partai: PKB

  • Bupati Jember Hendy Gagal Tiru Jokowi Bentuk Dinasti Politik Melalui Pemilu

    Bupati Jember Hendy Gagal Tiru Jokowi Bentuk Dinasti Politik Melalui Pemilu

    Jember (beritajatim.com) – Tidak semua pemimpin politik bisa meniru Presiden Joko Widodo untuk membentuk dinasti politik. Bupati Hendy Siswanto gagal mengikuti jejak sang presiden, setelah empat orang kerabatnya yang menjadi calon legislator pemilihan umum DPR RI dan DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, gagal lolos ke parlemen.

    Muhammad Nadhif Ramadhan, menantu Hendy, yang mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI untuk Daerah Pemilihan Jember dan Lumajang melalui Partai Nasional Demokrat, hanya memperoleh 7.128 suara. Tertinggal jauh dibandingkan Charles Meikyansah yang mengepul 93.897 suara dan melenggang kembali ke Senayan untuk lima tahun ke depan.

    Iis Ismawati, adik ipar Hendy yang mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Jember via Partai Kebangkitan Bangsa, untuk Daerah Pemilihan 4 yang meliputi Tempurejo, Mumbulsari, Mayang, dan Silo, hanya memperoleh 2.954 suara.

    Fitrawan Yusran, keponakan Hendy, yang mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Jember melalui Partai Gerakan Indonesia Raya untuk Daerah Pemilihan 3 yang meliputi Kecamatan Jelbuk, Kalisat, Ledokombo, dan Sukowono memperoleh dukungan paling sedikit, hanya 490 suara.

    Sementara itu, Try Sandi Apriana yang menjadi calon legislator petahana DPRD Jember dari Partai Demokrat, gagal kembali ke parlemen walau pun mendulang 4.929 suara di Daerah Pemilihan 1 yang meliputi Kecamatan Ajung, Kaliwates, Sumbersari, dan Pakusari.

    Harapan Sandi untuk kembali ke parlemen kini tergantung dari palu majelis hakim Mahkamah Konstitusi. Partai Demokrat resmi menggugat hasil pemilihan umum DPRD Jember di Daerah Pemilihan 1, karena adanya dugaan manipulasi suara.

    Namun Sandi tak hanya menghadapi problem hasil pemilu. Posisinya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Jember juga terancam, karena dianggap tak bisa mendongkrak perolehan suara partai itu dalam pemilu.

    Kegagalan para kerabat Hendy ini sempat disoroti Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Jember Madini Farouq. “Itu kan sangat ironis. Bahkan ada yang mempertanyakan, ketika anggota keluarga yang nyaleg tidak ada yang jadi dan partai yang dipimpin putranya tidak mendapat kursi, apakah masih percaya diri untuk mencalonkan diri kembali,” katanya, diberitakan Beritajatim.com, Jumat (29/3/2024).

    Hendy menilai kegagalan para kerabatnya di pemilu tidak serta-merta bisa dikaitkan dengan elektabilitasnya dalam pemilihan kepala daerah Jember tahun ini. “Silakan disurvei saja sekarang, apakah posisi saya bagus atau tidak. Kalau ingin mempengaruhi orang lain itu pakai survei,” katanya, Senin (22/4/2024).

    Hendy justru melihat kegagalan menantu dan iparnya itu sebagai sesuatu hal yang wajar. “Kalau saya mau mengintervensi pemilu untuk empat orang anak itu, masa tidak bisa? Aku kan bupati,” katanya.

    Namun Hendy memilih tidak mengintervensi proses pemilu dengan menggunakan kekuasaannya. Ia membiarkan para kerabatnya itu bertarung sewajarnya. “Anak saya kan baru lima bulan melamar jadi politisi. Anak saya bukan politisi. Wajarlah kalah. Kalau menang justru ada masalah. Kalau kalah ya belajar lagi mengabdi ke masyarakat,” katanya.

    “Jangan dilihat sisi kalahnya. Lihat sisi positifnya. Sampeyan tidak serta-merta karena anak bupati langsung bisa jadi (terpilih), dengan menyogok, menyuap, atau serangan fajar. Apakah itu semua tidak bisa dilakukan oleh bupati? Sangat bisa. Tapi apakah itu yang diharapkan untuk mendidik (politik) anak? Oh sori, Bos,” kata Hendy.

