Amin merujuk data yang dihimpun dari berbagai sumber, jumlah pengemudi ojol di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 4 juta orang pada tahun 2024.
Angka ini mencakup mitra dari berbagai platform.
Rata-rata penghasilan pengemudi ojek online di Indonesia bervariasi tergantung pada wilayah, jumlah pesanan, dan sistem insentif dari aplikator.
Menurut survei terbaru, per bulan, rata-rata pendapatan mereka berada di bawah Rp 3,5 juta, dengan jam kerja antara 8 hingga 12 jam per hari tanpa hari libur.
“Kita harus memahami bahwa pengemudi ojek online bukan sekadar profesi, tetapi bagian dari sektor usaha mikro yang memiliki kontribusi nyata terhadap roda perekonomian,” ucapnya.
Menurut Amin, melarang mereka menggunakan BBM bersubsidi sama saja membebani mereka dengan biaya tambahan yang tidak sebanding dengan penghasilan mereka.
Lebih lanjut, dia juga menyoroti bahwa subsidi BBM bertujuan untuk membantu kelompok masyarakat yang rentan secara ekonomi.
Pengemudi ojek online termasuk dalam kelompok tersebut, sehingga tidak adil jika mereka dikecualikan dari akses subsidi yang seharusnya mereka terima.
Amin Ak mengimbau pemerintah untuk mencari solusi lain yang lebih adil dan berpihak pada rakyat kecil.
“Jika ada kekhawatiran tentang penyalahgunaan subsidi BBM, pemerintah bisa meningkatkan pengawasan atau merancang skema distribusi yang lebih tepat sasaran,” ucapnya.
“Namun, jangan sampai para pelaku usaha mikro dan kecil justru menjadi korban dari kebijakan ini,” imbuhnya.
Amin Ak pun berharap kebijakan yang diambil pemerintah selalu berpihak pada keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat. (*)
-

Founder IPI Sebut Banyak ‘Anak Abah’ Pilih Rival PKS, Imbas Anies Tak Jadi Dicalonkan di Pilgub Jakarta
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Founder Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi menyebut banyak pemilih Anies Baswedan yang memilih rival PKS. Saat pencoblosan Pilkada.
Hal tersebut, kata dia menyebabkan calon PKS, Imam Budi di Depok kalah. Padahal Depok dianggap basis suara PKS.
“Kekalahan calon dari PKS di Depok sudah terdeteksi dalam survei prapemilu,” kata Burhanuddin dikutip dari unggahannya di X, Jumat (28/11/2024).
Padahal, kata Buruhanuddin, Imam sebelumnya calon kuat. Tapi pendukung Anies, yang dikenal sebagai anak abah memilih rival PKS.
Hal tersebut karena Anies tidak jadi diusung PKS di Pilgub Jakarta.
“Imam ini sebelumnya calon kuat di Depok. Tapi sejak Anies gagal dicalonkan PKS di Jakarta, banyak pendukung Anies yang mengalihkan suara ke calon rival PKS,” ucapnya.
Ia membeberkan, temuan survei pra pemilu di Depok, 30% pemilih Anies di Pilprws 2024 mengaku akan memilih Supian Suri. Basis pemilih Anies di Depok 41% menurut data KPU.
“Lebih dari cukup mengantarkan kemenangan Supian karena selisih kemenangannya lawan Imam hanya 6 – 7 persen aja,” terangnya.
(Arya/Fajar) -

Akui Kekalahan Pilkada Kota Tegal, Tim TMC Faruq- Ashim Sampaikan Permohonan Maaf
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Tim Tegal Maju Cemerlang (TMC) pendukung pasangan calon Faruq Ibnul Haqi- Ashim Fikri memberikan pernyataan setelah berakhirnya kontestasi Pilkada Kota Tegal.
Mereka mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf kepada seluruh relawan dan masyarakat pendukung Faruq-Ashim.
Dalam perhitungan internal yang dilakukan PKS, Faruq-Ashim kalah unggul dari pasangan calon Dedy Yon Supriyono- Tazkiyyatul Muthmainnah.
