partai: PKB

  • Lompat PKB ke PDIP, Bambang Kawit Daftar Cawalkot Blitar

    Lompat PKB ke PDIP, Bambang Kawit Daftar Cawalkot Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Bambang Riyanto atau yang akrab disapa Bambang Kawit resmi mengambil formulir pendaftaran calon Wali Kota Blitar di Kantor DPC PDIP, Rabu (1/5/2024). Bambang Kawit pun memilih lompat dari PKB ke PDIP untuk Pilwali Kota Blitar 2024 ini.

    Sebelumnya Bambang Kawit memang maju sebagai Caleg DPR RI dari PKB. Namun kini dirinya memilih bergabung ke PDIP untuk maju sebagai Calon Wali Kota Blitar.

    “Ini tadi ambil formulir calon AG 1 nya nanti mungkin kita kembalikan tanggal 8 atau 9,” kata Bambang Kawit.

    Bambang Kawit pun menjelaskan alasannya memilih maju Calon Wali Kota dari PDIP. Menurutnya selama ini calon yang diusung PDIP selalu menang di Kota Blitar.

    Alasan lain yakni sebagai bentuk penghormatan kepada Bung Karno. Sebagai warga Kota Blitar dirinya tentu ingin menghormati jasa Bung Karno salah satu caranya yakni maju dari PDIP.

    “Kita ketahui bersama bahwa Kota Blitar adalah Kota Proklamator sangat tidak etis kita atau partai diluar merah atau PDIP untuk bisa untuk memenangkan. Dan mustahil, dari dulu PDIP di Kota Blitar adalah nomor 1 jadi maka dari itu kami menjalani ini dari PDIP,” bebernya.

    Bambang Kawit pun menegaskan bahwa dirinya telah mundur dari PKB. Sehingga dirinya bisa bebas maju Calon Wali Kota Blitar dari PDIP.

    “Saya sudah mengundurkan diri dan sudah berKTA PDIP jadi tidak mungkin dobel-dobel,” tegasnya.

    Politisi kawakan itu pun ingin membangun Kota Blitar lebih maju lagi. Bambang Kawit ingin ambil bagian untuk membuat perekonomian Kota Blitar lebih pesat lagi. [owi/beq]

  • Gus Mujib Minta Ketua Gerindra Pasuruan Dampingi di Pilkada

    Gus Mujib Minta Ketua Gerindra Pasuruan Dampingi di Pilkada

    Pasuruan (beritajatim.com) – Ketua Dewan Suro PKB, Abdul Mujib Imron atau Gus Mujib memastikan keseriusannya mencalonkan diri menjadi bacabup Pasuruan. Bahkan dirinya sudah memberikan nama yang akan menemaninya nanti di pertarungan pada November 2024.

    Gus Mujib mengatakan nama yang akan mendampingi dirinya nanti yakni Ketua DPC Gerindra Kabupaten Pasuruan, Rusdi Sutejo. Hal ini dikatakan setelah dirinya mendatangi para ulama dan masyaih selama satu minggu belakangan.

    “Dukungan dari para ulama dan juga masyaih untuk maju menjadi cabup Pasuruan. Dukungan juga terus mengalir jika wakilnya nanti mas Rusdi Sutejo,” kata Mujib, Rabu (1/5/2024).

    Mujib juga menjelaskan bahwa setelah mendaftarkan diri ke kantor DPC PKB, dirinya langsung menemui Ketua DPC Gerindra, Rusdi Sutejo. Hal ini dilakukan untuk menyampaikan salam dari para ulama di seluruh Kabupaten Pasuruan.

    “Nanti saya akan menyampaikan salam dari para kiai dan ulama ke Mas Rusdi dan juga kedua orang tuanya. Bahkan saya juga langsung diberi mandat kepada Kyai Fuad yang merupakan pengurus Ponpes Sidogiri,” jelasnya.

    Sebelumnya diketahui bahwa Ketua DPC Gerindra Kabupaten Pasuruan, Rusdi Sutejo telah mendaftarkan diri untuk maju Pilbup di kantor DPC PDI Perjuangan (PDIP). Bahkan Rusdi mengatakan bahwa dirinya menerima jika wakilnya dari PDI Perjuangan.