    “Saya tidak mau menjerumuskan anak saya ke neraka gara-gara perbuatan orang tua. Maaf ya. Aku jadi orang tua ingin anak saya masuk surga semua. Insyallah walau tidak jadi politisi, anak saya tetap bekerja dan bisa makan,” tegas Hendy.

    Menurut Hendy, masih banyak waktu bagi anak-anaknya untuk belajar dan masuk ke dunia politik. “Kayaknuya mereka senang. Mereka masih punya lima periode ke depan. Usia mereka tidak sampai 30 tahun. Jadi mereka masih punya lima periode lagi untuk mencalonkan diri. Modalnya masih cukup untuk mencalonkan,” katanya.

    Hendy mengajarkan kepada kerabatnya untuk menjadikan dunia politik sebagai sarana silaturahmi. “:Dengan bertemu petani, mengumpulkan komunitas petani, pelaku usaha mikro kecil menengah, dan lain-lain,” katanya.

    Lantas bagaimana dengan nasib Try Sandi Apriana? “Tidak masalah. Terancam atau tidak, tidak masalah. Si Sandy juga tenang-tenang saja tuh,” kata Hendy.

    Hendy sudah mendengar cerita lengkap konflik di Demokrat Jember yang menggoyang posisi Sandi. Ia menilai Sandi sudah benar dengan berupaya mengikuti aturan agar keuangan Partai Demokrat selama pemilu bisa dipertanggungjawabkan.

    “Kalau kemudian karena Demokrat tidak dapat kursi lalu jadi dasar diberhentikan, ya silakan saja. Kayaknya Sandi tenang-tenang saja. Mau diapa-apain silakan saja, asalkan itu kebijakan ketua umum. Tapi kalau kebijakan tanggung-tanggung (bukan kebijakan ketua umum, red), ya saya suruh lapor ke Pak SBY saja,” kata Hendy.

    Hendy sudah meminta kepada Sandi untuk melaporkan kronologi konflik di Demokrat sejelas mungkin kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono. “Laporkan kronologi kejadiannya, siapa yang mengganjal, tulis semua nama-namanya. Itu perintahku. Sebut namanya. siapapun itu,” katanya.

    Hendy ingin Sandi berpolitik dengan penuh martabat. “Kalau memang menurut partai dia salah, ya ganti saja, Tidak apa-apa. Melamar saja ke partai lain. Tidak ada partai, ya nyambut gawe (bekerja, red) biasa,” katanya. [wir]

  • PAN Usulkan Ketua Golkar dan PPP Berpasangan dalam Pilkada Jember

    PAN Usulkan Ketua Golkar dan PPP Berpasangan dalam Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Ada gagasan untuk menjodohkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Jember Karimullah Dahrujiadi dengan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jember Madini Farouq dalam pemilihan kepala daerah setempat tahun ini.

    Gagasan ini dilontarkan Abdus Salam, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kabupaten Jember, Jawa Timur, saat pertemuan ketiga tokoh tersebut, di kediaman Madini, Kamis (18/4/2024) malam kemarin.

    Salam membenarkan adanya gagasan itu. “Kalau melihat dari komposisi, Haji Karim dan Gus Mamak (sapaan akrab Madini, red) ini kan senior kami yang sudah ideal untuk menjadi calon bupati dan wakil bupati. Kami yang punya satu kursi di DPRD Jember siap mendukung dan mendorong beliau berdua, kalau memang nantinya terjadi kesepakatan koalisi,” katanya, Sabtu (20/4/2024).

    Selain faktor senioritas, Salam menilai, Karimullah dan Madini sama-sama berpengalaman di dunia politik dan pemerintahan. “Beliau berdua politisi kawakan dan banyak mengenyam asam-garam dunia politik. Paling tidak niat beliau berdua ingin membangun Jember dan berperan serta sebagai eksekutif, wajib kita dukung,” katanya.

    Selain menyinggung kemungkinan memunculkan pasangan Karimullah-Madini, tiga partai itu sepakat membentuk Koalisi Jember Bersatu. Koalisi ini berangkat dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sempat terbentuk di level nasional.

    “Persahabatan kami bertiga dirajut pada saat KIB. Saya dengan Gus Mamak juga dekat, karena setiap musim haji kami selalu bersama di Mekkah. Kedekatan kami dengan Haji Karim juga sudah lama, pada saat pencalonan saya menjadi bupati dalam pemilihan kepala daerah Jember tahun 2020,” kata Salam.