Dedy- Iin unggul dengan perolehan sebanyak 64.752 suara, Faruq-Ashim sejumlah 42.540 suara, dan terakhir Edy Suripno- Akhmad Satori sejumlah 33.126 suara.
Ketua Tim TMC, Supriyanto menyampaikan maaf karena belum bisa membawa kemenangan untuk Kota Tegal yang lebih baik dan kesejahteraan masyarakat.
Tetapi setidaknya timnya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyalurkan aspirasi masyarakat yang dititipkan pada pasangan Faruq-Ashim.
“Terimakasih untuk semua Tim TMC di semua tingkatan, para pecinta, pendukung serta pemilih Faruq- Ashim dan warga Kota Tegal,” katanya, Jumat (29/11/2024).
Supriyanto mengatakan, ia sangat sedih karena belum bisa merealisasikan titipan aspirasi masyarakat dengan hasil akhir hitung cepat Pilwalkot Tegal 2024.
Menurutya inilah politik, program ketulusan dan cinta akan dikalahkan oleh uang.
“Saya sudah sekuat tenaga dan pikiran serta keyakinan ilahiyah dalam membawa nahkoda Faruq-Ashim untuk merubahnya, tapi semua sudah menjadi keputusan hasil pertarungan,” ungkapnya. (fba)
-

Hitung Cepat Pilkada Kota Kediri, Vinanda – Gus Qowim Unggul 57 Persen
Kediri (beritajatim.com) – Pasangan Vinanda Prameswati – KH Qowimuddin Thoha unggul 57 persen dari rivalnya Ferry Silviana Feronica dan Nadya Suwono (FREN) dalam hitung cepat alias quick count hasil Pilkada Kota Kediri 2024. Paslon 01 tersebut memenangkan pertarungan hampir di seluruh TPS dan kelurahan di Kota Kediri, Jawa Timur.
Ketua Tim Pemenangan Vinanda – Gus Qowim Donny Kurniawan mengatakan, keunggulan itu melalui penghitungan nyata data center mereka. Hasil hitung cepat itu melalui pengumpulan seluruh formulir C1 hasil saksi di setiap TPS.
“Dari hasil perhitungan data center kami pasangan Vinanda-Gus Qowim menang di seluruh kecamatan Kota Kediri. Kemudian dari hasil rekapitulasi seluruh TPS se-Kota Kediri pasangan Vinanda-Gus Qowim unggul dari pasangan lain dengan persentase sekitar 57 persen sekian,” kata Ketua Tim Pemenangan Vinanda-Gus Qowim Donny Kurniawan, Kamis, (28/11/2024) malam.
Meski demikian, Donny mengungkapkan pihaknya akan tetap menghormati proses perhitungan suara yang dilakukan berjenjang oleh KPU Kota Kediri.
“Dimana besok akan dilakukan perhitungan di kecamatan dan dilanjutkan perhitungan pleno di tingkat Kota. Setelah itu KPU akan menetapkan angka pastinya,” tambahnya.
Hitung Cepat Pilkada Kota Kediri, Vinanda – Gus Qowim Unggul 57 Persen
Terkait keunggulan tersebut, Mbak Vinanda menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama ini. Mulai dari masyarakat Kota Kediri, relawan yang telah bekerja keras serta partai-partai pengusung dan pendukung.
“Terimakasih kepada seluruh masyarakat Kota Kediri yang telah memberikan kepercayaan kepada kami, memberikan dukungan kepada kami. Alhamdulillah kita semua bisa mendapatkan suara unggul,” tambah Mbak Vinanda.
Mbak Vinanda juga turut menyampaikan apresiasinya kepada pasangan Fren, Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono yang telah menjadi bagian penting dalam proses panjang ini.
“Terimakasih (pasangan Fren) karena telah menjadi bagian penting dalam proses demokrasi ini,” tambah politis muda, Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN) tersebut.
Setelah ini, lulusan Magister Kenotariatan Unair Surabaya itu mengajak masyarakat Kota Kediri untuk bergandengan tangan dan kembali bersatu untuk menciptakan Kota Kediri yang lebih baik.