    Rusdi sendiri telah yakin jiga dua partai besar di Kabupaten Pasuruan yakni PDI Perjuangan dan Gerindra bersatu akan membentuk pemimpin yang militan dan pejuang. Bahkan Rusdi sudah menyindir jika yang akan mendampinginya nanti Ketua DPC PDI Pasuruan, Andri Wahyudi akan menjadi pemimpin yang klop. [ada/beq]

  • Maju Cabup Pasuruan, Gus Mujib Sudah Bertemu Cak Imin

    Maju Cabup Pasuruan, Gus Mujib Sudah Bertemu Cak Imin

    Pasuruan (beritajatim.com) – Mantan Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron atau Gus Munjib memantapkan diri maju jadi Calon Bupati (Cabup) pada Pilkada 2024 lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Terkait niatnya tersebut, Gus Mujib mengaku sudah bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

    Gus Mujib sapaan akrabnya mengatakan bahwa dirinya akan mendaftar jadi cabup didampingi para masyayih dan habaib. Saat berangkat, Gus Mujib naik odong-odong menuju kantor DPC PKB Kabupaten Pasuruan.

    “Alhamdulillah kami memantapkan diri untuk maju menjadi calon bupati pasuruan. Tentunya dengan dukungan para masyaih dan juga habaib yang sebelumnya juga mendapat restu dari orang tua,” kata Gus Mujib, Rabu (1/5/2024).

    Optimisme Gus Mujib itu ditambah pula dengan pertemuannya dengan ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar pada minggu lalu. Dirinya memastikan bahwa rekomendasi calon bupati pasuruan akan jatuh ketangannya.

    “Saya yakin untuk Pasuruan sudah aman. Ini juga sesuai dengan petunjuk dari masyaih dan para ulama yang mengizinkan saya untuk maju menjadi calon bupati Pasuruan,” tambahnya.

    Diketahui sampai saat ini sudah ada tiga calon bupati yang mendaftarkan diri ke kantor DPC PKB Kabupaten Pasuruan. Ketiga calon tersebut yakni Ramdhanu Dwiyantoto yang saat ini menjabat sebagai Asisten Tindak Pidana Umum di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan.

    Kemudian ada juga Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan yang juga sekaligus Sekretaris DPC PKB Kabupaten Pasuruan. Dan yang terakhir yakni KH A Mujib Imron yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Pasuruan dan juga sekaligus Ketua Dewan Suro PKB. [ada/beq]

  • Misi Jaga Dinamika Politik, KH Unais Ali Hisyam Daftar Bacabup Sumenep Lewat PKB

    Misi Jaga Dinamika Politik, KH Unais Ali Hisyam Daftar Bacabup Sumenep Lewat PKB

    Sumenep (beritajatim.com) – KH Unais Ali Hisyam mendaftar sebagai bakal calon bupati (Bacabup) Sumenep ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Mantan anggota DPR RI ini merupakan pendaftar Bacabup kedua di PKB setelah Abu Hasan, tokoh kepulauan Sumenep.

    “Saya mendaftar di PKB yang pertama tentu saja karena saya orang PKB. Wajar kalau saya mendaftar disini. Apalagi PKB memang bisa mengusung sendiri bupati dan wakil bupatinya,” kata Unais Ali Hisyam, Selasa (30/04/2024).

    Selain itu, lanjutnya, yang mendaftarkan diri ke PKB sebagai bakal calon, sebagian besar memilih mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati. Karena itulah, dengan proses lahir batin dan musyawarah dengan para tokoh, dirinya memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati.

    “Kalau tidak ada yang berani mendaftar sebagai calon bupati, maka demokrasi akan stag. Padahal perlu dinamika politik yang lebih cair, agar ada pilihan-pilihan politik bagi masyarakat,” ujarnya.

    Namun meski telah mendaftarkan diri ke PKB, mantan anggota DPR RI ini memberikan sinyal kemungkinan juga bisa mendaftar ke partai lain apabila ada peluang.

    “Kalau ada partai lain yang membuka diri, memberikan kesempatan secara fair pada pihak lain, saya ikut. Ini kan konteksnya kontestasi,” ungkapnya.

    Baginya, kandidat yang cerdas tidak akan menutup komunikasi politik dengan partai manapun. “Kalau peribahasa Maduranya, ‘Parembagan tak olle etotop. Atau terjemahan bebasnya, komunikasi tidak boleh ditutup,” ucapnya.