    Jika PAN, PPP, Golkar benar-benar berkoalisi, maka dengan total 12 kursi di DPRD Jember, tahun ini mereka bisa mendaftarkan calon bupati dan wakil bupati ke Komisi Pemilihan Umum. Syarat bagi partai atau gabungan partai mendaftarkan kandidat bupati dan wakil bupati adalah memiliki minimal 10 kursi di DPRD Jember.

    Namun Salam mengingatkan, gagasan itu harus dimatangkan di tingkat dewan pimpinan pusat (DPP) masing-masing partai. “Sehingga ketika kita sepakat memutuskan siapa yang diusung, tidak jadi pepesan kosong di bawah,” katanya.

    “Siapapun calonnya, kami bertiga sepakat untuk mendukung, sesuai kriteria yang diinginkan koalisi ini. Tidak menutup kemungkinan, koalisi akan kami rajut dengan partai-partai lain. Kemarin Gus Mamak (Madini) sudah berkomunikasi dengan Nasdem dan PKS, atau pun nanti bisa dengan PKB, PDI Perjuangan, dan Gerindra,” kata Salam.

    Pertemuan di rumah Madini, Kamis malam itu, merupakan awal untuk menyamakan persepsi terhadap situasi politik di Jember. “Kami bertukar pikiran sambil membahas masa depan Jember, bagaimana kami bisa berperan dalam politik pilkada tahun ini,” kata Salam.

    Salam mengatakan, koalisi tersebut akan bisa berbuat lebih positif jika ditindaklanjuti dengan komunikasi yang lebih intensif ke dewan pimpinan pusat partai masing-masing. “Sehingga keinginan di bawah dan di pusat benar-benar terjalin, sehingga tidak kayak dagelan,” katanya.

    “Rata-rata dalam pertemuan politik di bawah, para ketua partai membuat agenda, lalu tidak dilanjutkan ke atas. Pada saat ada rekomendasi, tahu-tahu kami tidak dilibatkan saat memgambil keputusan rekomendasi,” jelas pengusaha perumahan ini. [wir]

  • Kabar Pecah Kongsi Maidi-Inda, Begini Jawaban Wakil Wali Kota Madiun

    Kabar Pecah Kongsi Maidi-Inda, Begini Jawaban Wakil Wali Kota Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Isu pecah kongsi Maidi-Inda (Mada) ramai dibicarakan warga Kota Madiun. Wali Kota Madiun Maidi dan Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya Ayu Miko Saputri kemungkinan tak lagi maju berpasangan dalam Pilkada 2024. Soal isu pecah kongsi, Maidi menjawab kalau itu masih rahasia.

    Inda Raya pun angkat bicara. Sampai kini memang belum ada pembicaraan lebih lanjut terkait pasangan Mada. Namun, secara personal maupun kerja, hubungan antara dirinya dengan Walikota Madiun Maidi baik-baik saja.

    Terkait Pilkada Kota Madiun 2024, Inda Raya menyerahkan pada masyarakat.

    “Semua tergantung masyarakat karena pemimpin itu kan dipilih ya. Tidak bisa menentukan sendiri untuk menjadi pemimpin, iya kalo yang dipimpin mau, kalo gak mau kan gak akan milih,” kata Inda Raya, Sabtu (18/4/2024).

    Selama ini, sebagai Wakil Wali Kota, Inda mengakui jarang tampak bersama dengan Walikota Madiun Maidi dalam beberapa acara resm. Namun, bukan berarti ada keretakan hubungan kerja maupun personal. Inda mengaku memang tidak ada undangan untuk datang ke beberapa acara tersebut.

    “Soal jarang tampak bersama Pak Wali di beberapa acara Pemkot, itu ya masa gak ada undangan trus saya datang? Akan sangat etis jika diundang, ya pasti datang,” jelas Inda Raya.

    “Saya mengharap masyarakat tidak mengira saya gak mau datang. Jadi saya malah seneng kalo ada yang nanya langsung kenapa jarang sekali kelihatan di acara Pemkot? Saya sekalian ceritakan,” pungkasnya.