“Saya juga ingin mengajak kepada seluruh masyarakat mari kita bersatu, sama-sama membangun Kota Kediri menjadi kota yang lebih maju lagi menjadi kota yang lebih baik lagi,” ajaknya.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Qowim turut meminta doa restu dari masyarakat Kota Kediri agar selalu amanah ketika bertugas nanti. Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah Bandar Kidul Kota Kediri itu berharap kondisi masyarakat yang penuh kedamaian, ketentraman, masyarakat yang selalu mengedepankan kebersamaan akan tetap terjaga kedepannya.
“Semoga ketika kami berdua nanti menjalankan tugas dan amanat ini, bisa menjalankan tugas dan amanat ini dengan sebaik-baiknya. Mohon doanya, mohon doa restunya, agar kami berdua bisa melaksanakan tugas-tugas dengan baik,” tutup Gus Qowim.
Hadir dalam press conference ini, beberapa anggota DPRD dari partai pengusung, Imam Wihdan Zarkasyi (Golkar), Arief Junaidi (Gerindra), Afif Fachrudin Wijaya (PKB), Ayub Wahyu Hidyatulloh (PKS), Bambang Giantoro (Hanura). [nm]
-

Mundjidah-Sumrambah Ucapkan Selamat Atas Kemenangan WarSa di Pilkada Jombang
Jombang (beritajatim.com) – Mundjidah Wahab-Sumrambah, paslon (pasangan calon) nomor 01 dalam Pilkada Jombang 2024, memberikan ucapan selamat atas kemenangan paslon 02 H Warsubi-Salmanudin Yazid (Warsa).
Ucapan tersebut disampaikan oleh Mundjidah dan Sumrambah melalui akun instagram masing-masing. Ucapan pertama disampaikan oleh Sumrambah. Dia mengenakan kaus dan peci hitam. Dia membuka dengan kalimat salam.
Lalu memberikan ucapan selamat kepada pasangan Warsubi-Salman yang telah memenangi Pilkada pada 27 November 2024. “Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Bapak Warsubi dan Gus Salman sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jombang 2025-2030,” ujarnya, Jumat (29/11/2024)
“Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh relawan dan pendukung Bu Nyai Mundjidah Wahab dan saya Sumrambah dalam kontestasti Pilkada 27 November 2024. Tetap semangat untuk semuanya,” lanjutnya.
Hal serupa juga disampaikan Mundjidah Wahab. Dengan mengenakan baju batik, Mundjidah mengucapkan selamat atas terpilihnya pasangan Warsubi-Gus Salman sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jombang 2025-2030.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan Mundjidah-Sumrambah atas dukungan dan semangatnya yang luar biasa,” ujar Bupati Jombang periode 2018-2023 ini.
Sebelumnya, Hasil hitung cepat atau Quick Count Survei Strategi Indonesia (SIGI) LSI Denny JA pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jombang 2024 menempatkan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 02 Warsubi – Salmanuddin Yazid atau Gus Salman unggul 74,49 persen suara.
Sementara dari perhitungan suara cepat yang didapat dari saksi yang tersebar di seluruh TPS Kabupaten Jombang, Total perolehan suara Warsubi-Salman adalah 75,87%. Sementara, Munjidah-Sumrambah adalah sebesar 24,14%.
Pilkada Jombang digelar 27 November 2024. Ada dua pasangan calon yang ditetapkan oleh KPU Jombang. Yaitu, nomor urut 01 Mundjidah Wahab-Sumrambah (MuRah). Pasangan ini diusung PDIP (10 kursi), PPP (4 kursi), Partai Demokrat (6 kursi). Totalnya 20 kursi. Pasangan ini juga didukung partai non-parlemen, Hanura.
Kemudian, paslon nomor urut 02 H Warsubi-KH Salmanudin Yazid (WarSa). Pasangan ini diusung oleh sejumlah partai. Di antaranya, Partai Gerindra (8 kursi), PKB (12 kursi), Partai Golkar (5 kursi), PKS (3 kursi), serta Partai Nasdem (2 kursi). Totalnya 30 kursi.
Sedangkan partai non-parlemen yang memberikan rekomendasi untuk pasangan ini adalah PAN (Partai Amanat Nasional), PSI (Partai Solidaritas Indonesia) dan Partai Gelora. [suf]