    Sementara Ketua Desk Pilkada Sumenep, M. Kamalil Ersyad mengatakan, untuk penentuan siapa Bacabup atau Bacawabup yang diusung PKB merupakan kewenangan DPP “DPC sebatas menerima berkas, kemudian diserahkan ke DPP. Nanti yang menentukan ya DPP,” terangnya. (tem/ian)

  • Pendaftar Calon Bupati Melimpah, PKB Banyuwangi: Banyak Orang Peduli

    Pendaftar Calon Bupati Melimpah, PKB Banyuwangi: Banyak Orang Peduli

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sejumlah nama menyodorkan diri menjadi bakal calon Bupati Banyuwangi melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Terhitung ada nama yang sudah terang-terangan menyerahkan berkas ke kantor DPC PKB Banyuwangi di JL. Letjen S Parman, No.9, Dusun Pakis, Kalirejo, Kecamatan Kabat.

    Di antaranya, Ketua Partai Gerindra Banyuwangi H. Sumail Abdullah, mantan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari, KH. Ahmad Munib Syafa’at, dari kalangan Ansor dan Banser, Ali Ruchi, Michael Edy Hariyanto (Ketua Partai Demokrat), KH. Ali Makki Zaini dan H. Sugirah.

    Melihat banyaknya nama-nama tersebut tentunya semakin membuat opsi terbaik makin melebar. Meski demikian, hal itu bisa saja menjadi situasi positif lantaran banyak calon berkualitas bermunculan.

    Ya, nama-nama di atas tidak bisa dianggap remeh. Mereka adalah orang-orang yang saat ini memang mumpuni di bidangnya masing-masing.

    Ada yang memang background politik murni, ada juga dari Aparatur Sipil Negara, dan ada juga yang memang tokoh agama maupun Kiai. Hal ini bakal membuat persaingan positif yang justru membikin Banyuwangi beragam nuansa.

    Banyuwangi yang kini tengah berkembang bak bunga yang mekar, semakin semerbak wangi aromanya. Tak ayal, ke depan bukan sekedar aroma tapi juga terasa cita rasa berkat tangan pemimpinnya.

    Sementara itu bagi PKB Banyuwangi, hal ini biasa saja. Bahkan, ini dianggap hanyalah sebuah perjalanan yang bakal mengarungi dinamika politik di Banyuwangi.

    “Sehingga, kalau bahasa kami ini adalah sebuah tanda bagaimana Banyuwangi ini sangat banyak orang yang peduli untuk perbaikan dan kemajuan,” ungkap Ketua DPC PKB Banyuwangi, KH. Abdul Malik Syafa’at.

    Di samping itu, kata Gus Malik, dari sejumlah daerah yang menyelenggarakan Pilkada di Jawa Timur, Banyuwangi ini paling banyak peminatnya. Kondisi itu juga bisa menjadi tanda berbeda, selain kepedulian juga sebagai tanda jika daerah ini begitu perlu adanya perbaikan.

    “Mengapa ada obyek, mengapa ada kendaraan banyak montir, banyak bengkel, kok begitu banyak yang harus memperbaiki. Sehingga, tentu jika meminjam istilahnya Yunus ini parah,” terang Gus Malik.

    Pilkada Banyuwangi akan digelar November mendatang. Sejumlah nama akan maju menjadi penantang dalam kontestasi politik sebagai pemimpin Banyuwangi mendatang. (rin/ian)

  • Gerindra Tak Boyong Koalisi Indonesia Maju di Pilkada Bojonegoro 2024

    Gerindra Tak Boyong Koalisi Indonesia Maju di Pilkada Bojonegoro 2024

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (DPC Partai Gerindra) Bojonegoro dimungkinkan tidak mengadopsi Koalisi Indonesia Maju untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bojonegoro 2024.

    “Kita tidak mengadopsi Koalisi Indonesia Maju untuk Pilkada Bojonegoro,” ujar Ketua DPC Partai Gerindra Bojonegoro, Sahudi, Selasa (30/4/2024).

    Dalam Pilkada 2024, DPC Partai Gerindra Bojonegoro mengaku akan mengusung kader partai terbaiknya sendiri. Keputusan itu juga sesuai dengan arahan Ketua Umum maupun Ketua Harian DPP Partai Gerindra.