    Seperti diketahui, Maidi-Inda menjadi Walikota dan Wakil Wali Kota Madiun periode 2019-2024. Saat itu, keduanya didukung lima partai, yakni PDI-P, Demokrat, PAN, PKB dan PPP dalam Pilkada Madiun 2018. [fiq/ian]

  • Diusung PKB di Pilbup Jombang, Warsubi: Cawabupnya Digodok Para Kiai

    Diusung PKB di Pilbup Jombang, Warsubi: Cawabupnya Digodok Para Kiai

    Jombang (beritajatim.com) – PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Jombang mengusung Kades Mojokrapak Kecamatan Tembelang, Warsubi, dalam Pilbup (Pemilihan Bupati) November mendatang. Namun untuk calon wakil bupati (cawabup) menyerahkan sepenuhnya kepada Warsubi dan para kiai.

    Kades Warsubi merespon positif tugas tersebut. Dirinya siap maju dalam Pilkada dengan tujuan membanguan Kabupaten Jombang lebih baik. Dirinya juga yakin bahwa selain PKB, dukungan dari Parpol (partai politik) lainnya terus mengalir.

    “Partai Demokrat dan Partai Golkar juga mendukung. Namun untuk siapa calon wakil bupati (cawabup)-nya, akan digodok terlebih dulu oleh para kiai,” ujar Warsubi saat mendapingi pengurus DPC PKB Jombang sowan ke pengasuh Ponpes Denanyar Jombang KH Abdusalam Sohib atau Gus Salam, Jumat (19/4/2024) sore.

    Warsubi mengatakan, sebagai Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang, dirinya selama ini non-partai. Makanya ketika mendapat dukungan dari Partai Gerindra dan PKB, Warsubi sangat bersyukur.

    Warsubi juga mengatakan, dengan bergabungnya PKB, berarti sudah ada tiga parpol sudah mendukung dirinya. Masing-masing adalah Gerindra, Partai Golkar dan Demokrat. “Insyaallah kami sudah melakukan pertemuan dengan partai-partai itu,” jelasnya.

    Dalam sowan tersebut, sejumlah pentolan PKB nampak hadir. Di antaranya, Wakil Ketua Dewan Syuro DPC PKB Jombang Mas’ud Zuremi, Ketua DPC PKB Jombang Hadi Atmaji, serta Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar.

    Wakil Ketua Dewan Syuro DPC PKB Jombang Mas’ud Zuremi mengungkapkan bahwa pihaknya bukan tanpa alasan mengusung Warsubi dalam Pilbup mendatang. Menurutnya, Warsubi sudah menjabat Kepala Desa Mojokrapak selama tiga periode.

    Selain itu, kades sejaligus pengusaha pemotongan ayam ini juga menjabat sebagai Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang. “Beliu juga pernah menjadi PNS (pegawai negeri sipil). Artinya, sudah paham seluk beluk pemerintahan,” ujar Masud yang juga Ketua DPRD Jombang ini. [suf]

  • PKB dan Gerindra Sepakat Usung Kades Warsubi di Pilbup Jombang

    PKB dan Gerindra Sepakat Usung Kades Warsubi di Pilbup Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Jombang menggelar pertemuan dengan Partai Gerindra di Graha Gus Dur atau kantor DPC PKB Jl Laksda Adi Sucipto, Jumat (19/4/2024).

    Hasilnya, kedua parpol (partai politik) tersebut sepakat mengusung Kades (Kepala Desa) Mojokrapak Kecamatan Tembelang, H Warsubi, untuk maju dalam Pilkada Jombang yang digelar pada November 2024.

    Kepastian itu disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Syuro DPC PKB Jombang Mas’ud Zuremi. Hasil rapat tersebut kemudian disampaikan oleh jajaran DPC PKB Jombang ke pengasuh Ponpes (Pondok Pesantren) Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang KH Abdussalam Sohib atau Gus Salam.

    “Kami dari PKB dan Gerindra sepakat mengusung Pak Warsubi dalam Pilkada Jombang mendatang. Hasil kesepakatan itu kami sampaikan ke Gus Salam. Untuk wakil bupatinya, PKB menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Warsubi. Namun, wakil tersebut mendapatkan izin dan kesepakatan dari kiai di Jombang. Itu yang kita sepakati bersama,” ujar Masud yang didampaingi Ketua DPC PKB Jombang Hadi Atmaji.

    Apa alasan mengusung Warsubi, mengingat PKB adalah pemenang Pileg 2024 di Jombang? Mas’ud menjelaskan, sebagai orang Jombang dirinya sangat paham. Yakni, Warsubi sudah menjabat Kepala Desa Mojokrapak selama tiga periode.

    Selain itu, kades yang juga pengusaha pemotongan ayam ini juga menjabat sebagai Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang. “Beliu juga pernah menjadi PNS (pegawai negeri sipil). Artinya, sudah paham seluk beluk pemerintahan,” ujar Masud yang juga Ketua DPRD Jombang ini.

    Koalisi dua parpol ini lebih dari cukup untuk mengusung calon dalam Pilkada Jombang 2024. Karena PKB mendapatkan 12 kursi, sedangkan Partai Gerindra 8 kursi. Namun demikian, lanjut Mas’ud, pihaknya sangat terbuka ketika ada tambahan parpol yang bergabung.

    “Soal bakal calon wakil bupati, kembali saya tegas bahwa kita serahkan ke Pak Warsubi dan para kiai. Koalisi PKB dan Gerindra ini sudah 20 kursi. Tapi kita tetap terbuka jika ada parpol lain yang bergabung,” pungkas Mas’ud.

    Warsubi juga ikut serta saat rombongan pengurus PKB sowan ke Gus Salam di Ponpes Denanyar. Dirinya tak henti berucap syukur atas dukungan itu. “Alhamdulillah, PKB dan Gerindra mengusung saya. Karena saya ini bukan orang partai. Insyaallah ada parpol lain yang juga mendukung,” ujar Warsubi. [suf]

  • PDIP Kediri Belum Pastikan Duet Mas Dhito-Mbak Dewi Jilid II

    PDIP Kediri Belum Pastikan Duet Mas Dhito-Mbak Dewi Jilid II

    Kediri (beritajatim.com) – PDI Perjuangan (PDIP) belum bisa memastikan duet Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dan Dewi Maria Ulfa (Mbak Dewi) jilid II dalam Pilkada Kediri 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri Murdi Hantoro.

    “Untuk PDI Perjuangan yang jelas cabupnya atau AG 1. Masalah untuk wakilnya, itu nanti kita serahkan kepada Mas Bup. Siapa yang kira-kira akan mendampingi,” ujar Murdi Hantoro kepada beritajatim.com.

    Sebelumnya, PDIP Kabupaten Kediri telah membuka penjaringan bakal calon Bupati Kediri periode 2024-2029. Tetapi, satu-satunya partai yang bisa mengusung calonnya sendiri ini memastikan akan mendukung kembali Mas Dhito sebagai bakal calon petahana.

    Menurut Murdi Hantoro, PDIP hanya akan memberikan dukungannya untuk AG 1. Sedangkan wakilnya diserahkan kepada Mas Dhito. Tetapi, anggota DPRD Kabupaten Kediri kawakan ini memberikan masukan kepada Mas Dhito dalam memilih sosok pendamping yang ideal.

    “Yang mendampingi harus yang bisa bekerjasama. Kewenangan ini saya berikan kepada Mas Bup, kira-kira siapa yang diajak kerjasama. Si A dan si B kita tidak tahu. Terserah beliaunya, cocoknya dengan siapa,” tegas Murdi Hantoro.

    Meskipun PDIP bisa mencalonkan sendiri, namun Murdi Hantoro mengaku, partainya tidak menutup diri. PDIP terbuka untuk seluruh partai politik yang akan bekerjasama kembali di Pilbup Kediri November 2024 nanti.

    “Yang pertama, kita bisa mencalonkan sendiri. Tetapi kita tidak menutup diri. Tetap membuka diri. Kita tetap lobi dengan partai lain,” papar dia.

    Perlu untuk diketahui, pasangan calon tunggal Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Maria Ulfa memenangkan Pilkada Kediri 2020. Dari total suara sah 771.799, pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi memperoleh 590.644 suara, sementara kolom kosong dapat 181.155 suara.

    Pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi diusung oleh semua partai politik di Kediri. Mulai dari PDIP, PKB, partai NasDem, PAN, Golkar, Gerindra, Demokrat, PKS dan PPP. Pasangan tersebut melawan kotak kosong karena semua parpol pemilik 50 kursi di DPRD Kabupaten Kediri sudah mengusungnya, dan tidak ada calon dari jalur perseorangan. [nm/beq]

  • Pulang Umrah, Ketua PPP Jember Bahas Pilkada dengan Golkar dan PAN Sambil Mengudap Martabak

    Pulang Umrah, Ketua PPP Jember Bahas Pilkada dengan Golkar dan PAN Sambil Mengudap Martabak

    Jember (beritajatim.com) – Sepulang dari umrah di Mekah, Arab Saudi, Madini Farouq, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jember, Jawa Timur, bertemu dan membahas pemilihan kepala daerah dengan Partai Golongan Karya dan Partai Amanat Nasional.