    Namun, Partai Gerindra belum mampu berangkat sendiri karena hanya memperoleh 8 kursi di DPRD Bojonegoro dalam Pileg 2024. Sehingga, harus menjalin koalisi dengan partai politik lain.

    Jumlah 8 kursi yang diperoleh Partai Gerindra, menurut Sahudi, menjadi titik balik yang bagus untuk mengusung kader partai sendiri. Jumlah kursi di legislatif itu meningkat jika dibanding periode sebelumnya.

    Namun, Sahudi belum buka suara siapa saja partai politik yang akan digandeng untuk mengusung bakal calon bupati maupun wakil bupati yang akan berkontestasi di Pilkada Bojonegoro 2024.

    Sementara diketahui, Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang memenangkan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 yang diusung Gerindra di antaranya ada lima partai politik lain dari parlemen, yaitu Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai NasDem, dan PKB. [lus/ian]

  • Wakil Bupati Banyuwangi Pilih Daftar ke PKB

    Wakil Bupati Banyuwangi Pilih Daftar ke PKB

    Banyuwangi (beritajatim.com) – H Sugirah yang berstatus sebagai Wakil Bupati Banyuwangi mendaftarkan diri dalam pencalonan Kepala Daerah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia datang bersama segelintir rombongan ke kantor DPC PKB Banyuwangi di JL. Letjen S Parman, No.9, Dusun Pakis, Kalirejo, Kecamatan Kabat, Senin (29/4/2024).

    Dalam orasi politiknya, H Sugirah yang juga sebagai kader partai PDI Perjuangan itu menyampaikan jika dirinya sebagai utusan partainya. Tujuannya tidak lain untuk membuka peluang dan kerjasama antar lintas partai dalam kontestasi politik agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banyuwangi.

    Padahal jika melihat peluang, H Sugirah bisa saja mendaftar melalui partainya sendiri yakni PDI Perjuangan. Apalagi, partainya pada pemilihan legislatif masih menjadi pemenang di Bumi Blambangan.

    “Ya, bisa saja mendaftar sendiri ke partai kami. Tapi, saya diutus oleh partai untuk menjalin hubungan kerjasama yang sevisi untuk kepentingan Banyuwangi,” terang Sugirah.

    Di samping itu, Sugirah juga menyebut jika dirinya juga mengemban amanah untuk membangun komunikasi dengan partai manapun. Bersama relawan Bangun Deso Noto Kutho, dirinya percaya diri bisa mendapatkan kepercayaan tersebut.

    “Kami dapat perintah dari DPD PDIP Jatim, maupun DPP PDIP pusat memerintahkan kita membangun koalisi,” pungkasnya. [rin/but]

  • Panasi Mesin Partai, Demokrat Ponorogo Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup dan Bacawabup

    Panasi Mesin Partai, Demokrat Ponorogo Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup dan Bacawabup

    Ponorogo (beritajatim.com) – Mesin politik Partai Demokrat Ponorogo nampaknya sudah mulai dipanasi untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Pada bulan Mei ini, partai politik (parpol) berlambang bintang mercy itu, membuka pendaftaran penjaringan untuk bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup). Pendaftaran penjaringan bacabup dan bacawabup ini, rencananya akan dimulai sejak tanggal 1 hingga 25 Mei 2024.

    “Pendaftaran penjaringan bacabup dan bacawabup ini, kita buka besok, mulai tanggal 1 hingga 25 Mei 2024,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Ponorogo, Miseri Efendy, Selasa (30/04/2024).

    Sebelum dibuka pada esok hari, Miseri menyebut bahwa pihaknya sebelumnya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat Ponorogo. Pendaftar penjaringan, nantinya bisa mengambil formulir pendaftaran di kantor DPC Partai Demokrat Ponorogo.

    “Untuk pengambilan formulir secara offline ke kantor. Namun, untuk pendaftarannya bisa daftar secara offline dan online,” kata Miseri.

    Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pendaftar, menurut Miseri normatif. Misalnya curriculum vitae (CV), KTP dan pendidikan terakhir. Syarat itu pun juga hampir sama denga syarat penjaringan pada tahun-tahun sebelumnya.