    Madini bertemu dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jember Karimullah Dahrujiadi dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Jember Abdus Salam di kediamannya, Jalan Melati, Kamis (18/4/2024) malam.

    “Agenda semalam adalah silaturahim Idulfitri. Kebetulan saya juga baru pulang dari umrah. Kami reuni Koalisi Indonesia Bersatu. Dulu kami pernah bersama-sama dalam Koalisi Indonesia Bersatu, yang insyaallah akan menjadi cikal-bakal Koalisi Jember Bersatu,” kata Madini, Jumat (19/4/2024).

    Mereka membicarakan kondisi dan situasi Jember hari ini dan harapan pada masa mendatang. “Kami ngobrol gayeng dengan makan martabak dan terang bulan. Ada ungkapan: ini sudah pas konsumsinya. Mudah-mudahan setelah pertemuan itu jadi terang-benderang bagaimana gambaran Jember ke depan,” kata Madini.

    Koalisi PAN, PPP, dan Golkar memiliki 12 kursi gabungan. Jumlah ini sudah melampaui syarat minimal kursi parlemen untuk mengusung calon kepala daerah Jember sendiri. “Apalagi kalau ditambah Koalisi Kebersamaan yang kemarin terbentuk,” kata Madini.

    Koalisi Kebersamaan terdiri atas PPP, Partai Keadilan Sejahtera, dan Nasional Demokrat. “Koalisi Kebersamaan bersama Koalisi Jember Bersatu menjadi kuat untuk bersama-sama membangun Jember yang lebih baik ke depan. Mungkin nanti juga ditambah Koalisi Perubahan yang terdiri atas PKS, Nasdem, dan PKB,” kata Madini.

    “Kata kuncinya adalah bersama. Bersama kita bisa, bersatu kita teguh. Dengan bersama dan bersatu, insyaallah kita akan menang,” kata Madini. [wir]

  • Kades Ini Bakal Saingi Mantan Bupati Bojonegoro di Pilkada 2024

    Kades Ini Bakal Saingi Mantan Bupati Bojonegoro di Pilkada 2024

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepala Desa (Kades) Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Edi Sampurno bakal menyaingi Mantan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

    Selain kades di wilayah kawasan minyak dan gas bumi (migas) lapangan Sukowati Field itu, lawan lain yang akan menantang Anna Mu’awanah juga Nurul Azizah. Nurul Azizah kini masih menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro. Namun, juga senter akan maju ke Pilkada 2024.

    Menurut Edi, pencalonannya sebagai bakal calon Bupati Bojonegoro itu merupakan hak semua warga untuk mencalonkan diri. Pihaknya mengungkapkan, pencalonannya itu karena berangkat dari permintaan masyarakat dan keinginan sendiri untuk membangun Bojonegoro.

    “Karena ada niatan baik, jika ada yang mendukung kami terima. Paling penting ikhtiar berbuat untuk Bojonegoro, memakmurkan rakyat,” ujarnya, Kamis (18/4/2024).

    Edi mengaku, sudah menjalin komunikasi secara personal dengan sejumlah tokoh, baik tokoh masyarakat yang berpengaruh, maupun tokoh partai politik. Namun, komunikasi yang dibangun tersebut belum mengarah pada institusi atau kelembagaan parpol yang akan dipakai kendaraan untuk mencalonkan diri.

    “Orang-orang yang punya potensi di Bojonegoro ini semua kita rangkai. Alhamdulillah dimudahkan untuk ketemu tokoh-tokoh di Bojonegoro,” imbuhnya.

    Langkah yang diambil kini menurutnya tinggal menunggu rekomendasi dari beberapa petinggi partai yang mungkin bisa dijadikan kendaraan politik sebagai calon bupati. Dalam proses berjalan pihaknya terus menjalin komunikasi hingga rekomendasi partai turun.

    “Beberapa parpol yang sudah saya ajak bicara tinggal nunggu rekomendasi dan suport DPP. Kalau memang sungguh-sungguh dan untuk kemakmuran rakyat Bojonegoro akan mudah,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bojonegoro Abdulloh Umar mengungkapkan, dalam Pilkada 2024 Bojonegoro, PKB sudah memiliki calon yang akan diusung. Calon yang akan diusung itu mantan Bupati Bojonegoro periode 2018-2023 Anna Mu’awanah.