    “Persyaratannya normatif, ya pendidikan terakhir, KTP hingga CV-nya. Kurang lebih hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

    Pendaftar, kata Miseri bisa daftar sebagai bacabup maupun bacawabup. Sehingga bisa daftar sendiri-sendiri maupun satu paket ada bacabup dan bacawabup-nya. Kalau masa pendaftan selesai, DPC Partai Demokrat Ponorogo, menyerahkan formulir pendaftar dan persyaratannya ke DPP Partai Demokrat melalui DPD Partai Demokrat Jatim.

    “Sesuai juklak dan juknis, akhir bulan Mei nanti, formulir dan persyaratan pendaftar penjaringan akan kirim ke Partai Demokrat di tingkat pusat,” katanya.

    Terkait siapa nama-nama yang nanti diusung Partai Demokrat Ponorogo dalam Pilkada 2024, Miseri menyebutkan bahwa itu merupakan kewenangan ditingkat DPP. Ditingkat daerah, pihaknya sudah melakukan upaya komunikasi dengan parpol lain. Sebab, di Ponorogo ini, tidak ada satupun partai yang bisa mengusung sendiri. Partai Demokrat Ponorogo, sudah menjalin komunikasi dengan PKB, Golkar, PDIP, PAN, PKS, dan Gerindra.

    “Di Ponorogo kita dapat 5 kursi. Sedangkan menurut undang-undang, minimal 9 kursi untuk mengusung bacabup dan bacawabup. Maka kita pastikan dulu, kita bisa berkoalisi untuk memenuhi 9 kursi itu. Y dengan parpol apa saja  yang penting parpol itu memperoleh kursi di DPRD. Dan kita sudah jalin komunikasi dengan beberapa parpol,” katanya.

    Sekali lagi, Miseri menegaskan bahwa ditingkat daerah sebagai pemberi keputusan. Yang memutuskan mengusung siapa-siapanya merupakan para elit parpol atau ketua-ketua parpol di tingkat pusat. Yang berada di daerah, sebatas mengkomunikasikan dengan parpol pemilik kursi di parlemen Ponorogo.

    “Kita lapor ke pusat, nanti pusatlah yang memberi keputusan untuk Pilkada 2024 nanti,” pungkasnya. [end/aje]

  • Survey ARCI: Pilkada Sidoarjo 2024, H Subandi-Mimik Tertinggi

    Survey ARCI: Pilkada Sidoarjo 2024, H Subandi-Mimik Tertinggi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Lembaga Survey Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil popularitas (keterkenalan) dan elektabilitas (keterpilihan) calon bupati Sidoarjo H. Subandi berpasangan dengan calon wakil bupati Sidoarjo Hj Mimik Idayana menjadi pasangan terkuat dalam Pilkada Sidoarjo 2024.

    Direktur ARCI Baihaki Siradj mengatakan popularitas dan elektabilitas H. Subandi yang sekarang menjabat sebagai Wakil Bupati Sidoarjo aktif, hasil survey nya tinggi setelah Bupati H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Survey yang dilakukan ARCI mulai 17 hingga 23 April 2024 lalu. Berbagai simulasi yang di lakukan melalui pertanyaan kepada sekitar 1.000 responden di 18 kecamatan se-Sidoarjo, H. Subandi sebagai calon bupati dan Hj. Mimik sebagai calon wakil bupati, keduanya menduduki prosentase tertinggi.

    ”Subandi dan Mimik selalu menempati prosentase tertinggi dalam berbagai simulasi. Subandi paling populer, bisa lantaran karena saat ini masih menjabat sebagai wakil bupati aktif,” ucapnya Senin (29/4/2024).

    Survei ARCI

    H Subandi menjadi pilihan utama dan menempati urutan keterpilihan tertinggi (37,2 persen) di antara figur-figur lain. Ada Bambang Haryo (30,7 persen). Ahmad Amir Aslihin atau Mas Iin (17,2 persen). H Usman (9,3 persen).

    Baihaki melanjutkan untuk angka tertinggi dalam survei calon wakil bupati? Hj Mimik menempati urutan pertama. Elektabilitas Mimik mencapai (30,7 persen), KH Zainal Abidin (25,5 persen) H Usman (12,3 persen), Adam Rusdi (9,4 persen).

    Pasangan H Subandi-Mimik Paling Atas

    Bagaimana bila H Subandi dan Mimik dipasangkan sebagai calon bupati dan calon wakil bupati? Duet kader PKB dan Partai Gerindra itu menduduki posisi paling tinggi.