    “PKB Bojonegoro akan mengusung kadernya sendiri menjadi calon Bupati Bojonegoro 2024-2029. Yakni, Hj Anna Muawanah,” ujar Abdulloh Umar.

    Anna Mu’awanah sendiri pada Pemilu 2024 terpilih menjadi Anggota DPR RI Dapil IX Bojonegoro-Tuban periode 2024-2029. Meski terpilih sebagai anggota legislatif di Senayan, wanita kelahiran Tuban itu akan menjajal kemampuan politiknya sebagai calon bupati Bojonegoro untuk kedua kali. [lus/beq]

  • Bupati Jadi Tersangka, Ketua DPRD Sidoarjo Pastikan Pemerintahan Normal

    Bupati Jadi Tersangka, Ketua DPRD Sidoarjo Pastikan Pemerintahan Normal

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H. Usman memastikan roda pemerintahan berjalan normal pasca penetapan Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD oleh KPK

    “Saya pastikan pemerintahan tetap jalan tidak akan berhenti setelah ditetapkannya bupati sebagai tersangka. Karena masih ada wakil bupati walaupun beliaunya saat ini menjalankan umroh di Tanah Suci Makkah dan Madinah,” ucapnya Kamis (18/4/2024).

    Politisi PKB itu menjelaskan, tugas kepala daerah atau bupati dan wakil bupati sudah dibagikan kepada semuanya organisasi perangkat daerah (OPD).

    “Semua tugas mulai pelayanan dan lainnya, semua sudah di jalankan masing-masing OPD. Dan semua OPD menjalankan tugas dan fungsinya secara normal atau seperti biasa,” tambahnya.

    Disinggung soal pemanggilan bupati oleh KPK besok, H. Usman menyatakan itu kewenangan dari KPK dan berharap yang terbaik untuk Sidoarjo.

    “Kami berharap bupati masih menjalankan tugasnya secara baik. Jika memang sampai ada penahanan, otomatis roda pemerintahan akan dijalankan oleh wakil bupatinya,” imbuhnya. [isa/beq]

  • Gempa Kembali Guncang Perairan Tuban, Kali Ini 5,0 M

    Gempa Kembali Guncang Perairan Tuban, Kali Ini 5,0 M

    Tuban (beritajatim.com) – Perairan Tuban kembali diguncang gempa. Kali ini dengan kekuatan 5,0 magnitudo pada Rabu (17/4/2024) sekitar pukul 15.15 WIB.

    Pusat gempa berada di 151 Km arah timur laut Tuban dengan kedalakan 10 Km. Tetapi, getaran gempa ini tak banyak dirasakan oleh masyarakat sekitar Tuban.

    Saat dikonfirmasi, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuban Zem Irianto Padama bahwa hari ini pada hari rabu tanggal 17 april 2024 telah terjadi gempa dengan kekuatan 5,0 SR di wilayah Timur Laut Tuban Jatim.

    “Benar, telah terjadi gempa seperti info yang sampean sampaikan tadi,” ucap Zem sapaannya.

    Ia juga menjelaskan, bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, sehingga pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak panik, dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, serta pantau terus informasi dari BMKG dan instansi terkait.

    #Gempa (UPDATE) Mag:5.0, 17-Apr-24 15:15:03 WIB, Lok:5.58 LS, 112.40 BT (Pusat gempa berada di laut 151 km TimurLaut Tuban), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II-III Bawean, II-III Gresik, II-III Surabaya, II Blora, II-III Tuban #BMKG pic.twitter.com/L63MUqJH9q

    — BMKG (@infoBMKG) April 17, 2024

    Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban Fraksi PKB Fahmi Fikroni mengaku merasakan gempa dengan kekuatan 5,0 M hanya sepersekian detik.

    “Tadi saya di rumah nonton TV tiba-tiba ada gempa saya lari mbak, soalnya masih trauma sama gempa kemarin,” tutur Fahmi Fikroni.

    Sedangkan, Masrifah warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban yang kebetulan sedang melakukan aktivitas menyapu di halaman tidak merasakan adanya getaran gempa.

    “Nggak kerasa mbak, soalnya pas lagi aktivitas mungkin ya, nggak tahu malah kalau ada gempa, kayaknya getarannya nggak sebesar kemarin,” tutup Masrifah. [ayu/beq]