    Mereka dipilih oleh 38,7 persen responden. Berikutnya adalah pasangan Bambang Haryo dan Adam Rusdi (32,2 persen). Lalu, pasangan Amir Aslihin dan KH Zainal Abidin (23,4 persen).

    ”Elektabilitas calon bupati Sidoarjo H Subandi dengan calon wakil bupati Hj. Mimik Idayana tertinggi jika berpasangan. Namun tinggi prosentase masih dibawa 40 persen, dan pasangan yang lain masih bisa berkesempatan untuk menyamai atau melebihi, tergantung branding yang dilakukan oleh masing-masing calon,” sebut dia.

    Jika berpasangan dengan Bambang Haryo pun, sebenarnya, Mimik Idayana tetap menduduki posisi keterpilihan tertinggi (35,4 persen). Namun, angkanya lebih tinggi bila dipasangkan dengan H Subandi.

    Masih menurut Baihaki, banyak pemilih di Kabupaten Sidoarjo memiliki preferensi tertentu. Mereka ingin pemimpin yang berpengalaman, baik itu di eksekutif maupun legislatif.

    ”Masyarakat cenderung memilih calon yang berpengalaman, baik itu pengalaman di ekaekutif maupun di legislatif,” urai Baihaki. (isa/ted)

  • Cerita Abah Anton Daftar Bakal Cawalkot Malang, Sempat Dilarang Keluarga Tapi Didukung Ulama

    Cerita Abah Anton Daftar Bakal Cawalkot Malang, Sempat Dilarang Keluarga Tapi Didukung Ulama

    Malang (beritajatim.com) – Mochamad Anton membulatkan tekad untuk maju dalam pemilihan calon wali Kota Malang pada Pilwali 2024 mendatang. Mantan Wali Kota Malang periode 2013-2018 itu mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota melalui PKB.

    Pria yang akrab disapa Abah Anton itu menjabat Wali Kota karena diusung oleh PKB pada Pilwali 2013 silam. Bedanya kini Abah Anton mendaftar sebagai bakal calon wali kota dengan status sebagai mantan napi koruptor.

    Ya, Abah Anton pernah tersandung masalah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia tersandung kasus suap perubahan APBD Kota Malang tahun 2015. Dia divonis hukuman 2 tahun penjara pada tahun 2018 dan baru keluar penjara tahun 2020 silam.

    “Yang jelas, sebetulnya keluarga saya masih mengkhawatirkan dan keberatan terkait pencalonan ini. Tapi memang para Kiai, ulama, ini meyakinkan kepada keluarga kami. Tujuannya adalah untuk kemaslahatan yang lebih besar, karena butuh program-program kebijakan yang sangat pro kepada masyarakat kita,” ujar Abah Anton.

    Abah Anton mengaku tidak kapok kembali maju di kontestasi Pilwali Kota Malang meski pernah tersandung masalah suap. Bahkan dia berjanji akan lebih transparan terkait sejumlah hal. Apalagi dia didukung oleh ulama yang menginginkan ada perubahan besar di Kota Malang.

    “Mungkin ini nanti juga jadi bagian dari transparansi pada masyarakat kita. Kemarin kami melalui tim hukum sudah melakukan pengurusan SKCK, ke pengadilan, sampai ke KPU. Jadi sudah clear. Saya kira dasar hukumnya, pengadilan tahu. Sekarang ini bukan masalah kapok. Intinya adalah ulama memilih kita untuk melakukan suatu perubahan. Yang jelas butuhnya adalah perubahan besar,” ujar Abah Anton.

    Abah Anton menyebut, bahwa keluarga sempat keberatan karena tidak ingin persoalan yang pernah menjeratnya kembali terulang. Apalagi sebetulnya selama menjabat Abah Anton tidak pernah menerima gaji maupun tinggal di rumah dinas.

    “Tentunya kan pernah ada suatu permasalahan yang membuat keluarga keberatan, untuk apa mencalonkan kembali. Karena pada waktu itu, keluarga saya merasa pada saat saya menjabat sebagai Wali Kota, tidak pernah menerima gaji. Tidak menempati rumah dinas, jadi untuk apa?. Itu salah satu keberatannya,” ujar Abah Anton. (luc/ian)